Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat adalah sebuah museum yang terletak di kota Agats, Provinsi Papua Selatan, Indonesia. Museum ini didirikan oleh para misionaris OSC Frank Trenkenschuh, OSC dan Mgr. Alphonse Sowada, OSC pada tahun 1969 sebagai jalan untuk mempertahankan kebudayaan-kebudayaan Asmat serta memberikan kontribusi ekonomi bagi orang-orang Asmat. Museum ini dibangun oleh Keuskupan Agats-Asmat, yang juga memiliki museum tersebut didukung oleh uskup Alphonse Sowada.[1] Alphonse sendiri juga mendirikan museum Asmat di St. Cloud, Minnesota di Universitas St. Thomas, Minnesota dengan American Museum of Asmat Art, disingkat AMAA atau AMAA-UST.[2]
Seniman Amerika Tobias Schneebaum dan Ursula Konrad membantu dalam membangun museum dan secara resmi museum ini dibuka pada hari kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1973.[3]
Museum ini memiliki koleksi sekitar 1,200 benda.[3] Sekitar 600 benda ditampilkan, berupa 300 ukiran, tiang besi, perisai, dan tifa.[4]
Sejak dari tahun 2007 direktur museum ini adalah Eric Sarkol dibantu asisten John Ohoiwirin. Sejak tahun 2023 John Ohoiwirin menjadi Direktur Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat.
Website Resmi: asmatmuseum.org
Sumber
Pranala luar