Bedewang, Songgon, Banyuwangi
DusunDesa Bedewang terdiri dari 7 dusun yakni
GeografiSecara geografis desa Bedewang adalah daerah dataran sedang yang terletak di kaki Gunung Raung. Secara umum lahan desa Bedewang merupakan persawahan yang subur dengan ketersediaan air irigasi sepanjang tahun, tidak bergantung musim penghujan. Terdapat sungai utama yang mengairi desa bedewang, yaitu sungai Badeng. Selain itu juga ada sungai-sungai kecil yang mengaliri lahan persawahan. Perkampungan dusun-dusun tersebar dengan area persawahan yang luas membatasinya. Kondisi wilayah kecamatan Songgon juga tidak jauh berbeda dengan wilayah desa Bedewang. Dataran desa bedewang cenderung rata, hanya terdapat beberapa bukit tunggal yang disebut dengan gumuk di beberapa tempat. EkonomiSecara umum perokonomian desa Bedewang bergantung pada hasil sawah. Sebagian besar masyarakat desa Bedewang bekerja sebagai petani dan buruh tani. Selain itu bekerja sebagai tukang batu dan merantau ke bali. Hanya sebagian kecil bekerja sebagai pedagang dan PNS serta pekerjaan lain-lain. Lahan persawahan sebagain besar di tanami padi kemudian polowijo. Polowijo ini terdiri dari cabe merah, tomat, ranti (sejenis tomat), kacang panjang, semangka dan melon. Selain hasil sawah tersebut, desa bedewang juga menghasilkan kelapa yang di tanaman di tegalan sawah juga ladang-ladang.Untuk budidaya perikanan kolam hanya ada budidaya lele, tetapi masih sangat sedikit. Dari bidang peternakan ada peternakan kambing, sapi, ayam potong dan bebek petelor. Populasi peternakan juga masih sedikit. Sampai saat ini hasil bumi tersebut dipasarkan di pasar lokal banyuwangi dan juga di bali. PendidikanPendidikan masyarakat desa bedewang dengan usia di atas 40 tahun, rata-rata hanya sebatas SD dan tidak sekolah. Sedangkan masyarakat dengan usia antara 20-40 tahun, rata-rata lulusan SMP, hanya beberapa yang sampai tingkat SLTP dan SLTA. Sedangkan usia 15-20 tahun, sebagian sudah lulus SLTA tetapi masih banyak yang hanya lulus SLTP. Untuk usia dibawah 15 tahun sebagian sudah ada yang berhenti sekolah, hanya sampai SLTP. Untuk usia produktif, lulusan SLTP dan SLTA yang tidak melanjutkan sekolah sebagian besar urbanisasi ke Bali dan sebagian kecil lainnya ke surabaya dan kota-kota lainnya. PemukimanPemukiman penduduk desa Bedewang terkelompok dan perkampungan dusun-dusun yang menyebar dan dipisahkan persawahan dengan perkampungan lainnya. Sebagian rumah penduduk sudah layak huni dengan konstruksi pasangan batu bata dan diplester. Mungkin di perkirakan ada 40% rumah yang layak huni dan plesteran sudah bagus. Sedangkan sisanya campuran rumah tidak layak huni dengan konstruksi batu bata dan sesek bambu. Meskipun sudah plesteran batu bata tetapi masih dalam kondisi yang hanya sekadarnya. Untuk sistem MCK sebagian besar pemukiman masing menggunakan sungai untuk mencuci, buang air dan mandi. Sedangkan untuk memasak air di ambil dari sumur dan aliran PDAM yang masih terbatas. Kondisi ini tidak terbatas untuk rumah yang belum layak huni. Tapi sebagian rumah layak huni masih belum mempunyai MCK di rumah sendiri. Galeri
Pranala luar |