Fortnum & Mason (biasa disebut Fortnum's) adalah sebuah toserbakelas atas yang terletak di Piccadilly, London, yang juga memiliki gerai di Stasiun St Pancras dan Bandar Udara Heathrow di London, serta sejumlah distributor di seluruh dunia. Kantor pusat Fortnum & Mason berada di Piccadilly no. 181, yang didirikan pada tahun 1707 oleh William Fortnum dan Hugh Mason. Saat ini, Fortnum & Mason dimiliki oleh Wittington Investments Limited.[3]
Didirikan sebagai sebuah toko grosir, Fortnum's terkenal karena menjual makanan berkualitas, dan berkembang pesat selama era Victoria. Walaupun kini telah berubah menjadi toserba, Fortnum's tetap menjual berbagai macam produk eksotik, khusus, dan dasar.[4]
Fortnum's lalu juga membuka sejumlah departemen lain, seperti departemen pria di lantai tiga. Di lantai tersebut juga ada sebuah kedai teh dan sejumlah restoran.
Sejarah
William Fortnum dulu bekerja di rumahRatu Anne. Keluarga Ratu Anne ingin agar semua lilin di rumahnya diganti setiap hari, sehingga banyak sekali lilin yang masih terpakai setengah, dan Fortnum pun menjual lilin-lilin tersebut ke orang lain. Fortnum sebelumnya memang telah memiliki bisnis grosir. Ia lalu mengajak tuan tanahnya, Hugh Mason, untuk menjadi mitra bisnisnya, dan mereka pun mendirikan toko Fortnum & Mason pertama di lapak milik Mason di Pasar St James pada tahun 1707. Pada tahun 1761, cicit William Fortnum, Charles bekerja untuk Ratu Charlotte dan hubungan baik dengan pengadilan pun membuat bisnis keluarganya makin berkembang. Fortnum & Mason mengklaim telah menciptakan telur Scotch pada tahun 1738.[5][6] Toko tersebut kemudian mulai menjual barang khusus, salah satunya daging mewah siap makan, seperti ternak segar atau hewan buruan yang disajikan dalam bentu jelly aspic.[7]
Pada tahun 1886, setelah membeli semua stok produk baru yang dibuat oleh H. J. Heinz, Fortnum & Mason menjadi toko pertama di Britania Raya yang menjual kacang panggang dengan kemasan berupa kaleng.[8]
Pada bulan April 1951, pebisnis asal Kanada, W. Garfield Weston mengakuisisi Fortnum & Mason dan menjadi chairman, pasca kudeta ruang direksi.[10] Pada tahun 1964, ia menugaskan pemasangan jam seberat empat ton di atas pintu masuk utama toko sebagai penghormatan terhadap para pendiri toko. Tiap jam, figur William Fortnum dan Hugh Mason setinggi 4 kaki (1,2 m) muncul dan saling membungkuk, dengan lonceng dan musik bergaya abad ke-18 dimainkan di latar belakang. Sejak Garfield Weston meninggal pada tahun 1978, Fortnum & Mason dijalankan oleh cucunya, Jana Khayat dan Kate Weston Hobhouse. Direktur Utama Fortnum & Mason adalah Ewan Venters.
Toko Fortnum & Mason lalu menjalani renovasi senilai £24 juta pada tahun 2007 sebagai bagian dari perayaan hari jadinya yang ke-300.[11]
Pada bulan November 2013, Fortnum & Mason membuka sebuah gerai tambahan di Stasiun Internasional St Pancras.[13]
Fortnum & Mason lalu membuka gerai pertamanya di luar Britania Raya, yakni di Dubai pada tanggal 21 Maret 2014.
Pada tanggal 4 April 2019, diumumkan bahwa Fortnum & Mason akan membuka gerai pertamanya di Hong Kong, tepatnya di K11 Musea pada bulan September 2019. Lapak seluas 7.000 kaki persegi tersebut berisi toko ritel yang menjual produk buatan Fortnum & Mason sendiri, seperti teh, biskuit, anggur, serta peralatan minum teh dan sampanye. Para pengunjung juga dapat menikmati makanan dan minuman di restoran yang terletak di lantai atas dengan pemandangan Pelabuhan Victoria. Gerai unggulan Fortnum & Mason terbaru ini akan dioperasikan oleh Big Cat Group.[14]
Kontroversi
Pada bulan November 2010, PETA UK memulai kampanye untuk melawan penjualan foie gras oleh Fortnum & Mason, karena mereka menuduh proses produksinya terlalu kejam. Grup tersebut secara rutin mengadakan demonstrasi dengan melibatkan selebritas, aktivis, dan relawan di luar toko. Selebritas yang mendukung kampanye ini antara lain Geezer Butler, Sir Roger Moore,[15]Owain Yeoman,[16]Tamara Ecclestone,[17]Bill Oddie,[18]Twiggy,[19] dan Morrissey.[20] Fortnum & Mason baru-baru ini juga ditegur oleh Standar Perdagangan Westminster karena telah menipu pembelinya mengenai standar kesejahteraan hewannya.[21] Sebagai hasilnya, Fortnum & Mason telah mengubah dokumen tanggung jawab lingkungannya untuk menyatakan bahwa hanya pemasok dari Britania Raya yang wajib mematuhi standar kesejahteraan hewannya.
Pada tanggal 26 Maret 2011, Fortnum & Mason menjadi target grup UK Uncut, yang merupakan pecahan dari gerakan protes anti-pemotongan 2011 yang menargetkan kebijakan penghindaran pajak yang dilakukan oleh Associated British Foods, yang seperti Fortnum & Mason, juga dimiliki oleh Wittington Investments.[22] Gerakan ini melakukan pendudukan massal, sehingga sekitar 138 peserta UK Uncut pun ditahan.[23]
Gin kering London
Pada tanggal 14 November 2014, Fortnum & Mason meluncurkan sebuah gin kering London yang telah dijenama dan dikembangkan ulang oleh The London Distillery Company Ltd sebagai hasil dari kemitraan antara keduanya.[24]
The London Distillery Company telah didekati oleh Fortnum & Mason sejak bulan September 2014 untuk menangani penjenamaan ulang dari merek tersebut, pasca kesuksesan Dodd's Gin, yang dibuat sebagai penghormatan untuk insinyur dan pengusaha, Ralph Dodd.[25]
Biro desain United Creatives pun ditunjuk oleh CEO The London Distillery Company, Darren Rook untuk menangani penjenamaan ulang dari merek tersebut.[26]
Fortnum & Mason Food and Drink Awards
Fortnum & Mason mengadakan penghargaan makanan dan minuman satu kali dalam setahun.[27] Menurut CEO F&M, Ewan Venters, penghargaan ini dibuat untuk mengakui ‘puncak pencapaian pada berbagai macam aspek makanan dan minuman’. Penghargaan ini diberikan pada penulis, penerbit, penyaji, pemotret, dan tokoh terbaik yang bekerja di industri makanan dan minuman.
^"Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 August 2013. Diakses tanggal 23 August 2013.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 January 2015. Diakses tanggal 7 January 2015.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)