Perusahaan ini didirikan pada tahun 1832 oleh William Winsor dan Henry Newton. Perusahaan ini awalnya berkantor pusat di rumah Henry Newton di Rathbone Place no. 38, London. Lokasi tersebut kemudian menjadi bagian dari sebuah klub seniman, di mana sejumlah pelukis terkenal, seperti Constable, memiliki studio, dan pewarna lain telah didirikan.[2]
Standar kualitas produk kuas bulu Cerpelai Siberia paling terkenal dari W&N, yakni Seri 7, dimulai setelah Ratu Victoria meminta agar kuas tersebut menjadi "kuas cat air terbaik" pada tahun 1866[butuh rujukan]. Beberapa bulan sebelum meninggal, Henry Newton menjual perusahaan ini ke "Winsor & Newton Ltd.", yang sebagian sahamnya dipegang oleh anggota keluarga William Winsor dan Henry Newton. Pada tahun 1937, W&N memperkenalkan produk cat gouache.[2]
Perusahaan ini kemudian pindah ke Wealdstone di barat daya London pada tahun 1937. Setelah Perang Dunia II, W&N membuka sebuah pabrik kuas di Lowestoft. Pada tahun 1970, perusahaan ini memperkenalkan produk akrilik pertamanya, kemudian cat minyak alkyd pertamanya juga diluncurkan enam tahun kemudian. Pada tahun 1992, perusahaan ini meluncurkan serangkaian produk cat minyak batangan.[2]
Produk cat air untuk pelajar buatan Winsor & Newton diberi nama sesuai nama John Sell Cotman.
Produk
Produk seni buatan Winsor & Newton, dibedakan berdasarkan ukuran, seri, bahan, dan fungsi (efek atau proses).[3]
Papan kanvas, pelarut, cairan pelapis, pernis, kuda-kuda, tas perjalanan, wadah kuas, bangku, buku instruksi
Dalam budaya populer
Cat Winsor & Newton berulang kali disebut dalam novel detektif tahun 1931 Five Red Herrings karya Dorothy Sayers, di mana seorang pelukis dibunuh dan enam pelukis lain dituduh membunuhnya. Kebiasaan melukis dari tersangka, seperti cat mana yang biasa digunakan, ternyata menjadi petunjuk penting yang akhirnya mengarahkan Lord Peter Wimsey pada pelaku pembunuhan.
Pada novel tahun 2011 Black Waterlilies (bahasa Prancis: Nymphéas Noirs) karya Michel Bussi, "Winsor and Newton" berulang kali disebut. Namun di novel tersebut, perusahaan ini dibayangkan sebagai sebuah perusahaan asal Amerika, bukannya Britania Raya.
Karlheinz Stockhausen dan asisten studionya membaca nama-nama produk di katalog Winsor & Newton secara lantang di komposisi elektroniknya, Hymnen.