Kondisi terumbu karang cukup memprihatinkan dengan tutupan karang hanya 15%, sebaliknya didominasi oleh karang mati tertutup sedimen pasir dan lumpur serta pecahan karang mati. Bentuk karang yang masih bertahan hidup seperti karang mushrom (jamur), karang masif-submasif, karang encrusting. Pada perairan tersebut, bentuk bercabang Acropora jarang ditemukan, namun bila ada, percabangannya pendek. Di bagian utara dan barat pulau ditemukan vegetasi lamun dari tiga genus yaitu; Enhalus, Thalassia, dan Cyomodecea.[2]
Dari sini ditemukan bintang pemakan karang (Acanthaster planchii), teripang (holothuridae) dan pada terumbu karang yang telah rusak di daerah tubir dan reef flat dihuni oleh lndak laut (Diadema setosum). Pada daerah tubir terumbu masih ditemukan udang Lobster, sebaliknya karena eksploitasi yang berlebih maka kerang raksasa (kima) sudah jarang ditemukan lagi, namun cangkangnya banyak dihalaman rumah penduduk. Kelompok ikan betok laut (Pomacentridae), ekor kuning (Caesionidae) dan Acanthuridae serta Labridae merupakan kelompok yang dominan walaupun dalam jumlah yang sedikit.[2]
Aktivitas pengelolaan sumberdaya
Lokasi penangkapan kepiting rajungan, udang, dan teripang relatif dekat, di sekitar Pulau Sapuli, Saugi, dan Satando. Pada musim Timur (Juni-Oktober), hasil tangkapan relatif sedikit, sedangkan musim Barat (November-Mei), hasil tangkapan relatif banyak. Hasil tangkapan dijual kepada punggawa yang berada di Desa Mattiro Baji. Para nelayan penangkap tidak diperkenankan untuk menjual hasil tangkapan mereka kepada orang lain karena punggawa memiliki kontribusi pada proses pengadaan alat tangkap. Kontribusi tersebut lalu dianggap utang atas kesepakatan dua belah pihak yakni punggawa dan nelayan dalam hubungan patron-klien.[2]
Lingkungan
Pulau Saugi merupakan induk dari Desa Mattiro Baji. Tiga pulau lainnya adalah Pulau Satando, Pulau Camba-Cambaya, dan Pulau Sapuli. Karena letaknya cukup dekat dengan daratan utama, suplai material sedimen menyebabkan perairan menjadi keruh sehingga jarak pandang maksimum 0,3 m. Pertumbuhan organisme terumbu karang menjadi terhambat. Kondisi terumbu karang cukup memprihatinkan dengan tutupan karang hanya 15%, sebaliknya didominasi oleh karang mati tertutup sedimen pasir dan lumpur serta pecahan karang mati.[2]
^ abcdDirektorat Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (2012). "Direktori Pulau-Pulau Kecil Indonesia". www.ppk-kp3k.kkp.go.id. Diakses tanggal 26 September 2022.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)