7 November 1987; 37 tahun lalu (1987-11-07) (seksi pertama) 4 November 1989; 35 tahun lalu (1989-11-04) (jalur awal selesai) 10 Februari 1996; 28 tahun lalu (1996-02-10) (perpanjangan ke Woodlands) 23 November 2014; 10 tahun lalu (2014-11-23) (Marina South Pier) 2 November 2019; 5 tahun lalu (2019-11-02) (Canberra)
Jalur Utara Selatan adalah jalur angkutan cepat berkapasitas tinggi di Singapura yang dioperasikan oleh SMRT. Berwarna merah di peta, jalur ini memiliki panjang 42 kilometer dan melayani 27 stasiun, yang 11 di antaranya (antara Stasiun Bishan dan Marina South Pier) berada di bawah tanah. Jalur ini menghubungkan Stasiun Jurong East di Singapura Barat dengan Stasiun Marina South Pier di Central Area melalui Stasiun Woodlands di Singapura Utara. Jalur ini beroperasi 19 jam sehari (dari sekitar pukul 5.30 waktu setempat hingga sekitar tengah malam) dengan waktu antara sekitar 2 hingga 3 menit pada jam sibuk dan 5 hingga 8 menit di luar jam sibuk. Seluruh rangkaian kereta yang beroperasi di jalur ini dijalankan dengan formasi enam kereta.
Jalur ini merupakan jalur MRT pertama yang dibangun di Singapura, dengan seksi pertama dari Stasiun Yio Chu Kang ke Stasiun Toa Payoh yang mulai beroperasi pada 7 November 1987, diikuti dengan perpanjangan ke Stasiun Raffles Place di selatan pada 12 Desember 1987, juga perpanjangan ke Stasiun Yishun di utara pada 20 Desember 1888. Setelah perpanjangan ke Stasiun Marina Bay di selatan dibuka pada 4 November 1989, terbentuklah Jalur Utara Selatan yang dipisahkan dari Jalur Timur Barat. Pada 1990-an, jalur ini diperpanjang ke utara dan barat menghubungkan Jalur Cabang via Woodlands melalui jalur perpanjangan Woodlands.
Sejak 2010-an, dikarenakan infrastruktur Jalur Utara Selatan (jalur MRT tertua dan terpadat) yang menua, dilakukan perbaikan yang signifikan di jalur ini; seperti penggantian bantalan rel, penggantian rel ketiga, dan pengenalan sarana perkeretaapian yang baru (C151B dan C151C) untuk menggantikan sarana perkeretaapian yang lebih tua dan meningkatkan kapasitas penumpang. Jalur Utara Selatan juga menjadi jalur pertama yang menjalani proyek penataan ulang persinyalan, mengonversinya dari operasi semiotomatis menjadi sepenuhnya otomatis pada tahun 2019. Pengembangan terbaru lainnya dari jalur ini adalah perpanjangan menuju Stasiun Marina South Pier yang dibuka pada 23 November 2014 dan pembukaan stasiun baru, Stasiun Canberra, pada 2 November 2019. Dua stasiun tambahan (Brickland dan Sungei Kadut) di jalur ini sedang direncanakan dan akan dibuka pada 2030-an.
Mass Rapid Transit (MRT) di Singapura berawal dari sebuah wacana tahun 1967 oleh para perencana State and City Planning Project [Proyek Perencanaan Negara dan Kota],[2] yang menyatakan perlunya sebuah sistem transportasi perkotaan berbasis rel di Singapura pada tahun 1992.[3][4][5] Setelah perdebatan mengenai sistem transportasi yang hanya berbasis bus akan lebih efektif dari segi biaya, Menteri Komunikasi saat itu, Ong Teng Cheong, berkesimpulan bahwa sistem transportasi yang hanya berbasis bus tidak akan memadai karena harus bersaing untuk mendapatkan ruang jalan di negara yang susah untuk mendapatkan tanah.[6][7]
Setelah diputuskan untuk membangun sistem berbasis rel, konstruksi Fase I sistem MRT[8]—yang nantinya menjadi Jalur Utara Selatan—dijadikan prioritas karena jalur tersebut melewati area-area yang memiliki angka permintaan transportasi umum yang lebih tinggi, seperti area permukiman padat Toa Payoh, Ang Mo Kio, dan Central Area. Jalur ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan lalu lintas di koridor jalan Thomson–Sembawang.[9][10] Konstruksi jalur MRT (dan sistem MRT itu sendiri) dimulai pada 22 Oktober 1983.[11] Seksi pertama dari Stasiun Yio Chu Kang ke Stasiun Toa Payoh dibuka pada 7 November 1987.[12][13] Pada upacara pembukaannya, Ong Teng Chong—yang mendukung dan menugaskan perencanaan sistem MRT—menghadiri acara tersebut sebagai Tamu Kehormatan. Dr. Yeo Ning Hong, Menteri untuk Komunikasi dan Informasi, mengukuhkan dimulainya pengoperasian MRT dan mengumumkannya sebagai "permulaan" dari sistem MRT.[14]
Sembilan stasiun tambahan dari Stasiun Novena ke Stasiun Outram Park melalui Stasiun Raffles Place dibuka tanggal 12 Desember 1987.[15] Jalur ini kemudian diperpanjang ke arah utara menuju Stasiun Yishun pada 20 Desember 1988 sebagai bagian dari Fase 2B.[16] Pada 4 November 1989, jalur ini mulai beroperasi tersendiri sebagai Jalur Utara Selatan ketika perpanjangan menuju Stasiun Marina Bay dibuka.[17][18]
Perpanjangan ke Woodlands
Pertumbuhan sistem Mass Rapid Transit (MRT) menunjukkan komitmen Pemerintah untuk membangun sebuah sistem transportasi publik tingkat tinggi untuk kepentingan masyarakat kita. Kini [penduduk Woodlands] juga dapat menikmati layanan berkualitas tinggi yang diberikan oleh MRT... Butuh waktu untuk mendapatkan sistem transportasi darat berkelas dunia. Bisakah kita melakukannya atau tidak, tak hanya bergantung kepada Pemerintah saja. Ini bergantung kepada kita semua. Apabila masyarakat dan Pemerintah terus berusaha bersama, seperti yang telah kita lakukan dulu, kita akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi dan surplus anggaran untuk membangun itu, tak hanya sebuah sistem transportasi berkelas dunia, tetapi juga Singapura yang paling baik bagi anak-anak kita untuk tumbuh pada abad ke-21.
– Perdana Menteri Goh Chok Tong pada saat pembukaan resmi jalur MRT Woodlands, 10 Februari 1996.[19]
Setelah Jalur Cabang (dari Stasiun Jurong East ke Choa Chu Kang) dibuka pada tahun 1990, jalur MRT Woodlands direncanakan untuk menyambungkan sela antara Stasiun Yishun dan Choa Chu Kang.[20][21][22] Banyak perubahan yang terjadi pada rencana jumlah stasiun yang akan dilayani oleh perpanjangan ini, utamanya untuk mengakomodasi Rencana Konsep 1991 oleh Otoritas Pembangunan Kembali Perkotaan,[23] yang bertujuan untuk menjadikan Woodlands sebagai pusat region untuk Singapura Utara.[24]
Selama perencanaan awal dari jalur ini, Stasiun Sembawang hanya dijadikan sebuah stasiun sementara, akan dibangun nanti karena Sembawang masih dalam pembangunan, dan konstruksinya dimulai pada 19 November 1992.[25] Stasiun Sembawang[26] dan Kranji[27] kemudian dimasukkan dalam proyek pembangunan setelah perencanaan putaran kedua (dengan konstruksi yang dimulai pada saat yang sama, 19 November 1992) dan Stasiun Sungei Kadut kemudian dihilangkan. Sungei Kadut akan dibangun nantinya apabila populasi kota tersebut menunjukkan perlunya dibangun sebuah stasiun.[28]
Selama pembangunan, total 19 rangkaian kereta baru untuk jalur MRT yang baru ini dibeli dengan harga mencapai S$259 juta, didesain oleh perusahaan Jerman Siemens Aktiengesellschaft, untuk melengkapi 66 rangkaian kereta C151 generasi pertama. Dibutuhkan pula perataan tanah di Kadut, Woodlands, dan Sembawang yang tertutup vegetasi lebat dan dilalui oleh jalur MRT.[29]
Dengan pembukaan resmi perpanjangan Woodlands pada 10 Februari 1996 oleh Perdana MenteriGoh Chok Tong, Jalur Cabang digabungkan dengan Jalur Utara Selatan.[21] Perpanjangan ini menghabiskan dana sebesar $1,2 juta.[19]
Pengembangan lanjutan
Peron Stasiun Bishan untuk jalur ini mengalami perubahan besar untuk meningkatkan kapasitas penumpang stasiun dari 1.250 ke 2.020 orang. Peron ber-AC baru yang melayani kereta ke arah selatan menuju Marina South Pier dibangun dan dibuka untuk operasi pada 27 Juli 2008. Stasiun ini juga diperluas untuk menunjang kepadatan penumpang ketika layanan untuk Jalur Lingkar dibuka.[30] Karena peron yang saat ini melayani kereta ke arah utara menuju Jurong East adalah peron asli dan tetap beroperasi, pekerjaan peningkatan peron (Peron A) terhambat dan butuh sekitar setahun untuk selesai. Pekerjaan penggantian lantai selesai pada siang hari, sementara pintu peron (PSD) dipasang pada malam harinya. Sistem pendingin udara juga dipasang sebagai bagian dari peningkatan tersebut. Pekerjaan ini selesai sepenuhnya pada 23 Mei 2009.[31]
Di bawah Land Transport Master Plan 2008 [Masterplan Angkutan Darat 2008], Jurong East Modification Project mengharuskan pembangunan peron baru dan penambahan jalur ke-4 di Stasiun Jurong East untuk mengurangi waktu tunggu dan kepadatan pada jam sibuk.[32] Proyek modifikasi ini selesai pada 27 Mei 2011. Jalur dan peron baru tersebut dioperasikan pada jam sibuk pagi saja. Namun, sejak Desember 2011, keduanya juga dioperasikan pada jam sibuk malam.[33]
Pada masterplan yang sama, perpanjangan Jalur Utara Selatan sepanjang 1 kilometer diumumkan sebagai salah satu proyek mendatang yang diluncurkan Otoritas Angkutan Darat untuk memperluas jaringan rel Singapura.[34] Perpanjangan satu stasiun dari Marina Bay ke Marina South Pier ini dibuka pada 23 November 2014.[35][36] Perpanjangan ini melayani Marina South Pier, Marina Bay Cruise Centre, dan pengembangan masa depan area Pusat Kota Marina Bay.[37]
Pada 17 Januari 2013, Otoritas Angkutan Darat mengumumkan bahwa studi kelayakan untuk membangun Stasiun Canberra mulai dilakukan.[38][39] Studi kelayakan ini rampung tahun 2014 dan diumumkan Canberra sebagai sebuah stasiun baru.[40] Pembangunan Stasiun Canberra dimulai pada 26 Maret 2016.[41] Stasiun ini, yang merupakan stasiun pengisi dengan peron sisi, dibangun pada bagian jalur ini antara Sembawang dan Yishun yang aktif beroperasi. Pembangunan stasiun ini menghabiskan dana S$90 juta,[42] dimaksudkan untuk menunjang perkembangan yang akan datang di daerah sekitarnya. Stasiun Canberra dibuka pada 2 November 2019.[43]
Jalur ini melayani 27 stasiun pada lintasan sepanjang 42 kilometer. Kode stasiun untuk jalur ini berwarna merah, sesuai dengan warna jalur ini pada peta sistem.[48][49] 11 stasiun, dari Braddell ke Marina South Pier, berada di bawah tana; sementara yang lainnya berada di permukaan tanah maupun layang.[50] Stasiun-stasiunnya berperon pulau, kecuali Stasiun Bishan, Braddell, dan Canberra.
Kereta api Kawasaki C151b melewati Stasiun MRT Jurong East di Jalur Utara Selatan.
Peron Stasiun MRT Yew Tee
Peron Stasiun MRT Novena
Peron Stasiun MRT Bukit Batok
Referensi
^"Land Transport DataMall". mytransport.sg. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 August 2020. Diakses tanggal 20 August 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Seah C. M. (1981). Southeast Asian Affairs. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 293. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 September 2020. Diakses tanggal 14 April 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Sharp, Ilsa (2005). The Journey: Singapore's Land Transport Story. Singapore: SNP Editions. hlm. 66. ISBN978-981-248-101-6.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Fwa Tien Fang (4 September 2004). Sustainable Urban Transportation Planning and Development — Issues and Challenges for Singapore (Laporan). Department of Civil Engineering, National University of Singapore. CiteSeerX10.1.1.119.9246.
^"1982 – The Year Work Began". Land Transport Authority. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 September 2013. Diakses tanggal 16 November 2013.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Annual report / Provisional Mass Rapid Transit Authority, Republic of Singapore. Singapore: Provisional Mass Rapid Transit Authority. 1983. hlm. 5.
^"North-south line off first". The Straits Times. 29 Agustus 1982. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Desember 2020. Diakses tanggal 19 Desember 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"All aboard for the Subway Age". The Straits Times. 8 November 1987. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 September 2017. Diakses tanggal 3 Februari 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Rav, Dhaliwal (12 Desember 1987). "Shopping for Xmas the MRT way..."Straits Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Januari 2018. Diakses tanggal 19 September 2017 – via Lembaga Perpustakaan Negara.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ ab"Woodlands MRT line | Infopedia". Lembaga Perpustakaan Negara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Januari 2018. Diakses tanggal 19 September 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Leong, C. T. (26 Februari 1991). "Work on Woodlands MRT line to begin later this year". The Straits Times.
^"Past Long-Term Plans". Urban Redevelopment Authority. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Maret 2022. Diakses tanggal 20 Maret 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Living the next lap: towards a tropical city of excellence. Urban Redevelopment Authority. 1991. hlm. 14.
^"Better layouts for six new MRT stations". The Straits Times. 19 November 1992.
^"Another station added to Woodlands MRT line". The Straits Times. 19 November 1992.
^Thulaja, Naidu Ratnala (11 November 2003). "Kranji MRT station". Lembaga Perpustakaan Negara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Desember 2013. Diakses tanggal 3 Februari 2012.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Station names for Woodlands line have ties to surroundings". The Straits Times. 20 November 1991. hlm. 3. Sembawang will be in the proposed town centre of Sembawang New Town, while Kadut station will be in Sungei Kadut Industrial Estate, earmarked for redevelopment into a new town
^"Woodlands MRT closer". The Straits Times. 4 Oktober 1994.
^"New Platform at Bishan Station ready". The Straits Times. 26 Juli 2008.
^"Bishan MRT station ready for Circle crowds". The Straits Times. 22 Mei 2009. hlm. 49.
^"Jurong East Modification Project". Land Transport Authority. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2012. Diakses tanggal 31 Januari 2012.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Land Transport Masterplan(PDF). Land Transport Authority. 2008. hlm. 34. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 19 Januari 2022. Diakses tanggal 20 Maret 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"North–South Line Extension". Land Transport Authority. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 September 2012. Diakses tanggal 19 September 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Land Transport Master Plan 2040". Ministry of Transport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Juli 2019. Diakses tanggal 11 Desember 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"North–South Line". Land Transport Authority. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Maret 2022. Diakses tanggal 20 Maret 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"North–South Line Extension". Land Transport Authority. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 September 2012. Diakses tanggal 11 Oktober 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Singapore Bilingual Street Directory. Mighty Minds Publishing Pte Ltd. 2017. hlm. peta fold out. ISBN9789812501189.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)