HDC Hyundai Development Company (bahasa Korea: HDC현대산업개발) dibentuk pada tahun 2018 sebagai hasil pemisahan dari induk HDC Group, yakni HDC Holdings. Perusahaan ini aktif di bisnis pengembangan lahan yasan, konstruksi, dan penyantunan.
Sejarah
HDC Hyundai Development Company didirikan melalui penggabungan dua anak usaha Hyundai Group, yakni Korea City Development dan Halla Construction. Korea City Development Company dibentuk pada tahun 1976 saat Hyundai Engineering & Construction memisahkan bisnis perumahannya. Korea City Development fokus pada bisnis perumahan Hyundai Group dan membangun apartemen dengan merek Hyundai Apartment. Berawal dari kompleks Hyundai Apartment di Gangnam, Seoul, Korea City Development kini membangun apartemen di seantero Korea Selatan dan menjadi pengembang rumah swasta terbesar pada dekade 1980-an, sehingga memperkenalkan apartemen sebagai gaya perumahan baru di Korea. Sementara itu, Halla Construction didirikan oleh Chung In-yung, saudara Chung Ju-yung, pendiri dan mantan chairman Hyundai Group. Halla Construction fokus pada teknik sipil, pabrik, dan bisnis di luar Korea Selatan. Halla Construction telah membangun sejumlah pembangkit listrik, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Samcheonpo; proyek teknik sipil seperti pembangunan jalan, reklamasi tanah, pengembangan pelabuhan, dan berbagai proyek lain di Korea. Halla Construction juga aktif mencari proyek di luar Korea Selatan, dan menangani pembangunan jalan, konstruksi, dan proyek pabrik di Timur Tengah dan Asia Tenggara, dengan proyek pertamanya adalah pembangunan pabrik semen Jizan di Arab Saudi pada tahun 1977.
Didirikan pada tahun 1986, HDC Hyundai Development Company kini menjadi perusahaan konstruksi komprehensif, dengan memanfaatkan kekuatan Korea City Development di bisnis perumahan dan kepemimpinan Halla Construction di segmen teknik sipil. Sebagai pengembang terkemuka di Korea, Hyundai Development Company pun memimpin pasar perumahan di Korea Selatan, serta aktif di bisnis konstruksi, teknik sipil, dan pabrik. Perusahaan ini juga mengembangkan bisnisnya ke rekayasa dan bahan plastik dengan mendirikan unit petrokimia. Dengan inagurasi chairman Chung Mong-gyu dan presiden kehormatan Chung Se-yung pada tahun 1999, Hyundai Development Company resmi dipisah dari Hyundai Group pada bulan Agustus 1999. Kemudian, Hyundai Development Company berevolusi menjadi perusahaan induk dari HDC Group. Hyundai Development Company menempati peringkat teratas di pasar perumahan domestik serta aktif di berbagai bidang teknis, seperti bangunan tinggi, struktur spasial, jalan, jembatan, pelabuhan, dan pabrik. Pada bulan Maret 2001, Hyundai Development Company meluncurkan merek baru, yakni IPARK. Sebagai bagian dari upayanya untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan, Hyundai Development Company membentuk organisasi amal bernama IPARK Volunteers pada tahun 2004, dan mendirikan organisasi beasiswa bernama PONY Chung Foundation pada tahun 2005.
Pada bulan November 2019, HDC Hyundai Development Company dipilih sebagai penawar yang diutamakan untuk Asiana Airlines.[1] Namun, pada tanggal 11 September 2020, Korea Development Bank dan Kumho Asiana Group resmi membatalkan penggabungan dengan Hyundai Development Company.[2]
Bidang bisnis
Bisnis perumahan
Sejak didirikan pada tahun 1976, Hyundai Development Company telah membangun lebih dari 400.000 unit rumah di Korea, dimulai dari Kompleks Hyundai Apartment di Gangnam dengan 6.000 unit. Hyundai Development Company pun menempati peringkat teratas di Korea dalam hal jumlah unit rumah yang berhasil dibangun. Hyundai Development Company adalah pengembang pertama yang memperbolehkan calon pembelinya untuk mengadakan pemeriksaan kualitas sebelum resmi pindah ke unit rumah yang dicek. Setelah Chung Mong-Gyu resmi menjabat sebagai chairman, Hyundai Development Company meluncurkan merek apartemen baru, yakni IPARK pada bulan Maret 2001, yang menambah sentuhan kelas atas dan modern pada apartemen buatan Hyundai yang terkenal kokoh dan terpercaya. Hyundai Development Company kemudian terus membangun reputasinya, dengan membuat ikon di seantero Korea Selatan, seperti kompleks apartemen IPARK di kawasan yang paling didambakan, seperti Samsung-dong di Seoul, Haeundae di Busan, dan Suwon di Gyeonggi-do.
Konstruksi
Hyundai Development Company kemudian muncul sebagai pemimpin di bisnis konstruksi berskala besar, dengan menyelesaikan gedung kantor terbesar di dunia, yakni Gangnam Finance Center pada tahun 2002, dan membangun fasilitas olahraga di seantero Korea Selatan, seperti Stadion Piala Dunia Daejeon, yang merupakan stadion pertama di Korea Selatan yang dilengkapi dengan atap yang dapat ditarik, serta merupakan stadion bisbol beratap pertama di Korea. Hyundai Development Company juga aktif di bidang bangunan tinggi, dengan menyelesaikan pembangunan kompleks perkantoran Gangnam Finance Center setinggi 45 lantai, IPARK di Samsung-dong setinggi 46 lantai, dan IPARK di Haeundae setinggi 72 lantai (2011). Hyundai Development Company juga mengerjakan berbagai proyek konstruksi, seperti Proyek Stasiun Kereta Ekspres Yongsan, salah satu pusat kebudayaan serbaguna terbesar di Asia, serta fasilitas ritel, fasilitas pendidikan, hotel, produksi, dan fasilitas pameran.
Teknik sipil
Hyundai Development Company telah mengerjakan proyek teknik sipil di sejumlah bidang, seperti jalan, jembatan, pelabuhan, dan jalan rel, yang memerlukan teknologi canggih. Hyundai Development Company juga berpartisipasi dalam konstruksi sejumlah jalan tol di Korea Selatan, seperti Jalan Tol Gyeongbu, Jalan Tol Jungbu, Lingkar Seoul, dan Jalan Tol Namhae, serta menunjukkan penguasaan teknologinya di berbagai proyek jembatan, seperti Jembatan Bukhang, Jembatan Gwangan, dan Jembatan Hantan. Dimulai dengan seksi uji coba dari Jalan Tol Gyeongbu, Hyundai Development Company juga berpartisipasi dalam sejumlah proyek perkeretaapian, seperti Kereta Kereta Cepat di Kawasan Seoul Raya dan Kereta Cepat Honam. Hyundai Development Company pun aktif di proyek yang didanai swasta maupun pemerintah. Dimulai dengan Jalan Tol Daegu-Busan Baru, Hyundai Development juga mengerjakan proyek jalan dan perkeretaapian yang didanai oleh swasta, seperti Jalan Tol Seoul Chuncheon, Jalan Tol Suseok-Hopyeong, Jalan Lingkar Gangnam, dan LRT Busan-Gimhae. Hyundai Development Company juga mengerjakan berbagai proyek pemerintah di segmen pengembangan pelabuhan, seperti fase 1-1 dari Pelabuhan Baru Ulsan, fase 1-1 dari Pelabuhan Masan, fase 2-3 dan 2-4 dari Pelabuhan Baru Busan dan Dermaga Timur dari Pelabuhan Pyeongtaek. Selain itu, Hyundai Development Company juga mengerjakan proyek pemerintah yang lain, seperti Jembatan Bukhang dan Museum Seni Daegu.
Bisnis pabrik
Halla Construction, pendahulu Hyundai Development, membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Samcheonpo di Provinsi Gyeongsang Selatan. Hyundai Development Company juga telah mengerjakan sejumlah proyek pabrik, seperti fasilitas desulfurisasi, pasokan gas, stasiun bahan bakar, fasilitas insinerasi, dan fasilitas pengolahan air. Hyundai Development Company pun berekspansi ke luar Korea Selatan dan mengerjakan proyek pembangunan pabrik semen Jizan di Arab Saudi, serta membangun pembangkit listrik, fasilitas produksi sulfur, dan fasilitas pengolahan air di Timur Tengah dan Asia Tenggara. Perusahaan ini juga mengerjakan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Dongducheon serta PLTGU Tongyong.
Referensi
Pranala luar