Hyundai Asan adalah salah satu anak usaha dari konglomerat asal Korea Selatan, Hyundai Group. Perusahaan ini mengelola sejumlah proyek, antara lain resort di Daerah Pariwisata Gunung Kumgang dan operasi bangunan perkeretaapian/jalan. Perusahan ini juga terlibat dalam proyek Kawasan Industri Kaesong.
Pemisahan Hyundai
Hyundai Group yang saat itu merupakan chaebol terbesar di Korea Selatan, akhirnya dibagi menjadi tiga subgrup pasca terjadinya krisis keuangan Asia. Chung Mong-hun pun terlibat dalam perebutan kekuasaan dengan kakaknya, Chung Mong-koo, yang memimpin bagian lain dari Hyundai Group, yakni Hyundai Motor Company.
Tuduhan korupsi
Hyundai Asan dituduh oleh pemerintah Korea Selatan menjadi sarana pengiriman uang sebesar US$100 juta secara ilegal ke Korea Utara. Uang tersebut rencananya digunakan untuk membujuk pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il agar mau menghadiri pertemuan inter-Korea pada tahun 2000. Hyundai Asan saat itu sedang membangun sebuah kawasan industri, jalan antar negara, dan jalur kereta api di Korea Utara. Penundaan proyek-proyek tersebut karena adanya kendala politik pun menekan kondisi keuangan perusahaan. Kepala Hyundai Asan, Chung Mong-hun, pun dituntut atas korupsi dan penggelapan. Chung dituduh telah melakukan manipulasi terhadap catatan akuntansi perusahaan untuk menyembunyikan pengiriman uang tersebut dan menggelapkan dana perusahaan sebesar lebih dari dua belas juta dolar untuk membayar suap. Pada tanggal 4 Agustus 2003, Chung akhirnya bunuh diri dengan cara loncat dari kantornya.[1]
Pengembangan terbaru
Kawasan Industri Kaesong sedang dikembangkan di Korea Utara. Direncanakan sebanyak 250 perusahaan asal Korea Selatan akan hadir di kawasan tersebut dan mempekerjakan 100.000 warga Korea Utara, pada tahun 2007. Tiga perusahaan pun mulai beroperasi di kawasan tersebut pada bulan Maret 2005, saat kawasan ini masih dalam tahap percobaan.
Lihat juga
Referensi
Pranala luar