KTT Amerika Serikat–Korea Utara, atau KTT Singapura, merupakan konferensi tingkat tinggi pertama antara Presiden Amerika Serikat petahana dan pemimpin Korea Utara. Pertemuan ini berlangsung pada tanggal 12 Juni 2018 di Capella Hotel di Pulau Sentosa, Singapura.[2]
Korea Utara mendadak mengakhiri kontak dengan Korea Selatan pada tanggal 15 Mei 2018 dan mengancam akan membatalkan KTT ini. Korea Utara keberatan dengan latihan militer Max Thunder antara Amerika Serikat dan Korea Selatan. Tanggal 24 Mei, Trump membatalkan KTT karena pernyataan agresif dari pejabat Korea Utara.[6] Keesokan harinya, Trump berbalik arah setelah menerima pesan dari Kim bahwa ia masih membuka kesempatan untuk bertemu Trump dan membahas denuklirisasi "kapan saja".[7] AS melanjutkan persiapan acara dan mengundang Kim Yong-chol, Wakil Ketua Partai Rakyat Korea, ke Gedung Putih. Pada tanggal 1 Juni, Trump mengumumkan bahwa pertemuan akan berlangsung sesuai rencana, yaitu tanggal 12 Juni 2018.[8]
Singapura melakukan persiapan besar menjelang KTT ini.[9] Menurut Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, KTT ini akan menelan biaya SG$20 juta (US$15 juta). Separuh di antaranya untuk mengamankan acara.[10]
Trump dan Kim telah bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Kim bertemu Lee pada Minggu malam di Istana.[21] Trump juga bertemu Lee pada Senin sore di Istana dan melakukan pertemuan bilateral, rapat makan, dan pertemuan bilateral kabinet.[22] Dalam pertemuan tersebut, Presiden Trump menerima undangan Presiden SingapuraHalimah Yacob untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Singapura pada November 2018, bertepatan dengan KTT ASEAN-AS ke-6 dan KTT Asia Timur ke-13.[23]
Setelah bertemu Perdana Menteri Singapura, Presiden AS Trump dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bertemu dan mengucapkan terima kasih kepada tim kedutaan besar Amerika Serikat di Singapura dan Task Force 73 di Shangri-La Hotel.[27]
Trump kemudian membahas KTT dengan Presiden Korea SelatanMoon Jae-in melalui sambungan telepon selama 50 menit dan menyatakan bahwa ia, Trump, bersedia mengambil "keputusan besar". Moon mengatakan bahwa rakyat Korea Selatan berharap pertemuan Trump dapat "menghasilkan sesuatu yang menakjubkan".[28] Ia juga berbicara dengan Perdana Menteri JepangShinzō Abe melalui sambungan telepon.[29]
Rapat pers Amerika Serikat
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyampaikan pernyataan pers di JW Marriott Hotel Singapore South Beach pada Senin sore. Ia merincikan persiapan delegasi AS dan menyatakan bahwa AS bersedia memberi jaminan keamanan bagi Korea Utara dengan imbalan denuklirisasi Semenanjung Korea.[30]
Rapat pers Korea Selatan
Dalam rapat pers tertutup di Pusat Pers Korea di Korea Selatan, seorang pejabat pemerintah membenarkan bahwa Presiden Korea Selatan Moon Jae-in tidak ikut berkunjung ke Singapura. Pemerintah Korea Selatan mengirim delegasi ke Singapura untuk memonitor KTT tersebut.[31]
Tur Singapura
Kim mengunjungi beberapa tempat wisata SIngapura di Central Area bersama adiknya, Kim Yo-jong, pada Senin malam. Mereka mengunjungi Flower Dome di Gardens by the Bay, Jubilee Bridge, dan Marina Bay Sands. Mereka ditemani Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, dan Menteri Pendidikan Singapura, Ong Ye Kung.[32][33][34][35][36]
Pertemuan
Donald Trump dan Kim Jong-un akan melakukan pertemuan tatap muka bersama penerjemah pada pukul 09:00 waktu Singapura. Setelah itu, delegasi dari kedua negara melakukan pertemuan bilateral dan makan siang bersama. Presiden Trump akan mengadakan konferensi pers pukul 16:00 waktu Singapura.[37][38]
Trump dijadwalkan meninggalkan Singapura pukul 20:00,[37] sedangkan Kim Jong-un dijadwalkan meninggalkan Singapura pukul 14:00.[39]