PT Bank KEB Hana Indonesia (disingkat Bank Hana) adalah perusahaan perbankan yang berdiri sejak 1971 dan berkantor pusat di Jakarta, berstatus bank devisa. Mengklaim sebagai Bank Glocalize dari Korea, Bank Hana memiliki fokus layanan perbankan di segmen komersial dan konsumen, dan memiliki komitmen untuk selalu memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia demi menjadi The Best Customer Focused Bank di Indonesia.[1]
Sejarah
PT Bank KEB Hana Indonesia merupakan bank hasil merger[1] antara PT Bank Hana dengan PT Bank KEB Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (SK OJK) No. S-13/PB.12/2014 tanggal 11 Februari 2014 dan SK OJK No.13/KDK.03/2014 tanggal 27 Juni 2014.[2] Bank Hana adalah bank yang menerima penggabungan dan kemudian berganti nama (resmi dan panggilan) menjadi Bank KEB Hana.[3] Namun, pada 15 Juni 2020, nama panggilan (bukan nama resmi perusahaan) kembali menjadi Bank Hana. Saat ini, PT Bank KEB Hana Indonesia dimiliki oleh KEB Hana Korea 69,01%, LINE Financial 20%, International Finance Corporation (IFC) 9,98%, dan 1,01% adalah milik perseorangan.[4]
Jika ditarik ke belakang, bank ini sebenarnya sudah berdiri sejak 27 April 1971 dengan nama Bank Pasar Pagi Maju yang berstatus bank pasar (kini Bank Perekonomian Rakyat). Di tanggal 30 November 1989, Bank Pasar Pagi Maju naik status menjadi bank umum dan namanya berubah menjadi Bank Bintang Manunggal.[3] Bank Bintang Manunggal saat itu memiliki aset Rp 72 miliar dan dimiliki awalnya oleh dua pengusaha tekstil, Bambang Setijo dan The Ning King (15%).[5] Belakangan, Bambang menguasai seluruh saham bank kecil ini,[6] yang memiliki modal Rp 34 miliar pada 2007. Ia lalu menjual 61% saham bank Bintang Manunggal ke Hana Bank, Korea Selatan dengan harga US$ 20 juta namun masih mempertahankan sedikit saham.[7] Sejak 18 Maret 2008, Bank Bintang Manunggal berganti nama menjadi Bank Hana. Belakangan, di bawah manajemen dan kepemilikan baru, Bank Hana yang pada saat diakuisisi memiliki aset sebesar Rp 300 miliar, telah berhasil meningkatkan asetnya hingga Rp 22 triliun pada akhir Desember 2014,[8] serta menyandang status bank devisa.
Komisaris dan Direksi
- Komisaris Utama: Park Sung Ho
- Komisaris Independen: Eka Noor Asmara
- Komisaris Independen: Lisana Irianiwati
- Direktur Utama: Park Jong Jin
- Direktur Keuangan: Hang Keun Cho
- Direktur Kredit: Ratna Ningsih
- Direktur Bisnis: Junita Wangsadinata
- Direktur Kepatuhan: Bayu Wisnu Wardhana
Infrastruktur
Bank KEB Hana memiliki lebih dari 700 tenaga professional di bidangnya serta senantiasa meningkatkan pelayanan yang berbasis TI, inovasi produk berdasarkan kebutuhan nasabah, dan penambahan jaringan cabang hingga lebih dari 100 cabang selama tiga tahun mendatang.
Dengan adanya sinergi dan dukungan dari Hana Financial Group, Korea, yang merupakan salah satu perusahaan finansial terbesar dan terkemuka di Korea Selatan yang menempati posisi ke-84 Top Global Finance pada tahun 2014 berdasarkan Majalah The Banker berdasarkan total asset dengan jaringan global di 24 negara, Bank KEB Hana berkomitmen untuk segmen konsumer dan menjadi jajaran Top 20 Bank di Indonesia pada 2025.
Referensi
Pranala luar
|
---|
|
Sistem konvensional |
---|
Bank BUMN | |
---|
Bank pembangunan daerah | |
---|
Bank swasta | |
---|
Kantor cabang bank asing | |
---|
|
Sistem syariah |
---|
Bank syariah BUMN | |
---|
Bank syariah daerah | |
---|
Bank syariah swasta | |
---|
Unit usaha syariah | |
---|
|
|