Hyundai Glovis Co., Ltd. adalah sebuah perusahaan logistik yang berkantor pusat di Seoul, Korea Selatan dan merupakan bagian dari Hyundai Kia Automotive Group. Pendahulunya, Hankook Logitech Co. Ltd dibentuk pada bulan Februari 2001. Hyundai Glovis menyediakan jasa logistik laut, ruang kargo, pemuatan/penurunan kargo, dan pengemasan.[2] Hankook Logitech lalu mengubah namanya menjadi Hyundai Glovis pada bulan Juni 2003.
Perusahaan
Nama Glovis berasal dari portmanteau dua kata, yakni "Global - Vision".
Bisnis utama Hyundai Glovis adalah pengiriman kendaraan dengan menggunakan kapal Roll-on/roll-off, kargo udara, pengangkutan barang dengan truk, konsultansi logistik, penyimpanan, dan jasa pengemasan, serta jasa manajemen rantai pasok.[3] Sejak tahun 2011, perusahaan ini meluncurkan bisnis daur ulang suku cadang kendaraan dengan nama "OnECO," yang bergerak di bidang distribusi suku cadang bekas.
Sebuah perusahaan patungan dengan Stena Line juga telah diumumkan dan disetujui oleh Komisi Eropa pada bulan Februari 2019, untuk dapat menerapkan kerja sama layanan pengangkutan intra-Eropa via laut antara kedua perusahaan tersebut.[4]
Fakta dan insiden
Pada tanggal 1 November 2013, Pelabuhan Le Havre menyambut pertama kalinya Glovis berlabuh di Prancis. MV Glovis Condor mampir ke pelabuhan tersebut dalam perjalanan dari Gothenburg ke Southampton untuk membongkar muat sejumlah kargo, terutama truk dan kendaraan militer bekas yang akan dikirim ke Timur Tengah.[5]
Pada tanggal 23 November 2014, Glovis mengumumkan akuisisi terhadap distributor spesialis logistik asal Polandia, Adampol.[6] Perusahaan tersebut memiliki 611 truk pengangkut mobil, mengelola 600 muatan per hari, dan mempekerjakan lebih dari 1.300 orang. Bisnis utama Adampol adalah penyimpanan, pengangkutan dari pelabuhan, dan distribusi mobil baru di Eropa Timur dan Rusia, dengan rata-rata 400.000 mobil berhasil diantar ke diler per tahun, untuk merek seperti BMW, General Motors, Toyota, dan Volkswagen.
Pada tanggal 16 Juni 2016, Hyundai Glovis menegaskan kembali bahwa mereka tidak akan menuruti permintaan Pemerintah Federal Amerika Serikat yang ingin agar Hyundai Glovis mengoperasikan atau menyewa kapal berbendera Amerika Serikat. Sebelumnya, Pemerintah Amerika Serikat telah beberapa kali menyarankan agar Hyundai Glovis mengoperasikan atau menyewa kapal berbendera Amerika Serikat untuk dapat mengangkut peralatan militer dari Amerika Serikat ke Korea Selatan. Namun, karena pertimbangan biaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (Korea Selatan) menolaknya secara halus.[7]
Pada tanggal 27 Desember 2016, MV Glovis Corona (buatan tahun 1996, dan sebelumnya dikenal dengan nama MV Asian Grace) hampir menabrak, akibat kondisi cuaca yang buruk di Laut Utara. Kapal tersebut miring sekitar 15 derajat, akibat pergerakan kargo di lambung, karena pengikatnya lepas.[8] Kejadian tersebut terjadi saat Glovis Corona sedang berlayar dari Hamburg ke Göteborg, dan harus mampir mendadak di dekat Bremerhaven. Pada tanggal 30 Desember, kapal tersebut akhirnya dapat sandar di Bremerhaven, untuk menurunkan 1.800 mobil, dan menambah pemberat untuk menyeimbangkan lunas kapal.[9] Karena situasi tersebut, pelayaran Glovis Corona akhirnya dibatalkan dan kargonya dipindah ke kapal lain.
Pada tanggal 15 Februari 2018, MV Glovis Spring menghantam daratan di Kepulauan Paracel.[10] Kapal tersebut berlayar dari Singapura ke Hong Kong, dengan mengangkut lebih dari 3.400 mobil yang baru diproduksi di Eropa, namun kemudian terjebak di laut dangkal, kemungkinan terkait dengan pergeseran bahan baku reklamasi yang sedang dilakukan oleh otoritas Tiongkok, dan diperparah dengan kondisi laut yang sangat surut. Dua perusahaan asal Tiongkok langsung menawarkan bantuan dengan menugaskan penyelam dan kapal tunda.[11] Operasi tersebut akhirnya diberikan pada perusahaan patungan yang dibentuk oleh Messrs Ardent dan Guangzhou Salvage. MV Glovis Spring akhirnya berhasil diapungkan kembali, dan dibebaskan setelah 4 hari berlabuh.[12]
Pada tanggal 21 Mei 2018, MV Auto Banner, bagian dari armada Glovis, terbakar saat bersandar di Pelabuhan Incheon, akibat salah satu kendaraan tujuan Libya yang dimuat di dalam kapal mengalami panas berlebih. Awak kapal sebanyak 28 orang pun segera dievakuasi, dan pemadam kebakaran segera memadamkan api via udara, laut, dan darat. MV Auto Banner dibuat tahun 1988, dan sebelumnya dimiliki oleh STX Pan Ocean. Kapal tersebut dinyatakan layak, berdasarkan inspeksi terakhir yang dilakukan pada bulan Januari 2018 di Portland, Amerika Serikat.[13]
Pada tanggal 7 September 2019, aktivis Greenpeace sempat memblokade penurunan kendaraan SUV asal Korea di Pelabuhan Bremerhaven, mengganggu operasi MV Glovis Sky selama beberapa jam.[14]
Pada tanggal 8 September 2019, MV Golden Ray, dibuat tahun 2017 dan berbendera Kepulauan Marshall, terbalik di Pelabuhan Brunswick, sesaat setelah menurunkan muatan dan berlayar ke Pelabuhan Baltimore.[15] Empat dari 23 orang awak kapal awalnya hilang, tapi akhirnya dapat ditemukan dengan keadaan selamat.[16] Insiden tersebut disebut terkait dengan hilangnya stabilitas kapal secara tiba-tiba akibat kargo yang terlalu berat dan pemberatan air yang tidak tepat.[17] Seorang pimpinan Hyundai Glovis menyatakan pada pers bahwa "ada api kecil yang tidak dapat dikendalikan dan kemudian kapal terbalik".[18]National Transportation Safety Board setuju untuk membantu penyelidikan penyebab insiden tersebut dengan menugaskan dua orang penyelidik.[19]
Pada tanggal 3 November 2019, MV Glovis Captain tiba di Southampton setelah melewati kondisi cuaca ekstrim di Terusan Inggris. Kondisi cuaca tersebut membuat sejumlah ikatan kargo putus, sehingga menyebabkan sejumlah kargo rusak. Beberapa truk dan mobil Porsche baru yang akan dikirim ke Tiongkok rusak berat akibat mengenai sekat kapal. Sekat kapal pun berlubang dan harus diperbaiki sebelum kapal tersebut melanjutkan pelayaran ke Asia. Kargo di atas kapal akhirnya diturunkan dengan mengunakan forklift, karena tidak dapat lagi dikendarai. Kapal tersebut akhirnya bersandar selama tiga hari di pelabuhan tersebut, untuk menjalani inspeksi dan perbaikan.
Pada tanggal 28 Juni, setelah MV Grand Venus selesai menurunkan mobil-mobil Tesla dari Amerika Serikat di Pelabuhan Zeebrugge,[20] Kapal tersebut bertabrakan dengan sebuah kapal tanker LNG saat sedang menunggu arahan di dekat kawasan labuh luar Ostende dan Zeebrugge. Walaupun kerusakannya ringan, kapal tersebut harus diperbaiki di dok Vlissingen[21] sebelum dapat berlayar kembali ke Asia pada bulan Juli.[22]
Transportasi rel antarbenua
Pada bulan Agustus 2018, Hyundai Glovis meluncurkan layanan pengangkutan peti kemas melalui Jalur kereta api Trans-Siberia, setelah diangkut dengan kapal ke Vladivostok. Hyundai Glovis berharap dapat memotong waktu transitnya dari 43 hari dengan kapal via rute selatan mengitari Eurasia, via Selat Malaka, Terusan Suez, dan Selat Gibraltar, menjadi hanya 22 hari dengan kereta api via Vladivostok, dengan rincian "dua hari dari Busan ke Vladivostok; delapan hari untuk penurunan, pengurusan kepabeanan, dan pemuatan ulang di Vladivostok; serta 12 hari perjalanan dari Vladivostok ke Stasiun Shushary dekat Saint Petersburg."[23]
Hal ini dilihat sebagai salah satu langkah untuk mengurangi keterisolasian Korea Selatan, karena selama ini sangat bergantung pada moda transportasi udara dan laut, dengan membuka kembali hubungan rel kereta api ke Korea Utara sehingga dapat membuka rute kereta api langsung ke Eropa dan hampir ke seantero Asia. Pemerintah Korea Selatan sejak kepemimpinan Park Geun-hye telah berupaya mencapai tujuan ini.[24]
Untuk tujuan tersebut, pada tanggal 7 Juni 2018, Korea Selatan menjadi anggota resmi Organization for Cooperation of Railways (OSJD).[25] Heo Seung menulis pada tanggal 8 Juni 2018 di Hankoryeh bahwa "keanggotaan resmi Korea Selatan di OSJD berarti bahwa Korea Selatan akan dapat berpartisipasi dalam pengoperasian 280.000 km jalur kereta api internasional di Eurasia, yang meliputi Trans-China Railway (TCR) dan Trans-Siberian Railway (TSR). Anggota OSJD diwajibkan mengangkut penumpang dan kargo dari anggota OSJD yang lain tanpa harus mengadakan perjanjian terlebih dahulu."[25]
^Hong, Dae-seon (2018-08-15). "Hyundai Glovis introduces non-stop Trans-Siberian freight train from Vladivostok to St. Petersburg". Hankoryeh (hani.co.kr). Seoul, South Korea. Diakses tanggal 2018-08-20. Hyundai Glovis announced on Aug. 14 that it had held a commemorative event for the departure of 64 freight containers from Vladivostok, marking the beginning of regular express freight train service in Siberia.
^Kim Kyu-won (2015-06-29). "Government announces plans to restore section of railway to North Korea". Hankoryeh (hani.co.kr). Seoul, South Korea. Diakses tanggal 2018-08-20. the linkage of the Gyeongwon Line and Trans-Siberian Railroad is one of the key projects in the Eurasia Initiative announced by President Park Geun-hye.