Lahir di Jiading, yang kini menjadi suburban Shanghai, pada tahun 1888, Koo lalu berkuliah di Universitas Saint John, Shanghai mulai tahun 1901 hingga 1904,[2] dan di Universitas Columbia, di mana ia menjadi anggota Philolexian Society, sebuah klub literasi dan debat, dan akhirnya lulus dengan gelar B.A. di bidang Ilmu Budaya (1908) dan gelar M.A. di bidang Ilmu Politik (1909). Pada tahun 1912, ia menerima gelar Ph.D. di bidang hukum internasional dan diplomasi dari Columbia.[1][3]
Karir politik
Awal mula (1912–1920)
Kembali ke Peking
Koo kenbali ke Peking pada tahun 1912. Ia lalu bekerja di pemerintah Republik Tiongkok sebagai Sekretaris Bahasa Inggris untuk Presiden Yuan Shikai. Pada tahun 1915, Koo ditunjuk sebagai Menteri Republik Tiongkok untuk Amerika Serikat dan Kuba.
Pasca Perang Dunia I
Pada tahun 1919, ia menjadi anggota delegasi Tiongkok di Konferensi Perdamaian Paris, yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Lu Zhengxiang (Lou Tseng-Tsiang). Di hadapan negara-negara Barat dan Jepang, ia meminta Jepang mengembalikan Shandong ke Tiongkok. Ia juga meminta penghentian institusi imperialis seperti ekstrateritorialitas, kendali tarif, penjaga kedutaan, dan penyewaan. Negara-negara Barat pun menolak klaimnya, dan kemudian delegasi Tiongkok di Konferensi Perdamaian Paris menjadi satu-satunya negara yang tidak meneken Perjanjian Versailles.
Koo juga terlibat dalam pembentukan Liga Bangsa-Bangsa sebagai perwakilan Tiongkok pertama untuk organisasi yang baru dibentuk tersebut. Mulai tahun 1922, Koo menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan. Ia lalu dua kali menjabat sebagai pelaksana tugas Perdana Menteri, yakni pada tahun 1924 dan 1926 selama kericuhan di Beijing di bawah pemerintahan Zhang Zuolin pada tahun 1926-7. Koo menjabat sebagai pelaksana tugas Perdana Menteri Republik Tiongkok mulai tanggal 1 Oktober 1926 dan juga menjabat sebagai pelaksana tugas Presiden. (Pada tanggal 12 Maret 1925, Sun Yat-sen meninggal di rumah Wellington Koo di Beijing, di mana ia dibawa ketika ia diketahui menderita kanker hati yang tidak dapat disembuhkan.)[4] Ia menjabat sebagai Perdana Menteri mulai bulan Januari hingga Juni 1927, saat ia mengundurkan diri setelah Zhang membentuk sebuah pemerintahan militer. Setelah Ekspedisi Utara menggulingkan pemerintahan di Beijing pada tahun 1928, ia sempat diincar untuk ditahan oleh pemerintahan nasionalis yang baru di Nanjing, tetapi melalui mediasi dari Chang Hsueh-liang (Zhang Xuelian), ia akhirnya berdamai dengan pemerintahan yang baru dan kembali menjadi diplomat. Ia pun mewakili Tiongkok di Liga Bangsa-Bangsa untuk memprotes invasi Jepang ke Manchuria.
Ia lalu menjabat sebagai duta besar Tiongkok untuk Prancis pada tahun 1936–1940 hingga Prancis diduduki oleh Jerman. Setelah itu, ia menjadi duta besar Tiongkok untuk Court of St James's hingga tahun 1946. Pada tahun 1945, Koo menjadi salah satu delegasi pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia kemudian menjabat sebagai duta besar Tiongkok untuk Amerika Serikat dan fokus memelihara aliansi antara Republik Tiongkok dan Amerika Serikat, karena Kuomintang mulai kalah dengan Komunis dan harus mundur ke Taiwan.[5]
Koo lalu pensiun dari tugas diplomatiknya pada tahun 1956.[6] Pada tahun yang sama, ia mulai menjadi hakim di Mahkamah Internasional di Den Haag,[7] dan kemudian menjabat sebagai Wakil Presiden Mahkamah Internasional mulai tahun 1964. Pada tahun 1967, ia pensiun dan pindah ke New York City, di mana ia tinggal hingga meninggal pada tahun 1985.[1]
Kehidupan pribadi
Pada tahun 1908, Koo menikah dengan istri pertamanya, Chang Jun-e (Hanzi tradisional: 張潤娥; Hanzi sederhana: 张润娥; Pinyin: Zhāng Rùn'é). Mereka lalu bercerai sebelum tahun 1912.[8]
Istri kedua Koo, Tang Pao-yueh "May" (唐寶玥; 唐宝玥; Táng Bǎoyuè; c. 1895–1918), adalah putri terakhir dari mantan perdana menteri Tiongkok, Tang Shaoyi serta sepupu pertama dari pelukis dan aktris Mai-Mai Sze.[9][10][11] Mereka menikah tidak lama setelah Koo kembali ke Tiongkok pada tahun 1912. May lalu meninggal di Amerika Serikat selama pandemi flu Spanyol tahun 1918.[12] Mereka memiliki dua anak, yakni Teh-chang Koo (1916–1998),[13] dan Patricia Koo (1918-2015).[14]
Istri ketiga Koo adalah sosialita dan ikon mode Oei Hui-lan (1889–1992).[15][16][17] Mereka menikah di Brussels, Belgia, pada tahun 1921.[16][18] Oei Hui-lan sebelumnya pernah menikah dengan agen konsuler Britania Raya, Beauchamp Stoker, pada tahun 1909. Mereka memiliki satu anak, yakni Lionel, sebelum bercerai pada tahun 1920.[19][20][21] Dikagumi karena adaptasinya terhadap mode Manchu tradisional, yang ia pakai dengan celana renda dan kalung giok,[18] Oei Hui-lan adalah putri favorit dari taipan Peranakan, Majoor Oei Tiong Ham, dan pewaris keluarga terkemuka dari Cabang Atas atau bangsawan Tionghoa di Hindia Belanda.[22] Ia menulis dua memoar, yakni Hui-Lan Koo (Mrs. Wellington Koo): An Autobiography (ditulis bersama Mary Van Rensselaer Thayer, Dial Press, 1945)[23][24] dan No Feast Lasts Forever (ditulis bersama Isabella Taves, Quadrangle/The New York Times, 1975).[25] Koo memiliki dua anak dengan Oei Hui-lan, yakni Yu-chang Wellington Koo Jr. (1922–1975) dan Fu-chang Freeman Koo (1923–1977).[26][27]
Pada tanggal 3 September 1959, Koo menikahi istri keempatnya, Yen Yu-yun (1905–2017),[28] janda dari Clarence Kuangson Young.[29][30] Ia memiliki tiga anak tiri dari pernikahannya dengan Yen Yu-yun, yakni Genevieve (istri dari fotografer dan sutradara film asal Amerika, Gordon Parks), Shirley, dan Frances Loretta Young.[12][31]
Kematian
Koo meninggal setelah dua anaknya meninggal. Ia meninggal dikelilingi oleh keluarganya pada malam hari tanggal 14 November 1985, di usia 97 tahun. Wellington Koo meninggalkan istri keempatnya, 2 anak, 19 cucu, dan 2 cicit.[32]
Karena meninggal lebih tua dari Kaisar Qianlong, Chiang Kai-shek, Deng Xiaoping, dan Jiang Zemin, Koo pun menjadi orang dengan umur terpanjang yang pernah memimpin Tiongkok. Walaupun begitu, istri ketiga dan keempatnya bahkan hidup lebih lama. Oei Hui-lan meninggal pada usia 103 tahun, sementara Juliana Koo meninggal pada usia 111 tahun.[33]
Referensi
Rujukan
^ abcSaxon, Wolfgang (16 November 1985). "V.K. Wellington Koo Dies. A Former Premier Of China". New York Times. Diakses tanggal 2013-12-09. Dr. V. K. Wellington Koo, a Nationalist Chinese diplomat, a former Prime Minister and a signer of the United Nations Charter, died Thursday night at his home in Manhattan. Dr. Koo, whose ties to the United States date from his student days at Columbia University, was 97 years old. ...
^Craft, Stephen G. (2004). V. K. Wellington Koo and the Emergence of Modern China. Lexington, KY: University Press of Kentucky. hlm. 8–13.
^Hahn, Emily Hahn, The Soong Sisters, NY: Doubleday, 1943, p. 124.
^Chervin, R. H. (2013). "Turmoil in the Taiwan Strait: Wellington Koo and ROC Foreign Policy 1953–1956". East Asia. 30 (4): 291–306. doi:10.1007/s12140-013-9201-z.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Koo Resignation Accepted". The New York Times (dalam bahasa Inggris). 1956-03-22. Diakses tanggal 2018-07-10.
^"Koo Named to World Court". The New York Times (dalam bahasa Inggris). 1956-08-11. Diakses tanggal 2018-07-10.
^Burns, Richard Dean and Bennett, Edward Moore (1974) Diplomats in Crisis: United States-Chinese-Japanese Relations, 1919–1941. ABC-Clio. ISBN0686840127. pp. 127 and 148
^"CAMPAIGNS: China Man". Time. 30 April 1928. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 October 2008.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ ab"Ku Wei-chun," in Howard Boorman, Richard Howard, eds. Biographical Dictionary of Republican China New York: Columbia University Press, 1968, Vol 2 pp. 255–259.
Chervin, Reed H. "Turmoil in the Taiwan Strait: Wellington Koo and ROC Foreign Policy 1953-1956." East Asia: An International Quarterly, 2013, Vol 4 pp. 291–306.
Clements, Jonathan. Makers of the Modern World: Wellington Koo. London: Haus Publishing, 2008.
Craft, Stephen G. V.K. Wellington Koo and the Emergence of Modern China. Lexington: University Press of Kentucky, 2004.
Hui-lan Oei Koo, with Mary Van Rensselaer Thayer, Hui-Lan Koo: An Autobiography New York: Dial Press, 1943.