Suboksida adalah sebuah kelas oksida di mana unsur elektropositifnya lebih banyak dibandingkan dengan oksida “normal”.[1] Ketika unsur elektropositifnya adalah logam, maka senyawa tersebut terkadang disebut sebagai “kaya logam”. Dengan demikian, senyawa oksida normal dari sesium adalah Cs2O, yang digambarkan sebagai garam Cs+ dari O2−. Suboksida dari sesium adalah Cs11O3, di mana muatan pada Cs jelas kurang dari 1+, tetapi oksidanya masih digambarkan sebagai O2−. Suboksida biasanya memiliki ikatan yang luas antara unsur elektropositif, yang sering kali mengarah pada gugus.
Beberapa contoh suboksida selain turunan logam alkali:[2]
Suboksida yang mengandung logam
Suboksida adalah zat antara di sepanjang jalur yang membentuk oksida normal. Suboksida terkadang terlihat ketika logam tertentu terpapar sejumlah kecil O2:
- 22 Cs + 3 O2 → 2 Cs11O3
- 4 Cs11O3 + 5 O2 → 22 Cs2O
Beberapa suboksida dari sesium dan rubidium telah dikarakterisasi menggunakan kristalografi sinar-X. Hingga tahun 1997, suboksida yang telah dikarakterisasi adalah Rb9O2, Rb6O, Cs11O3, Cs4O, Cs7O, Cs11O3Rb, Cs11O3Rb2, dan Cs11O3Rb3.[1]
Suboksida umumnya merupakan senyawa berwarna yang menunjukkan tingkat delokalisasi elektron. Cs7O memiliki sel unit yang mengandung sebuah gugus Cs11O3 dan 10 atom Cs. Gugus ini dapat divisualisasikan sebagai terdiri dari tiga oktahedron yang berbagi muka. Pada gambar di bawah ini, atom-atom sesium berwarna ungu dan atom-atom oksigen berwarna merah. Jarak Cs–Cs dalam gugus adalah 376 pm, yang lebih pendek dari jarak Cs–Cs dalam logam yaitu 576 pm. Rb9O2 dan Rb6O mengandung gugus Rb9O2, yang dapat divisualisasikan sebagai dua oktahedron yang berbagi muka. Rb6O dapat diformulasikan sebagai (Rb9O2)Rb3. Jarak Rb–Rb dalam gugus adalah 352 pm, yang lebih pendek dari jarak Rb–Rb dalam logam yaitu 485 pm. Diperkirakan bahwa sesium suboksida memiliki peran dalam fotokatoda Ag-O-Cs (S1) dan multialkali Na-K-Sb-Cs.[3]
|
|
Gugus Rb9O2
|
Gugus Cs11O3
|
Karbon suboksida
Senyawa suboksida dari karbon mengadopsi struktur yang biasa-biasa saja. Sedangkan untuk kumulena organik terkait (misalnya ketena), C3O2 mematuhi kaidah oktet.
Senyawa terkait
Subnitrida juga telah dikenal. Sebagai contoh, Na16Ba6N memiliki sebuah gugus oktahedral berpusat nitrida yang terdiri dari enam atom barium yang tertanam dalam matriks natrium.[1]
Referensi
- ^ a b c Simon, Arndt (1997). "Group 1 and 2 suboxides and subnitrides — Metals with atomic size holes and tunnels". Coordination Chemistry Reviews. 163: 253–270. doi:10.1016/S0010-8545(97)00013-1.
- ^ Greenwood, Norman N.; Earnshaw, A. (1997), Chemistry of the Elements (edisi ke-2), Oxford: Butterworth-Heinemann, ISBN 0-7506-3365-4
- ^ King, R Bruce, ed. (1994) Oxides: solid state chemistry, Vol. 6 of WH McCarrroll Encyclopedia of Inorganic chemistry. John Wiley and Sons. ISBN 0-471-93620-0
|
---|
Tingkat oksidasi campuran | |
---|
Tingkat oksidasi +1 | |
---|
Tingkat oksidasi +2 | |
---|
Tingkat oksidasi +3 | |
---|
Tingkat oksidasi +4 | |
---|
Tingkat oksidasi +5 | |
---|
Tingkat oksidasi +6 | |
---|
Tingkat oksidasi +7 | |
---|
Tingkat oksidasi +8 | |
---|
Oksida terkait | |
---|
|