Stasiun MRT Bukit Batok (kode:NS2) adalah stasiun struktur melayang Jalur Utara Selatan di Singapura, dan selama enam tahun pernah menjadi bagian dari Jalur Cabang (Branch Line) sampai terhubung ke Woodlands. Stasiun ini melayani penduduk di Bukit Batok. Di stasiun ini terdapat jaringan supermarket NTUC Fairprice.
Pagar Pengaman Peron
Seperti halnya banyak stasiun di Jalur Utara Selatan, stasiun ini dibangun tanpa Pagar Pengaman Peron untuk menghindari jatuhnya penumpang ke rel kereta. Setelah beberapa kali uji coba di Jurong East, Yishun dan Pasir Ris, dipasanglah pagar dengan tinggi sedang mulai 29 Juni 2010 dan mulai dipakai pada 31 Agustus 2010 bersamaan dengan Stasiun MRT Lakeside.
Jadwal Layanan
Tujuan |
Kereta Pertama |
|
Kereta Terakhir
|
|
Sen - Sab |
|
Minggu & Hari Libur |
|
Harian
|
Jalur Utara Selatan
|
ke NS1 Jurong East |
5:45 |
|
6:08 |
|
0:44
|
ke NS27 Marina Bay |
5:18 |
|
5:37 |
|
22:55
|
ke NS19 Toa Payoh |
- |
|
- |
|
23:31
|
ke NS16 Ang Mo Kio |
- |
|
- |
|
0:20
|
Denah Stasiun
Kejadian
Keelakaan 2004
Stasiun yang umumnya tenang menjadi saksi dua kejadian ketika orang-orang jatuh ke rel di 2004. Serentetan insiden terjadi di stasiun dengan tiga kasus bunuh diri dan dua kecelakaan yang satu cukup fatal, membuat keamanan stasiun melayang dipertanyakan. Beberapa usulan masuk agar SMRT Corporation meningkatkan keamanan.
Insiden pertama melibatkan seorang Singapore Armed Forces Bintara Tinggi Richard Chua terjatuh ke rel sekitar 13:50 pada 14 Agustus 2004 dan tertabrak kereta yang mengarah ke Jurong East. Jari-jari kakinya patah dan juga menderita luka-luka di kepala dan tubuhnya, namun selamat dan dirawat di National University Hospital. Penyelidikan menyimpulkan tidak ada kesengajaan dalam insiden tersebut. Layanan antara Stasiun MRT Choa Chu Kang dan Jurong East terganggu sekitar 45 menit ketika korban ditolong oleh tentara Singapore Civil Defence Force]]. SMRT Corporation melibatkan 12 bus untuk memindahkan sekitar 4,000 penumpang di antara stasiun-stasiun tersebut.
Insiden kedua terjadi 31 Agustus 2004, juga sekitar 13:50 ketika Madam Low Suan Choo terjatuh dari peron dan tertabrak kereta yang masuk mengarah ke Jurong East. Korban menderita beberapa patah tulang dan dinyatakan meninggal di lokasi. Kali ini SMRT mengerahkan 19 bus untuk memindahkan sekitar 5,000 penumpang yang terganggu perjalanannya. Seorang anggota parlemen untuk Jurong GRC, Dr. Ong Chit Chung mengunjungi stasiun setelah kejadian dan menyatakan keyakinannya bahwa perlu tambahan pengaman di stasiun melayang, atau tambahan garis kuning untuk mengingatkan penumpang akan batas peron. Menurut penyelidikan pengadilan pada 3 November 2004, diperoleh kesimpulan bahwa Madam Low mempunyai kecenderungan bunuh diri dan telah mencoba bunuh diri sehari sebelumnya. Kesimpulan diambil bahwa kematiannya adalah karena bunuh diri.[1]
Insiden tanah longsor 2007
11 Januari 2007, hujan lebat yang berkepanjangan di Singapura menyebabkan tanah dekat terowongan keluar MRT mengarah Stasiun Bukit Batok ke Jurong East longsor. Kereta terpaksa memperlambat perjalanan melewati jalur ini. SMRT kemudian mempekerjakan kontraktor untuk memperbaiki kestabilan tanah di jalur tersebut. Sebagai akibatnya selama pengerjaan semua kereta harus berjalan lambat antara melewati terowongan antara Bukit Batok dan Bukit Gombak.
Kecelakaan 2009
Pagi 6 Februari 2009, Mr Cai Liang Hua, 59 tahun tertabrak kereta yang mengarah ke utara ke Stasiun MRT Jurong East di peron. Korban dinyatakan meninggal pada 6:10 setelah petugas kesehatan datang. Perjalanan kereta terganggu 20 menit.[2]
Referensi
Pranala luar
- (Inggris) https://www.lta.gov.sg/content/ltagov/en/getting_around/public_transport/rail_network.html