Genderqueer (GQ), atau disebut juga nonbiner (NB), adalah kategori dari seluruh identitas-identitas gender yang tidak secara eksklusif atau khusus maskulin atau feminin saja—identitas yang berada di luar dari gender biner dan normativitas cis.[3] Ilmu psikologi telah mengetahui bahwa gender bukan semata-mata hanya pria/laki-laki dan wanita/perempuan (gender biner) namun berwujud dalam suatu spektrum dengan susunan yang bervariasi.[4] Orang genderqueer dapat menunjukkan ekspresi maskulinitas, feminitas, keduanya, atau tidak sama sekali di dalam ekspresi gender mereka.
Istilah androgini juga sering kali digunakan untuk mendeskripsikan orang-orang di dalam kategori genderqeer. Akan tetapi, tidak semua orang mengidentifikasi diri mereka androgini. Orang genderqueer dapat mengidentifikasi identitas gender mereka dengan berbagai baik itu campuran dari beberapa identitas atau memiliki batas identitas gender yang tidak begitu tegas.[5] Contoh di antaranya seperti memiliki lebih dari satu gender (seperti bigender, trigender, atau pangender), tidak memiliki gender (seperti agender, nongender, tanpa gender, atau neutrois), memiliki identitas gender yang berubah-ubah (genderfluid),[6] atau mengidentifikasi diri mereka sebagai seseorang dengan gender ketiga atau gender lainnya termasuk pula mereka yang tidak memberikan label atau nama pada identitas gender mereka.[7]
Istilah genderqueer, selain digunakan sebagai istilah umum, juga digunakan untuk menyebut orang-orang yang mendobrak batasan-batasan gender tanpa memandang identitas gender dari orang-orang tersebut. Istilah ini juga digunakan untuk menyebut orang-orang queer. Orang-orang genderqueer mengekspresikan gender mereka secara nontradisional dengan tidak terpaku terhadap gender biner—pria atau wanita.[12]
Istilah genderqueer juga digunakan untuk menyebut ambiguitas gender.[13] Beberapa sumber literatur menggunakan istilah transgender secara luas hingga mencakup orang genderqueer/nonbiner.[14][15][16] Beberapa organisasi seperti Human Rights Campaign Foundation dan Gender Spectrum menggunakan istilah "gender luar" (bahasa Inggris: gender-expansive) untuk mencakup identitas dan/atau ekspresi gender yang lebih luas dan lebih fleksibel daripada sistem gender biner pada umumnya.[17]
Seseorang yang genderfluid (atau gender fluid [dengan spasi]) menghendaki untuk tetap fleksibel soal identitas gender mereka ketimbang berkomitmen pada satu gender tunggal.[16] Orang genderfluid dapat beralih-alih di antara gender-gender atau mengekspresikan beberapa gender sekaligus pada waktu yang sama.[16][18] Sementara itu, orang pangender adalah orang yang memiliki identitas gender yang mencakup seluruh identitas gender. Orang pangender dapat mengalami identifikasi tersebut pada waktu yang sama maupun secara fluid.[19]
Seseorang yang agender (tanpa gender), disebut pula tak bergender, bebas gender, atau nongender,[20][21] adalah seseorang yang mengidentifikasi diri mereka tidak memiliki gender atau tanpa identitas gender.[14][15][16] Meskipun kategori ini mencakup besar identitas-identitas yang tidak menyesuaikan diri dengan norma gender tradisional, sosiolog A. Finn Enke menyatakan bahwa orang yang tidak mengidentifikasi diri mereka di dalam istilah tersebut tidak secara otomatis menjadi orang transgender.[22] "Neutrois" dan "Agender" menjadi dua dari 50 gender yang pada tahun 2014 ditambahkan Facebook untuk dapat dipilih oleh pengguna di profil mereka.[23] Opsi agender juga dapat dipilih di layanan aplikasi kencan OkCupid sejak 17 November 2014.[24]
Netralitas gender adalah sebuah gerakan untuk menghentikan segala diskriminasi berdasarkan gender dalam masyarakat melalui bahasa netral gender, penghentian pemisahan jenis kelamin, dan sebagainya.
Hukum di beberapa negara telah mengakui klasifikasi gender nonbiner atau gender ketiga. Sementara itu, beberapa kebudayaan dunia telah secara tradisional memiliki konsep gender ketiga meskipun hal itu tidak serta merta diiringi adanya pengakuan dalam hukum.[25] Negara seperti Australia misalnya, telah memfasilitasi warganya untuk mengisi kolom gender selain dari laki-laki atau perempuan. Alex MacFarlane menjadi warga Australia pertama yang memanfaatkan layanan tersebut pada tahun 2003.[26] Negara Bagian California, Amerika Serikat pada bulan Oktober 2017 mengesahkan peraturan negara bagian yang mengikutsertakan opsi nonbiner selain laki-laki dan perempuan untuk diisikan pada dokumen resmi penduduk. Peraturan tersebut akan mulai diterapkan tahun 2019.[27]
National Transgender Discrimination Survey yang dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 2008 menyebutkan bahwa mayoritas responden memilih opsi A gender not listed here ("Sebuah gender tidak tertera di sini"). Responden yang memilih opsi tersebut lebih cenderung menghindari pelayanan medis karena takut terhadap diskriminasi. 90 persen responden melaporkan pernah mengalami diskriminasi antitransgender dii tempat kerja sementara 43 persen melaporkan pernah mencoba untuk bunuh diri.[28]
Sudah ada berbagai bendera dari masyarakat genderqueer untuk melambangkan berbagai macam identitas. Bendera pride genderqueer sendiri didesain pertama kali tahun 2011. Warna lavender melamangkan androgini dan queer, putih melambangkan identitas agender, sementara hijau melambangkan identitas-identitas yang berada di luar gender biner.[29][30][31] Terdapat pula bendera dari orang nonbiner yang pertama kali didesain tahun 2014.[32] Warna kuning melambangkan orang dengan gender yang berada di luar gender biner, warna ungu melambangkan orang yang merasa gendernya merupakan campuran antara laki-laki dan perempuan, sementara warna hitam melambangkan orang yang mengidentifikasi dirinya tidak memiliki gender.[29]
Bendera dari orang genderfluid memiliki lima baris warna. Warna merah muda melambangkan feminitas, warna putih melambangakan ketiadaan gender, warna ungu melambangkan gender campuran dan androgini, warna hitam melambangkan gender lainnya, serta warna biru melambangkan maskulinitas.[30][33]
^Winter, C. R. (2010). Understanding Transgender Diversity: A Sensible Explanation of Sexual and Gender Identities. CreateSpace. ISBN978-1-4563-1490-3. OCLC703235508.
^Beemyn, B. G. (2008). "Genderqueer"(PDF). glbtq: An Encyclopedia of Gay, Lesbian, Bisexual, Transgender, and Queer Culture. Chicago: glbtq, Inc. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2023-02-06. Diakses tanggal 2017-09-29.
^ abSchorn, J. "Taking the "Sex" out of Transsexual: Representations of Trans Identities in Popular Media"(PDF). Inter-Disciplinary.Net. Universität zu Köln. hlm. 1. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2014-10-25. Diakses tanggal 2014-10-23. The term transgender is an umbrella term "and generally refers to any and all kinds of variation from gender norms and expectations" (Stryker 19). Most often, the term transgender is used for someone who feels that the sex assigned to them at birth does not reflect their own gender identity. They may identify as the gender ‘opposite’ to their assigned gender, or they may feel that their gender identity is fluid, or they may reject all gender categorizations and identify as agender or genderqueer.
^ abVargo, M. E. (2011). "A Review of "Please select your gender: From the invention of hysteria to the democratizing of transgenderism"". Journal of GLBT Family Studies. 7 (5): 2 (493). doi:10.1080/1550428X.2011.623982. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-30. Diakses tanggal 2014-10-23. up to three million U. S. citizens regard themselves as transgender, a term referring to those whose gender identities are at odds with their biological sex. The term is an expansive one, however, and may apply to other individuals as well, from the person whose behavior purposely and dramatically diverges from society's traditional male/female roles to the "agender", "bigender" or "third gender" person whose self-definition lies outside of the male/female binary altogether. In short, those counted under this term constitute a wide array of people who do not conform to, and may actively challenge, conventional gender norms.
^"LGBTQ Needs Assessment"(PDF). Encompass Network. April 2013. hlm. 52–53. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2014-10-24. Diakses tanggal 2014-10-18.
^"Gender alphabet"(PDF). Safe Homes. hlm. 1. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2015-04-15. Diakses tanggal 2014-10-18.
^Enke, A. F. (2012). "Note on terms and concepts". Dalam Enke, A. Transfeminist Perspectives In and Beyond Transgender and Gender Studies. Temple University Press. hlm. 18–19. ISBN978-1-4399-0748-1.
Fine, C. (2011). Delusions of Gender: How Our Minds, Society, and Neurosexism Create Difference (edisi ke-Reprint). New York: W. W. Norton & Company. ISBN978-0-393-34024-2. OCLC449865367.
Peterson, T. T.; Tolbert, T. C., ed. (2013). Troubling the Line: Trans and Genderqueer Poetry and Poetics. Callicoon: Nightboat Books. ISBN978-1-937658-10-6. OCLC839307399.