Denominasi Kristen adalah istilah umum yang merujuk pada institusi-institusi keagamaan yang menggunakan nama agama "Kristen" dan memiliki ciri khas masing-masing, seperti dalam hal nama, struktur, kepemimpinan, dan doktrin. Badan-badan tersebut mungkin saja menggunakan istilah alternatif untuk menggambarkan kelompok mereka, seperti gereja atau persekutuan. Perpecahan antara satu kelompok dan kelompok lainnya biasanya disebabkan karena perbedaan doktrin dan otoritas gereja, terutama mengenai isu-isu seperti perbedaan penafsiran Alkitab, perdebatan atas pengakuan kekuasaan suksesi apostolik, perbedaan pandangan eskatologi, dan perdebatan atas keutamaan Paus. Pengelompokan denominasi yang memiliki kepercayaan, praktik, dan ikatan sejarah yang serupa secara umum dikenal sebagai cabang Kekristenan.
Perbedaan penyembahan dewa utama atau kepercayaan filosofis dalam agama Hindu umumnya memunculkan kelompok-kelompok semacam denominasi, yang biasanya juga memiliki praktik-praktik kebudayaan dan keagamaan yang berbeda. Denominasi utama yang dikenal luas adalah seperti Saiwa, Sakta, Waisnawa dan Smarta.
Banyak sekte Syiah yang telah punah dewasa ini. Sekte besar Muslim berdoktrin Imamah yang masih bertahan ialah Usuli (mencakup hampir 8,5%),Ismailiyah Nizari(mencakup hampir 1%),Alevi(mencakup antara 0,5%[13] sampai dengan 1%[14]). Kelompok-kelompok Islam lainnya mencakup Syiah Zaydiyah di Yaman yang populasinya mencakup hampir 0,5% populasi Muslim dunia, Mustali Ismailiyah (mencakup hampir 0,1%,[15] pengikut mazhab Taiyabi dari cabang ini tinggal di negara bagian Gujarat di India dan kota Karachi di Pakistan.Terdapat pula umat diaspora yang signifikan di Eropa, Amerika Utara, Timur Jauh, dan Afrika Timur).
Gerakan keagamaan Yahudi, terkadang disebut "denominasi" atau "cabang", merupakan kelompok-kelompok keagamaan yang berkembang di kalangan orang Yahudi sejak zaman kuno. Pembagian umat Yahudi saat ini mencakup kelompok-kelompok utama seperti Yahudi Ortodoks, Reformasi, dan Konservatif, serta beberapa gerakan kecil di luar kelompok utama. Struktur tiga denominasi tersebut paling sering digunakan di Amerika Serikat, sedangkan pembagian umat Yahudi yang sering digunakan di di Israel yakni Ortodoks religius dan nonreligius (sekuler).
Gerakan-gerakan tersebut dapat dibedakan berdasarkan perbedaan pandangan mereka atas berbagai isu keagamaan, yang meliputi tingkat ketaatan, metodologi dalam menafsirkan dan memahami hukum Yahudi, pandangan akan penulisan Alkitab, kritik teks, dan sifat atau peran mesias (atau zaman mesianik). Di antara gerakan-gerakan tersebut, terdapat beberapa perbedaan yang mencolok dalam liturgi mereka, terutama tentang bahasa yang digunakan di tempat kebaktian tersebut dilakukan, seperti gerakan yang lebih tradisional lebih menekankan bahasa Ibrani. Perpecahan teologis yang paling besar terjadi antara Yahudi Ortodoks dan Yahudi non-Ortodoks yang menganut denominasi lain, sehingga gerakan non-Ortodoks terkadang disebut sebagai "denominasi liberal" atau "aliran progresif".
Multidenominasi
Istilah "multidenominasi" dapat menggambarkan (misalnya) acara keagamaan yang mencakup beberapa denominasi agama dari kelompok keagamaan yang terkadang tidak terkait. Banyak acara sipil yang menyertakan beberapa bagian ritual keagamaan yang dipimpin oleh perwakilan dari beberapa denominasi agama tertentu agar acara tersebut menjadi inklusif atau mewakili penduduk atau penonton yang diharapkan sebanyak mungkin. Misalnya, misa syukur hari Minggu di Campamento Esperanza (bahasa Indonesia: Kamp Harapan) di Chili yang dipimpin oleh seorang imamKatolik dan seorang pengkhotbahInjili selama kecelakaan pertambangan CopiapóChili tahun 2010.[20][21]
Kapelan, yang berasal dari klerustertahbis dari agama tertentu, sering ditugaskan di organisasi-organisasi sekuler tertentu untuk memberikan dukungan kerohanian kepada para anggota organisasi yang mungkin menganut salah satu dari banyak agama atau denominasi yang berbeda. Banyak dari para kapelan tersebut, terutama mereka yang bertugas di militer atau organisasi sekuler besar lainnya, yang secara khusus dilatih untuk melayani anggota dari berbagai agama yang berbeda, bahkan agama dengan ideologi yang bertentangan dengan keyakinan para kapelan itu sendiri.[22]
Organisasi militer yang tidak memiliki anggota dari beberapa denominasi yang lebih kecil dalam jumlah besar akan secara rutin mengadakan kebaktian multidenominasi, yang secara umum sering disebut kebaktian Minggu "Protestan", sehingga denominasi Protestan minoritas tidak merasa ditinggalkan atau tidak terlayani.[23][24]
^Connie R. Green, Sandra Brenneman Oldendorf, Religious Diversity and Children's Literature: Strategies and Resources, Information Age Publishing, 2011, p. 156.
^According to David Shankland, 15% of Turkey's population. in Structure and Function in Turkish Society. Isis Press, 2006, p. 81.
^According to Krisztina Kehl-Bodrogi, Syncretistic Religious Communities in the Near East edited by her, B. Kellner-Heinkele, & A. Otter-Beaujean. Leiden: Brill, 1997.
^Larry DeVries; Don Baker; Dan Overmyer (January 2011). Asian Religions in British Columbia. University of Columbia Press. ISBN978-0-7748-1662-5. Diakses tanggal March 29, 2014. The community currently numbers around 15 million spread around the world