Telia Company yang eksis pada saat ini memulai sejarahnya dengan nama TeliaSonera, yang dibentuk pada tahun 2002 melalui penggabungan antara perusahaan telekomunikasi asal Swedia dan Finlandia, yakni Telia dan Sonera. Penggabungan tersebut terjadi tiga tahun setelah Telia gagal bergabung dengan perusahaan telekomunikasi asal Norwegia, Telenor, yang kini merupakan kompetitor utamanya di negara-negara Nordik.
Sebelum diprivatisasi, Telia memonopoli telepon di Swedia. Sedangkan Sonera hanya memonopoli jaringan trunk di Finlandia, sementara sebagian besar (sekitar 75%) telekomunikasi lokal disediakan oleh koperasi telepon. Merek Telia dan Sonera masing-masing tetap digunakan di Swedia dan Finlandia hingga bulan Maret 2017 saat Sonera resmi diubah namanya menjadi Telia. Hingga tanggal 31 Maret 2020, sebanyak 39,5% saham perusahaan ini dipegang oleh Pemerintah Swedia, sementara sisanya dipegang oleh institusi, perusahaan, dan investor swasta dari seluruh dunia. Pada bulan Februari 2018, Pemerintah Finlandia (melalui Solidium) menjual sisa 3,2% saham perusahaan ini yang mereka pegang.
Kungl. Telegrafverket didirikan pada tahun 1853 di Swedia, saat jalur telegraf elektrik telah selesai dibangun antara Stockholm dan Uppsala. Pada awalnya, Telegrafverket dengan merek Rikstelefon bisa dibilang terlambat masuk ke pasar. Namun, dengan memonopoli saluran telepon jarak jauh, Telegrafverket dapat mengendalikan dan mengambil alih jaringan lokal milik perusahaan telepon swasta yang cepat tumbuh.
Secara de facto, Telegrafverket telah memonopoli telepon di Swedia mulai sekitar tahun 1920, dan tidak pernah mendapat sanksi. Pada tahun 1953, nama Telegrafverket dimodernisasi menjadi Televerket. Pada tanggal 1 Juli 1992, fungsi regulasi dari Telegrafverket dipisah ke Swedish Post and Telecom Authority (bahasa Swedia: Post- och telestyrelsen, PTS), dengan fungsi mirip seperti Federal Communications Commission di Amerika Serikat. Operasi jaringan penyiaran TV dan radio pemerintah dari Telegrafverket juga dipisah ke Teracom. Pada tanggal 1 Juli 1993, operator jaringan seluler dan telepon yang masih tersisa pun ditransformasi menjadi sebuah badan usaha milik negara Swedia dengan nama Telia AB. Pada puncak gelembung dot-com, pada tanggal 13 Juni 2000, hampir sepertiga dari total saham Telia mulai diperdagangkan di Bursa Saham Stockholm.
Pada dekade 1980-an, Televerket merupakan pelopor operator jaringan seluler dengan sistem NMT, yang kemudian diikuti pada dekade 1990-an oleh GSM. Kompetisi di sistem ponsel analog pun memecah monopoli telepon, dan tumbuhnya internet juga memberi lebih banyak kesempatan bagi kompetitor. Kompetitor paling penting bagi Telia di area tersebut adalah Tele2. Saat PTS memberikan empat lisensi untuk jaringan seluler generasi ketiga pada bulan Desember 2000, Telia tidak termasuk operator yang mendapat lisensi, namun kemudian Telia menjalin perjanjian untuk membangun sebuah jaringan 3G bersama Tele2 dengan menggunakan lisensi milik Tele2. SUNAB pun didirikan sebagai sebuah joint venture, yang kemudian memiliki dan mengoperasikan jaringan 3G milik Tele2 dan Telia. Pada bulan Desember 2018, Telia melalui kerja sama dengan Ericsson meluncurkan jaringan 5G pertama di Swedia di KTH Royal Institute of Technology di Stockholm.[6]
Sonera
Sejarah Sonera dimulai pada tahun 1917, saat Suomen Lennätinlaitos resmi didirikan. Pada tahun 1927, intitusi tersebut digabung dengan Finnish Post untuk membentuk institusi baru bernama Post and Telegraph Agency. Institusi tersebut mengoperasikan semua saluran telepon internasional dan jarak jauh hingga tahun 1994, saat kompetitor diperbolehkan untuk masuk ke Finlandia. Pada tahun yang sama, Post and Telegraph Agency dipisah menjadi dua perusahaan berbeda, yakni Telecom Finland Oy dan Suomen Posti Oy. Telecom Finland kemudian mengubah namanya menjadi Sonera pada tahun 1998.
Setelah penggabungan Telia dan Sonera
Selama kampanye menuju pemilihan umum Swedia 2006, liberal-konservatif Swedia, Aliansi menyatakan bahwa salah satu kebijakan yang akan mereka lakukan adalah mengurangi kepemilikan saham pemerintah di entitas komersial, dan terutama menjual saham TeliaSonera yang dipegang oleh pemerintah. Aliansi lalu memenangkan pemilu dan membentuk sebuah pemerintahan koalisi. Setelah bergabung dengan Sonera, Pemerintah Swedia memegang 46% saham TeliaSonera, dan setelah disetujui oleh parlemen, kepemilikan sahamnya diturunkan menjadi 37,3%. Divestasi lebih lanjut terhadap TeliaSonera dipresentasikan ke parlemen setelah pemilu pada tahun 2010, saat Aliansi gagal memenangkan pemilu tersebut.
Pada tanggal 16 Maret 2011, Aliansi kalah dalam pemungutan suara di parlemen untuk menjual saham entitas komersial yang dipegang oleh pemerintah, termasuk di TeliaSonera, saat koalisi dari semua partai oposisi, yakni Partai Kiri, Partai Sosial Demokrat Swedia, Partai Hijau dan Demokrat Swedia - bersatu melawan Aliansi.[7]
Pada awal tahun 2008, TeliaSonera mengumumkan rencananya untuk menghemat hampir 500 juta Euro, yang akan meliputi 2.900 redundansi, yakni 2.000 dari Swedia dan 900 dari Finlandia.[8] Pada tanggal 5 Juni 2008, France Télécom (kini Orange S.A.) mengajukan tawaran akuisisi senilai 33 milyar Euro ke TeliaSonera, namun kemudian ditolak oleh dewan direksi TeliaSonera.[9]
Pada tanggal 20 Juli 2018, Telia Company resmi mengakuisisi Bonnier Broadcasting Group milik Bonnier Group dengan harga 9,2 milyar SEK (sekitar $1 milyar), sehingga dapat memiliki TV4 AB (stasiun televisi komersial di Swedia), MTV Oy (stasiun televisi komersial di Finlandia) dan C More Entertainment (operator kanal televisi premium pan-Nordik).[10][11][12][13]Komisi Eropa lalu menyetujui akuisisi tersebut pada tanggal 12 November 2019 dengan sejumlah syarat,[14][15] dan akuisisi tersebut pun resmi selesai pada tanggal 2 Desember 2019.[16]
Sebelum menyelesaikan akuisisi terhadap Bonnier Broadcasting, pada tanggal 20 Oktober 2019, komite nominasi Telia Company mengusulkan Lars-Johan Jarnheimer, CEOTele2 hingga tahun 2008 dan kemudian chairman dari Egmont Media, untuk menggantikan Marie Ehrling sebagai chairman.[17] Usulan tersebut pun disetujui pada tanggal 26 November 2019, melalui sebuah rapat umum pemegang saham luar biasa.[18] Sementara itu, pada tanggal 24 Oktober, Telia Company resmi menunjuk Allison Kirkby, mantan CEO Tele2 mulai tahun 2015 hingga 2018 dan kemudian menjadi presiden dan CEO TDC, sebagai presiden dan CEO baru Telia. Kirkby pun mulai menjabat pada tanggal 4 Mei 2020.[19][20]
Telia Carrier (AS1299; sebelumnya TeliaSonera International Carrier) adalah sebuah operator tingkat 1.
Operasi
Telia Company merupakan operator seluler, pita lebar, dan jaringan telepon tetap dengan pendapatan dan jumlah konsumen terbesar di Nordik dan Baltik. Telia juga memiliki sebuah bisnis TV-media yang meliputi TV4 di Swedia dan MTV di Finlandia, serta C More. Perusahaan ini pun mengoperasikan tulang punggung protokol internet (AS1299) grosir terbesar dan tercepat tumbuh di dunia.
Denmark
Di Denmark, Telia Company mengoperasikan sebuah operator seluler (Telia), sebuah operator jaringan maya seluler (Call Me), dan sebuah pemasok pita lebar (Telia). Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1995, sebagai hasil penggabungan antara Telia Stofa dan TeliaSonera. Telia Mobile merupakan operator terbesar ketiga dan berkompetisi ketat dengan Telenor, yang merupakan terbesar kedua. Telia merupakan operator keempat yang meluncurkan layanan 3G dan merupakan satu-satunya operator yang memiliki jaringan EDGE nasional.
Telia Broadband diluncurkan ulang pada tahun 2008, karena kebutuhan TeliaSonera untuk menawarkan jaringan seluler dan pita lebar di semua pasar (Swedia, Norwegia, Denmark, dan Finlandia). Telia Broadband merupakan operator pertama yang meluncurkan TV digital dengan pita lebar tanpa biaya tambahan. Stofa terutama adalah sebuah operator TV kabel, namun juga memasok pita lebar melalui jaringan TV kabel.
Estonia
Telia Company memiliki 100% saham Eesti Telekom. Eesti Telekom adalah salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di negara Baltik dan merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Estonia. TeliaSonera resmi membeli Eesti Telekom dari pemerintah Estonia pada bulan September 2009. Pada tanggal 20 Januari 2016, Eesti Telekom mengubah namanya menjadi Telia Eesti.
Finlandia
Telia Finland adalah operator seluler terbesar kedua di Finlandia, serta merupakan salah satu penyedia jaringan telepon tetap dan layanan internet terbesar di sana.
Sebelum diubah pada tanggal 23 Maret 2017, Telia dikenal di Finlandia dengan merek Sonera dan Tele Finland.[21] Pada bulan September 1999, Sonera menjadi operator seluler pertama di dunia yang meluncurkan layanan Internet seluler melalui Wireless Application Protocol (WAP).[22]
Sejak tahun 2014, Telia Finland dan DNA Oyj membentuk joint venture bernama Suomen Yhteisverkko Oyuntuk bersama-sama mengoperasikan sebuah jaringan 4G LTE dengan menggunakan pita 800 MHz (LTE Band 20) "deviden digital" di Finlandia bagian utara dan timur. Telia Finland memegang 51% saham Suomen Yhteisverkko Oy.[23]
Latvia
TeliaSonera memegang 49% saham LMT (24,5% sebagai Telia Company AB dan 24,5% sebagai Sonera Holding B.V.). TeliaSonera juga memegang 49% saham Lattelecom, yang memegang 23% saham LMT, yang memiliki Okarte, Amigo. Telia juga memegang 100% saham Telia Latvija, sebuah operator kabel bisnis dan operator pusat data.
Lithuania
TeliaSonera memegang 88,15% saham Telia Lietuva (bernama Teo LT hingga tahun 2017), operator jaringan telepon tetap terbesar di Lithuania, yang baru-baru ini membeli Omnitel, salah satu operator jaringan seluler terbesar di sana. Omnitel sebelumnya dimiliki oleh TeliaSonera.
Pada bulan Oktober 2015, TeliaSonera mengumumkan penggabungan Teo dan Omnitel, melalui akuisisi Omnitel oleh Teo.
Pada tanggal 1 Februari 2017, Omnitel dan Teo resmi bergabung dengan nama "Telia Lietuva".
Norwegia
Telia pertama kali masuk ke Norwegia setelah adanya deregulasi pada tahun 1998, sebagai sebuah pemasok layanan internet dan jaringan telepon tetap. Bisnis tersebut kemudian dijual ke Enitel saat Telia berusaha bergabung dengan Telenor. Pada tahun 2000, Telia kembali masuk ke Norwegia dengan membeli operator jaringan seluler, NetCom. Pada tahun 2006, Telia juga membeli penyedia jaringan seluler maya, Chess Communication.
Pada tanggal 1 Maret 2016, NetCom diubah namanya menjadi Telia Norge.