Bismut(III) oksida

Bismut(III) oksida
Bismut trioksida
Nama
Nama IUPAC
Bismut trioksida
Bismut(III) oksida
Bismit (mineral)
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChemSpider
Nomor EC
Nomor RTECS {{{value}}}
UNII
  • InChI=1S/2Bi.3O YaY
    Key: WMWLMWRWZQELOS-UHFFFAOYSA-N YaY
  • InChI=1/2Bi.3O/rBi2O3/c3-1-5-2-4
    Key: WMWLMWRWZQELOS-JOBWJGIYAA
  • O=[Bi]O[Bi]=O
Sifat
Bi2O3
Massa molar 465.96 g/mol
Penampilan kristal atau bubuk kuning
Bau Tidak berbau
Densitas 8.90 g/cm3, padat
Titik lebur 817 °C (1.503 °F; 1.090 K)[1]
Titik didih 1.890 °C (3.430 °F; 2.160 K)
Tidak dapat larut
Kelarutan Dapat larut dalam asam
-83.0·10−6 cm3/mol
Struktur
monoklinik, mP20,
Kelompok ruang P21/c (No 14)
pseudo-oktahedral
Bahaya
Lembar data keselamatan MallBaker MSDS
Piktogram GHS GHS07: Tanda Seru
Keterangan bahaya GHS {{{value}}}
H315, H319, H335, H413
P261, P264, P271, P273, P280, P302+352, P304+340, P305+351+338, P312, P321, P332+313, P337+313, P362, P403+233, P405, P501
Titik nyala Tidak mudah terbakar
Senyawa terkait
Anion lain
Bismut trisulfida
Kation lainnya
Arsen trioksida
Antimon trioksida
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
YaY verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Bismut(III) oksida adalah senyawa bismut yang paling diperlukan di dalam bidang perindustrian. Senyawa ini juga merupakan titik awal dalam proses atau percobaan kimia yang berkaitan dengan unsur bismut. Senyawa ini dapat ditemui secara alami dalam bentuk mineral bismit (monoklinik) dan sfaerobismoit (tetragonal, jauh lebih langka), tetapi biasanya diperoleh sebagai produk sampingan dari proses peleburan bijih tembaga dan timbal. Bismut trioksida sering kali digunakan untuk menghasilkan efek "telur naga" dalam kembang api sebagai pengganti timbal merah.[1]

Struktur

Struktur Bi2O3 berbeda dengan arsen(III) oksida, As2O3, dan antimon(III) oksida, Sb2O3.[2]

Bismut oksida, Bi2O3, memiliki lima polimorf kristalografi. Fase dalam suhu ruangan, α-Bi2O3, memiliki struktur kristal monoklinik. Terdapat tiga fase dalam suhu yang tinggi, yaitu fase β yang berbentuk tetragonal, fase γ yang berbentuk kubik berpusat badan, dan fase δ yang berbentuk kubik.

Preparasi

Bismut trioksida dibuat dari bismut subnitrat. Bismut subnitrat sendiri dihasilkan dengan melarutkan bismut ke dalam asam nitrat yang panas. Penambahan natrium hidroksida yang berlebih disertai dengan pemanasan akan mengakibatkan pengendapan bismut(III) oksida sebagai bubuk kuning yang berat.

Reaksi

Oksidasi dengan amonium persulfat dan soda encer akan menghasilkan bismut tetraoksida. Elektrolisis bismut(III) oksida di dalam larutan alkali yang panas dan memiliki konsentrasi tinggi akan menghasilkan endapan merah bismut(V) oksida. Bismut(III) oksida juga dapat bereaksi dengan asam-asam mineral untuk menghasilkan garam-garam bismut(III).

Referensi

  1. ^ a b Patnaik, Pradyot (2003). Handbook of Inorganic Chemical Compounds. McGraw-Hill. hlm. 243. ISBN 0-07-049439-8. Diakses tanggal 2009-06-06. 
  2. ^ Wells, A.F. (1984) Structural Inorganic Chemistry. 5th. London, England: Oxford University Press. hlm.890 ISBN 0-19-855370-6

Bacaan lanjut

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41