Songgon, Banyuwangi8°14′07″S 114°12′14″E / 8.2353°S 114.2040°E
Songgon merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. PemerintahanDesaAda 9 desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Songgon,[1] yakni: GeografiKecamatan Songgon memiliki luas wilayah 300,84 km2 yang terbagi menjadi 9 desa. Wilayah kecamatan ini dilewati beberapa sungai yaitu Sungai Kumbo, Sungai Badeng, Sungai Binau, Sungai Mangaran. AksesKecamatan Songgon dapat diakses melalui Simpang Kampung Madura, Rogojampi (belok kanan dari arah Kota Banyuwangi). Masuk hingga mencapai Desa Pengatigan dan Singolatren. Kemudian tiba masuk Kecamatan Songgon di Desa Balak. PeristiwaKecamatan Songgon menjadi tempat Pertempuran Bayu (Perang Puputan Bayu) antara prajurit Kerajaan Blambangan pimpinan Pangeran Jagapati melawan pasukan gabungan VOC.[2] Puncak pertempuran yang terjadi pada 18 Desember 1773 akhirnya diperingati sebagai Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) dan di Desa Bayu di bangun tetenger (monumen) Perang Puputan Bayu.[3][4] Selain itu, setiap tahun diadakan napak tilas Perang Puputan Bayu.[5] Bentang alam dan budayaKecamatan Songgon adalah kecamatan di Banyuwangi yang terletak di dataran tinggi sehingga suhunya cukup dingin. Wilayah Kecamatan Songgon terdiri dari pegunungan di bagian utara dan barat dan semakin ke timur dan selatan banyak berdiri pemukiman penduduk. Di wilayah Kecamatan Songgon banyak berdiri perkebunan-perkebunan seperti Perkebunan Bayu Kidul[6] dan Bayu Lor.[7] Di Kecamatan songgon juga terdapat pagelaran seni budaya dan potensi masyarakat songgon yang digelar oleh masyarakat secara gotong royong dengan nama Pagelaran Makarya (Masyarakat Kaki Raung Berkarya)[8] Pusat kecamatan berada di Desa Songgon yang juga menjadi pusat keramaian di Kecamatan Songgon dengan adanya Pasar Songgon. Pasar ini menjual hasil alam lokal seperti durian (saat musimnya), manggis dan pisang yang memang banyak tumbuh di wilayah ini.[9] Selain itu, Gunung Raung berdiri di wilayah ini[10] (bersama Glenmore dan Kalibaru). WisataKecamatan Songgon memiliki Wisata alam dan wisata bertemakan petualangan. Di wilayah ini terdapat destinasi wisata Kalisawah Adventure yang melayani atraksi petualangan rafting atu arung jeram, outbound, Camping, Paintball, Villa dan juga Resto, berlokasi di Desa Sumberbulu ,[11] dinamakan Kalisawah ,[12] karena lokasinya yang berada ditengah sawah dengan suguhan pemandangan indah berupa sungai badeng, hutan pinus, hamparan persawahan, serta Gunung Raung. Selain itu, terdapat pula sebuah wisata hutan (wanawisata) Rowo Bayu yang memiliki nilai sejarah sebagai tempat Raja Blambangan Prabu Tawang Alun II bertapa, untuk mencapai tempat ini, diperlukan waktu sekitar 50 menit dari Banyuwangi Kota, atau sekitar 40 menit dari arah Bandara Internasional Blimbingsari. Selain itu, Songgon juga memiliki beragam wisata air terjun, Air Terjun Lider,[13] Air Terjun Telunjuk Raung, Air Terjun Selendang Arum dan Air Terjun Patemon. Di Kecamatan Songgon juga terdapat jalur pendakian Gunung Raung namun tidak dibuka secara resmi. Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Pos Pantau Kegempaan Gunung Raung juga berdiri dikecamatan Songgon. PendidikanLembaga pendidikan formal di Kecamatan Songgon adalah sebagai berikut: SD Sederajat
SMP Sederajat
SMA Sederajat
Sosial KemasyarakatanWarga Kecamatan Songgon terdiri dari Suku Osing, Suku Jawa dan Suku Madura. Warga Madura mayoritas tinggal di kawasan perkebunan dan pegunungan. Galeri
BatasKecamatan Songgon memiliki batas-batas sebagai berikut:
Referensi
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Songgon. |