Hubungan diplomatik antara Irak dan Amerika Serikat dimulai ketika AS pertama kali mengakui Irak pada 9 Januari 1930, dengan penandatanganan Konvensi Anglo-Amerika-Irak di London oleh Charles G. Dawes, Duta Besar AS untuk Britania Raya. Saat ini, Amerika Serikat dan Irak sama-sama menganggap diri mereka sebagai mitra strategis, mengingat keterlibatan politik dan militer Amerika setelah invasi ke Irak dan hubungan timbal balik mereka yang mengakar setelah itu. Amerika Serikat memberi pasukan keamanan Irak bantuan jutaan dolar dan pelatihan militer setiap tahun serta menggunakan pangkalan militernya.[1]
Pada tahun 2020, Irak memilih untuk meminta Amerika Serikat dan anggota koalisinya untuk menarik semua pasukan mereka dari negaranya,[2] dengan Presiden AS, Trump menegaskan bahwa sanksi akan dijatuhkan terhadap Irak jika pasukan Amerika Serikat dipaksa keluar dari Irak.[3] Sementara itu, Irak telah menyiapkan mekanisme penarikan pasukan koalisi dari negaranya dan mulai membahasnya dengan anggota koalisi.[4] Menurut kantor Perdana Menteri Irak, Amerika Serikat telah berjanji untuk menindaklanjuti penggunaan tidak sah atas wilayah udara Irak dan pelanggaran kedaulatannya.[5]
Siracusa, Joseph M., and Laurens J. Visser, "George W. Bush, Diplomacy, and Going to War with Iraq, 2001-2003." The Journal of Diplomatic Research/Diplomasi Araştırmaları Dergisi (2019) 1#1: 1-29 online