21st Century Fox adalah perusahaan media massamultinasional Amerika Serikat. 21st Century Fox merupakan satu dari dua perusahaan yang terbentuk setelah pemisahan News Corporation tahun 2013 (didirikan oleh Rupert Murdoch tahun 1979). Perusahaan ini mempertahankan aset penyiaran dan film News Corporation dan menjadi pengganti sahnya, sedangkan aset penerbitannya dipecah menjadi News Corp pada saat yang sama. Pemisahan ini dirancang agar kedua perusahaan beroperasi di bawah manajemen yang lebih terfokus yang menurut Murdoch akan memunculkan nilai sesungguhnya.
Pada tahun 2013, Twenty-First Century Fox masuk dalam daftar Fortune 500, sebuah daftar peringkat perusahaan berdasarkan pendapatan kotornya yang dibuat oleh majalah Fortune setiap tahun. Twenty-First Century Fox berada dalam peringkat 85 (sebelumnya peringkat 91) dengan pendapatan sekitar $36.566 juta, keuntungan sebesar $7.097 juta, dan total aset sebesar $50.944 juta.[1]
Fortune juga mencatat bahwa pada tahun 2013, Twenty-First Century Fox Inc fokus pada media dan hiburan dengan lima segmen bisnis: Cable Network Programming, Television, Filmed Entertainment, Direct Broadcast Satellite Television, dan Other Corporate and Eliminations.[2]
Sejarah
21st Century Fox dibentuk melalui pemisahan properti hiburan dan media News Corporation. Rupert Murdoch masih menjadi ketua, CEO, dan pemegang saham mayoritas perusahaan ini, dibantu Chase Carey sebagai presiden dan COO. Dewan News Corporation menyetujui pemisahan ini pada 24 Mei 2013, sementara pemegang saham menyetujuinya tanggal 11 Juni 2013;[3] perusahaan ini menyelesaikan proses pemisahan tanggal 28 Juni dan resmi diperdagangkan di NASDAQ tanggal 1 Juli.[4][5][6] Rencana pemisahan awalnya diumumkan tanggal 28 Juni 2012, tetapi rincian tambahan dan nama kerja perusahaan baru ini diumumkan tanggal 3 Desember 2012.[7][8][9]
Murdoch menyatakan bahwa pemisahan ini akan "memunculkan nilai sejati kedua perusahaan tersebut serta aset-asetnya, sehingga para investor bisa mendapat untung dari kesempatan strategis terpisah yang tercipta berkat manajemen yang lebih berfokus di setiap divisi." Aksi ini juga dilakukan setelah serangkaian skandal yang merusak reputasi operasi penerbitannya di Britania Raya.[5][7] Pemisahan ini dirancang supaya aset penerbitan News Corporation dipecah menjadi News Corp, dan News Corporation sendiri berganti nama menjadi 21st Century Fox dan menjadi pengganti sahnya.[6][10][11]
Meski perusahaan ini awalnya disebut Fox Group, pada 16 April 2013, Murdoch mengumumkan nama baru untuk mempertahankan warisan 20th Century Fox seiring melangkahnya perusahaan ini ke masa depan. Logonya diresmikan tanggal 9 Mei 2013 dan menampilkan versi modern lampu suar khas Fox.[12][13] Akan tetapi, merek 21st Century Fox tidak merambah divisi 20th Century Fox yang masih menggunakan nama aslinya.[14]
Tanggal 8 Januari 2014, Rupert Murdoch mengumumkan rencana untuk mencabut saham 21st Century Fox dari Australian Securities Exchange dan memilih untuk memperdagangkannya di NASDAQ. Perdagangan sahamnya di Australia merupakan holdover dari masa sebelumnya dengan nama News Corporation, dan 21st Century Fox memiliki eksistensi yang relatif kecil di Australia ketimbang News Corp. Murdoch menyatakan bahwa perubahan yang dilakukan, yang rencananya selesai bulan Juni 2014, akan "menyederhanakan struktur modal dan operasi" 21st Century Fox dan menyediakan "likuiditas baru" kepada para pemegang saham.[16][17]
Pada tangga 26 Maret 2014, 21st Century Fox mengumumkan penunjukan Lachlan dan James Murdoch, putra Rupert Murdoch, sebagai Ko-Ketua dan Ko-COO.[18]
21st Century Fox didominasi oleh properti media dan penyiaran yang dimiliki oleh pendahulunya, seperti Fox Entertainment Group, STAR TV, saham mereka sebesar 39,14% di BSkyB, Sky Italia, dan saham sebesar 54,5% di Sky Deutschland. Properti penyiaran News Corporation di Australia, seperti Foxtel dan Fox Sports Australia, masih menjadi bagian dari News Corp Australia, dipecah bersama News Corp dan bukan bagian dari 21st Century Fox.[10]