Nordea
Nordea Bank Abp,[5][6] atau biasa disebut sebagai Nordea, adalah sebuah perusahaan jasa keuangan yang beroperasi di Eropa Utara dan berkantor pusat di Helsinki, Finlandia.[7] Nama bank ini merupakan gabungan dari kata "Nordic" dan "idea".[8] Bank ini adalah hasil penggabungan dan akuisisi dari Merita Bank, Nordbanken, Unidanmark, dan Christiania Bank og Kreditkasse yang dilakukan mulai tahun 1997 hingga 2001.[8] Negara-negara Nordik menjadi fokus bank ini, setelah bisnisnya di negara-negara Baltik dijual pada tahun 2019.[9] Pemegang saham terbesar Nordea adalah Sampo, sebuah perusahaan asuransi asal Finlandia, yang memegang 15,9% saham.[10] Nordea melantai di Nasdaq Nordic di Helsinki, Copenhagen, dan Stockholm. ADR Nordea juga diperdagangkan di Amerika Serikat.[9] Nordea melayani 9,3 juta nasabah privat dan 530.000 nasabah korporat, termasuk 2.650 perusahaan dan institusi besar.[9] Portofolio kredit Nordea terdistribusi di Finlandia (21%), Denmark (26%), Norwegia (21%), dan Swedia (30%).[9] Nordea memiliki empat Area Bisnis, yakni Perbankan Pribadi, Perbankan Bisnis, Institusi & Korporasi Besar, dan Manajemen Aset & Kekayaan. Aset kelolaan Nordea mencapai €325 milyar pada bulan Desember 2019.[9] SejarahNordea memulai sejarahnya pada tahun 1820 dari Sparekassen for Kjøbenhavn og Omegn asal Denmark, dan sekitar 300 bank di wilayah Nordik,[8] seperti Wermlandsbanken asal Swedia (didirikan pada tahun 1832), Christiania Kreditkasse asal Norwegia (didirikan pada tahun 1848), dan Union Bank of Finland (UBF) asal Finlandia (didirikan pada tahun 1862). Antara tahun 1997 dan 2001, Merita Bank, Nordbanken, Unidanmark, dan Christiania Bank og Kreditkasse digabung untuk membentuk Nordea. Merita Group dibentuk pada tahun 1995 melalui penggabungan antara UBF dan Kansallis-Osake-Pankki (KOP).[11] UBF didirikan pada tahun 1862, saat belum ada peraturan mengenai perbankan di Finlandia.[12] Sehingga, UBF dibentuk sesuai standar perbankan di luar Finlandia. UBF kemudian bergabung dengan Nordiska Aktiebanken pada tahun 1919 dan dengan Helsingin Osakepankki (HOP) pada tahun 1986. Sementara itu, KOP didirikan pada tahun 1890, dengan cabang pertamanya terletak di Aleksanterinkatu 17, di Helsinki.[12] Pada tahun 1913, KOP telah menjadi bank komersial terbesar kedua di Finlandia. KOP dan UBF pun bersaing untuk menjadi bank terbesar di Finlandia selama beberapa dekade.[12] KOP lalu merugi akibat krisis perbankan di Finlandia pada awal dekade 1990-an. Pada tanggal 1 April 1995, sebanyak 51% saham KOP pun resmi dikuasai oleh Merita Group. Sementara itu, Nordbanken dibentuk pada tahun 1986 melalui penggabungan antara dua bank lokal kecil, yakni Uplandsbanken dan Sundsvallsbanken, yang mana keduanya juga merupakan hasil penggabungan dari sejumlah perusahaan.[13] Pendahulu tertua dari Nordbanken adalah Wermlandsbanken, yang didirikan pada tahun 1832. Nordbanken kemudian diambil alih oleh pemerintah Swedia pada tahun 1992, akibat krisis perbankan di Swedia pada awal dekade 1990-an.[13] Nordbanken lalu menjual kredit bermasalahnya ke pemerintah Swedia dan mengurangi jumlah pekerjanya.[14] Nordbanken juga menyerahkan utang buruknya ke perusahaan manajemen aset Securum.[14] Pada saat itu, pendekatan membagi bank menjadi bank "baik" dan bank "buruk" berdasarkan asetnya masing-masing, merupakan pendekatan penyelesaian masalah perbankan yang benar-benar baru. Pada tahun 1997, Merita Group digabung dengan Nordbanken untuk membentuk MeritaNordbanken.[15] Pada tahun 1999, MeritaNordbanken menjadi pelopor dalam menyediakan layanan perbankan berbasis internet dan seluler dengan nama Solo.[16] MeritaNordbanken pun mencatat bahwa nasabah Solo telah mencapai 1 juta nasabah pada tahun 1999 dengan 3,7 juta kali pembayaran per bulan.[17] Kredit pemilikan rumah via Solo kemudian juga diluncurkan pada tahun 1999.[17] Pada awal tahun 2000, MeritaNordbanken setuju untuk membeli Unidanmark, bank terbesar kedua di Denmark, sehingga MeritaNordbanken pun menjadi lembaga keuangan terbesar di wilayah Nordik dengan aset sebanyak €186 milyar.[18] Pasca pembelian tersebut, MeritaNordbanken menguasai pangsa pasar sebesar 20% di Swedia, 25% di Denmark, dan 40% di Finlandia, dengan jumlah pekerja mencapai 28.050 orang.[18] Pada akhir tahun 2000, MeritaNordbanken bergabung dengan Christiania Bank og Kreditkasse asal Norwegia untuk membentuk Nordea.[17] Christiania Bank sebelumnya juga terdampak oleh krisis perbankan yang terjadi pada awal dekade 1990-an, sehingga akhirnya diambil alih oleh Norwegian Government Bank Investment Fund.[13][19] Pada awal dekade 2000-an, Nordea berekspansi ke Polandia, Baltik, dan Rusia, sehingga 2% pendapatannya berasal dari Polandia dan wilayah Baltik.[20] Pada tahun 2013, Nordea mendivestasi bisnisnya di Polandia ke PKO Bank Polski dengan harga €694 juta.[21][22] Pada akhir tahun 2014, total pinjaman yang diberikan oleh Nordea di Baltik mencapai €8,2 milyar, sementara di Rusia mencapai €4,5 milyar.[21] Pada tahun 2016, Luminor dibentuk melalui penggabungan antara bisnis Nordea dan DNB di Estonia, Latvia, dan Lithuania. Luminor pun menjadi bank regional terbesar ketiga di Baltik dengan aset sebesar €15 milyar dan pangsa pasar sebesar 16,4%.[23][24] Luminor lalu dijual ke Blackstone, dengan Nordea dan DNB masing-masing tetap memegang 20% saham Luminor.[24] Tetapi, Nordea akhirnya mendivestasi semua saham Luminor yang mereka pegang pada tahun 2019.[9] Keluarnya Nordea dari Rusia, Baltik, dan Polandia merupakan bagian dari strategi Nordea untuk mengurangi resikonya, yang juga meliputi pengurangan eksposur ke sejumlah sektor (seperti pengapalan, minyak bumi, dan pertanian di Denmark).[25] Pada tahun 2017, bersama Danske Bank, SEB, dan Swedbank, Nordea dituduh terlibat dalam skandal pencucian uang yang melibatkan negara-negara bekas Uni Soviet.[26] Pada bulan September 2017, Nordea mengumumkan rencananya untuk memindahkan kantor pusatnya dari Stockholm, Swedia ke Helsinki, Finlandia.[27] Pemindahan tersebut pun membuat Nordea menjadi diawasi oleh Bank Sentral Eropa dan menjadi bagian dari serikat perbankan Uni Eropa.[7][27][28] Pada bulan Oktober 2018, Nordea menyelesaikan proses pemindahan kantor pusatnya ke Helsinki, Finlandia.[29]
Performa dan kepemilikanKapitalisasi pasar Nordea mencapai €29,3 milyar pada akhir tahun 2019, sehingga menjadikannya perusahaan terbesar ketujuh di Nordik dan salah satu dari sepuluh lembaga keuangan terbesar di Eropa.[9] Sejak penggabungan antara MeritaNordbanken dan Unidanmark pada tahun 2000, harga saham Nordea telah naik sebesar 79%.[9] Dengan sekitar 580.000 pemegang saham pada akhir tahun 2019, Nordea adalah salah satu perusahaan dengan pemegang saham terbanyak di Nordik.[9] Kelompok pemegang saham terbesar adalah institusi, dengan sekitar 27%.[9][10] Sementara pemegang saham asal luar Nordik mencapai 31% hingga akhir tahun 2019.[9] Sepuluh pemegang saham terbesar Nordea adalah:[9][10]
Area bisnisNordea memiliki empat Area Bisnis, yakni Perbankan Pribadi, Perbankan Bisnis, Institusi & Korporasi Besar, dan Manajemen Kekayaan & Aset. SkandalNordea menjadi target penipuan phishing daring pada tahun 2007. Perusahaan ini pun memperkirakan bahwa 8 juta kr ($1,1 juta) telah dicuri.[30] Selama lebih dari 15 bulan, nasabah Nordea dikirimi surel phishing yang berisi trojan horse.[31] Nordea kemudian mengembalikan uang dari nasabah yang terdampak.[30] Sebagai lembaga keuangan terbesar di wilayah Nordik, walaupun telah diperingati oleh Financial Supervisory Authority (FI), Nordea dulu aktif menggunakan perusahaan lepas pantai di surga pajak, berdasarkan Panama papers.[32] Bank asal Swedia lain juga ada yang disebutkan di dokumen tersebut, tetapi Nordea disebutkan sebanyak 10.902 kali, padahal bank lain hanya disebutkan paling banyak ratusan kali.[33] Pada tahun 2012, Nordea meminta Mossack Fonseca untuk mengubah dokumen tersebut agar berlaku surut, sehingga tiga surat kuasa nasabahnya asal Denmark telah berlaku sejak tahun 2010.[32] Nordea juga meminjamkan milyaran euro ke perusahaan pengapalan yang memiliki kapal di yurisdiksi penuh rahasia, seperti Bermuda, Siprus, Panama, BVI, Kepulauan Cayman, dan Isle of Man. Pada Paradise Papers, Nordea juga disebutkan telah meminjamkan banyak uang ke nasabah yang berdomisili di surga pajak.[34] Sebagai hasil dari bocornya dokumen tersebut, Financial Supervisory Authority pun menyatakan pada tanggal 4 April 2016 bahwa mereka telah mulai menyelidiki Nordea. Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Nordea. |