Lumban Julu, Toba
GeografiKecamatan Lumban Julu memiliki wilayah seluas 90,9 km2.[1] Luasnya mencakup 4,60% dari total luas Kabupaten Toba.[butuh rujukan] Kecamatan Lumban Julu berada pada 2°29’- 2°39’ Lintang Utara dan 99°02’ - 99°15’ Bujur Timur.[2] Wilayah Kecamatan Lumban Julu berada pada ketinggian rata-rata 1.200 meter di atas permukaan laut.[3] Batas wilayahWilayah Kecamatan Lumban berbatasan dengan wilayah berikut:[4]
PemerintahanKecamatan Lumban Julu terdiri dari 12 desa.[5] Wilayahnya juga terbagi menjadi 35 dusun.[butuh rujukan] Desa Pasar Lumban Julu adalah ibu kota Kecamatan Lumban Julu.[6] Desa Lintong Julu merupakan desa dengan wilayah terluas di Kecamatan Lumban Julu. Wilayahnya seluas 15,00 km2 dan mencakup 16,50% dari total luas Kecamatan Lumban Julu.[7] Sementara Desa Jonggi Nihuta merupakan desa terkecil yaitu 1,70 km² atau 1,87% dari total luas Kecamatan Lumban Julu.[butuh rujukan] Desa Sibaruang merupakan desa yang paling jauh dari ibu kota Kecamatan Lumban Julu yaitu berjarak sekitar 13 kilometer.[8] Sejarah KecamatanKecamatan Lumban Julu telah menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara ketika Kabupaten Toba Samosir masih belum dimekarkan. Pada tahun 1998, Kecamatan Lumban Julu adalah salah satu kecamatan yang merintis pemekaran Kabupaten Toba Samosir. Kecamatan Lumban Julu memekarkan Kecamatan Ajibata pada tahun 2002 dan Kecamatan Bonatua Lunasi pada tahun 2008. Daftar desa/kelurahan di Kecamatan Lumban Julu
Daftar Camat yang pernah menjabat di Kecamatan Lumban Julu
Sosial KemasyarakatanSukuMayoritas penduduk Kecamatan Lumban Julu berasal dari suku Batak Toba. Kecamatan Lumban Julu umumnya didiami oleh kelompok marga-marga Nairasaon yaitu Sirait , Sitorus , Manurung dan Butarbutar serta kelompok marga-marga pendatang lainnya. AgamaMayoritas penduduk Kecamatan Lumban Julu mempercayai agama Kristen. Di Kecamatan Lumban Julu terdapat 37 sarana ibadah yang terdiri dari 35 bangunan Gereja, 1 Masjid, dan 1 Langgar. Sarana ibadah menurut desa/kelurahan di Kecamatan Lumban Julu
PendidikanPada tahun 2015, terdapat 16 bangunan sekolah di Kecamatan Lumban Julu yang terdiri dari 13 sekolah SD, 2 sekolah SMP dan 1 sekolah SMK.[9] Sarana pendidikan menurut desa/kelurahan di Kecamatan Lumban Julu
KesehatanKecamatan Lumban Julu memiliki 33 unit sarana kesehatan yang terdiri dari:
PerekonomianPertanian & PeternakanSumber penghasilan utama penduduk di Kecamatan Lumban Julu adalah di sektor pertanian dan perkebunan rakyat. Tanaman selain padi yang diupayakan adalah tanaman palawija yaitu tanaman jagung, ubi kayu, ubi jalar, jahe, kunyit, dan kacang tanah. Tanaman keras yang mendominasi di Kecamatan Lumban Julu yakni kopi dan coklat. Dari jenis ternak besar yang diusahakan di Kecamatan Lumban Julu pada umumnya adalah kerbau. Sedangkan pada ternak kecil, yang paling dominan diusahakan adalah ternak babi. Untuk pemeliharaan pada ternak unggas, masyarakat di Kecamatan Lumban Julu umumnya memelihara ternak ayam dan bebek. PerdaganganKecamatan Lumban Julu memiliki 3 unit pasar yang terdiri dari:
IndustriPerindustrian yang ada di Kecamatan Lumban Julu pada umumnya adalah industri mikro. Secara umum, industri yang ada di kecamatan Lumban Julu bergerak pada bidang penggilingan padi. Industri rumah tangga, seperti pembuatan keripik pisang Toba "Tonggi Daina" di desa Jangga Toruan; hasil binaan PT. Toba Pulp Lestari Tbk serta pembuatan produk tahu dan tempe skala kecil di desa Lintong Julu. Sarana & PrasaranaSeluruh desa di Kecamatan Lumban Julu telah dialiri oleh listrik PLN. Sedangkan untuk jaringan fiber optik Telkom baru menjangkau sebagian desa di jalur lintas trans-Sumatera yaitu Lintong Julu dan Pasar Lumban Julu. KomunikasiKecamatan Lumban Julu memiliki 4 menara BTS yaitu di Desa Aek Natolu Jaya, Jangga Toruan, Lintong Julu, dan Sionggang Tengah. PariwisataKecamatan Lumban Julu memiliki berbagai potensi untuk dijadikan tempat pariwisata; seperti objek Wisata budaya “Rumah Bolon Batak Toba” yang ada di Desa Jangga Dolok merupakan objek wisata bernuansa rumah adat tua, juga wisata alam yang terdapat di Desa Sionggang Utara yaitu Taman Eden 100. Di Desa Hatinggian terdapat Air Terjun Situmurun atau sering juga disebut Air Terjun Binangalom yang mengalir jatuh langsung ke Danau Toba. Referensi
Pranala luar
|