Kecamatan Ajibata memiliki wilayah seluas 72,8 km2.[1] Persentase luasnya mencakup 3,09% dari total luas Kabupaten Toba.[2]Kecamatan Ajibata berada pada 2°23’- 2°40’ Lintang Utara dan 98°56’ - 99°04’ Bujur Timur.[3] Wilayah Kecamatan Ajibata berada sekitar 908 hingga 1.300 meter di atas permukaan laut.[4]
Wilayah Kecamatan Ajibata terbagi menjadi 9 desa dan 1 kelurahan.[6] Desa-desa dan kelurahannya terbagi ke dalam 32 dusun. Desa Pardamean Ajibata adalah ibu kota dan pusat pemerintahan Kecamatan Ajibata.
Desa Pardamean Sibisa merupakan desa dengan wilayah terluas di Kecamatan Ajibata.[7] Luas wilayahnya yaitu 16,0 km2. Persentase wilayanya sebesar 21,98% dari total luas Kecamatan Ajibata.[8] Sementara Kelurahan Parsaoran Ajibata merupakan wilayah terkecil yaitu 3,0 km² atau 4,12% dari total luas Kecamatan Ajibata.
Desa Sirungkungon merupakan desa yang paling jauh dari ibu kota Kecamatan Ajibata yaitu berjarak sekitar 13 kilometer.
Daftar Camat yang pernah menjabat di Kecamatan Ajibata
No.
Nama
Tahun Menjabat
01.
Arifin Silaen
2002 – 2004
02.
Albert Sidabutar
2004 – 2005
03.
Hasudungan Sipahutar
2005 – 2007
04.
Eddy M. Sihaloho
2007 – 2009
05.
Labinsar Sirait
2009 – 2011
06.
Robert Gono Hutajulu
2011 – 2012
07.
Gibson H. Sinaga
2012 – 2014
08.
Tigor Sirait
2014 – Sekarang
Sosial Kemasyarakatan
Sosial
Sepuluh tahun terakhir perkembangan Kecamatan Ajibata menjadi sebuah wilayah perkotaan baru cukup pesat, contohnya semakin bertambahnya tempat - tempat usaha baru dan semakin banyaknya pendatang baik dari luar Sumatera Utara maupun dari dalam Sumatera Utara. Sementara generasi muda asli Ajibata sebagaimana masyarakat Batak pada umumnya sebagian besar merantau ke Jawa maupun wilayah lain di Indonesia.
Suku
Mayoritas penduduk Kecamatan Ajibata berasal dari suku Batak Toba.
Agama
Mayoritas penduduk Kecamatan Ajibata memeluk agama Kristen. Kecamatan Ajibata juga terdapat penduduk yang meyakini ajaran aliran kepercayaan seperti Parmalim. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Toba tahun 2020 mencatat penduduk kecamatan ini yang menganut agama Kekristenan sebanyak 96,11% (Protestan 72,25% dan Katolik 23,86%), dan selebihnya memeluk agama Islam 2,60%, Budha 0,03% dan kepercayaan Parmalim sebanyak 1,26%.[9] Di Kecamatan Ajibata terdapat 22 sarana ibadah yang terdiri dari 21 bangunan Gereja dan 1 Langgar.
Sarana ibadah menurut desa/kelurahan di Kecamatan Ajibata
10 unit Poskesdes, tersebar secara merata di masing-masing desa
12 unit Posyandu, tersebar secara merata di masing-masing desa
Perekonomian
Mayoritas penduduk Kecamatan Ajibata hidup dari bertani, sebagian penduduk juga berdagang, pekerja hotel, dan sektor pariwisata lainnya.
Pertanian & Peternakan
Sumber penghasilan utama penduduk di Kecamatan Ajibata adalah di sektor pertanian dan perkebunan rakyat. Pertanian padi sawah sangat minim di Kecamatan Ajibata dikarenakan grafis perbukitan dan lereng gunung. Hasil dari sektor pertanian tidak hanya dari sub-sektor tanaman padi dan palawija, masyarakat di Kecamatan Ajibata juga mengupayakan dari tanaman keras, sayur-sayuran, buah-buahan, peternakan dan perikanan air tawar. Tanaman keras yang mendominasi di Kecamatan Ajibata yakni kopi, kakao, dan kemiri.
Ternak di Kecamatan Ajibata yang paling banyak dipelihara masyarakat adalah ternak babi, ayam, kerbau, sapi, kambing dan itik.
Perdagangan
Kecamatan Ajibata memiliki 2 unit pasar yang terdiri dari:
1 unit pasar dengan bangunan permanen, terletak di Desa Pardamean Ajibata
Perindustrian yang ada di Kecamatan Ajibata pada umumnya adalah industri mikro. Pada umumnya kegiatan industri rumah tangga meliputi industri tenun ulos dan pengasinan ikan tawar.
Sarana & Prasarana
Karena jarak yang dekat dengan Parapat dan Tiga Raja yang berada di Kabupaten berbeda yakni Simalungun, sebagian fasilitas pelayanan umum masyarakat seperti Pos, PLN, Telkom dan PDAM bersumber dari Parapat, sehingga bagi penduduk Ajibata merasa mereka bagian dari Parapat.
Masih ada beberapa dusun di 4 desa di Kecamatan Ajibata yang belum dialiri oleh listrik PLN.
Sedangkan pelayanan PDAM hanya ada di 3 wilayah yaitu Desa Pardamean Ajibata, Pardomuan Ajibata, Kelurahan Parsaoran Ajibata.
Transportasi
Kecamatan Ajibata memiliki salah satu pelabuhan menuju Pulau Samosir selain Balige dan Tigaras. Di Ajibata ada dua jenis pelabuhan yakni reguler (untuk kapal-kapal kayu tradisional pengangkut penumpang) dan pelabuhan ferry yang menyeberangkan mobil, barang maupun orang dari dan ke Pulau Samosir.
Terdapat 3 desa di Kecamatan Ajibata yang hanya masih terjangkau menggunakan transportasi angkutan air.
Pariwisata
Sektor pariwisata Kecamatan Ajibata meliputi 3 objek wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan, diantaranya Pantai Long Beach di Kelurahan Parsaoran Ajibata, Bukit Senyum di Desa Motung, dan objek wisata spiritual yaitu Pancur Napitu di Desa Parsaoran Sibisa.
^Damanik, Faisalindo (2021). Kecamatan Ajibata Dalam Angka 2021. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir. hlm. 6.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)