Perang Guangdong-Guangxi atau Perang Yue-Gui Pertama[1] dan Kedua, yang terjadi antara Kuomintang dengan Kelompok Guangxi Lama.
Perang Yue-Gui Pertama
Ketika Sun Yat-sen, pemimpin Partai Revolusioner Tiongkok Kuomintang, dia berusaha untuk membangun kembali pemerintahannya di Guangzhou pada tahun 1917. Namun, panglima perang Lu Rongting enggan mendukungnya selama beberapa tahun. Setelah Sun memisahkan diri dari Kelompok Guangxi Lama karena masalah alokasi pasukan, ia berusaha untuk melucuti pasukan Cen Chunxuan (alias Tsen Chun-Hsuan atau Sam Sun-Suen), salah satu sekutu terpenting Lu di Guangdong, dengan cara mengalihkan pasukan Cen ke Chen Jiongming, seorang panglima perang lokal Guangdong yang lebih setia kepada Sun bahkan sebelumnya telah mensponsori Sun. Kemudian Sun Yat-sen mengarahkan Chen Jiongming untuk menyerang Lu Rongting dan panglima perang Guangxi lainnya. Pada Oktober 1920, Chen berhasil merebut Guangzhou dan mengusir panglima perang Guangxi dari Guangdong.
Perang Yue-Gui Kedua
Tahun 1921, Chen berusaha untuk menyatukan wilayah sekitar Guangdong dan Guangxi di bawah pemerintahan sementara Sun di Guangzhou. Pada saat itu, Lu Rongting mengirim dua kelompok pasukan: yang pertama dipimpin oleh adik istrinya Tan Haoming dan yang kedua dipimpin oleh Shen Hongying untuk menyerang pasukan Chen. Lu kemudian berhasil menduduki daerah Qinzhou dan Lianzhou. Namun, Chen Bingkun sekutu Lu, mengalami kekalahan dan kehilangan wilayah pusat komando di Wuzhou, sehingga memungkinkan Chen Jiongming melarikan diri ke Guangxi melalui jalur sungai ketika pasukan Lu hendak menyergapnya dari utara. Lu Rongting dipaksa mundur dari jabatannya pada Juli 1921, sedangkan Chen berhasil menduduki Nanning dan seluruh Guangxi pada bulan Agustus.
Kesudahannya
Meskipun Chen Jiongming dan pasukan Guangdong menduduki Guangxi sampai April 1922, pendudukan mereka sebagian besar hanya sekedar formalitas saja. Kelompok bersenjata loyalis Guangxi masih terus berkumpul di bawah pimpinan komandan lokal dan menyebut diri mereka Tentara Pemerintahan Mandiri. Sun Yat-sen dan Chen Jiongming kemudian berpisah karena akan meluncurkan Ekspedisi ke Utara. Pada Mei 1922, pasukan Kanton Sun Yat-sen telah mengevakuasi Guangxi dan kemudian menyerahkannya kepada Chen, sedangkan Sun sendiri akan kembali lagi nanti untuk mereformasi pemerintahan Nasionalnya.
Sumber
- 李宗仁口述,唐德刚撰写,1988年2月第1版,《李宗仁回忆录》。广西:广西人民出版社.
- 西南军阀史研究会编,1982年8月第1版,《西南军阀史研究丛刊》,第一辑。四川人民出版社.
- 西南军阀史研究会编,1983年6月第1版,《西南军阀史研究丛刊》,第二辑。贵州人民出版社.
- 李宗仁口述,唐德刚撰写,1988年2月第1版,《李宗仁回忆录》。广西:广西人民出版社.
- 刘志超等著,1998年3月第1版,《民国军阀史》。辽宁:辽宁大学出版社.
Referensi
- ^ 譚微中, 周康爕,《庚申粤人驅賊始末記》,文海出版社,1920