Kecelakaan pertambangan Copiapó 2010 terjadi pada 5 Agustus 2010, ketika tambangtembaga-emas San José dekat Copiapó, Chili runtuh, menjebak 33 pria di bawah tanah.[1][2]
Para penambang bertahan di bawah tanah selama 69 hari.[3] Seluruh 33 penambang diselamatkan dan dibawa ke permukaan pada 13 Oktober 2010, dengan penambang pertama keluar dari kapsul penyelamat Phoenix (Fénix 2) pukul 00.10 CLDT dan penambang terakhir keluar pada pukul 21.55 CLDT.
Tambang San José Mine terletak sekitar 45 kilometer (28 mi) di utara Copiapó, Chili utara. Para penambang terjebak di kedalaman 700 meter (2.300 ft) dan berjarak 5 kilometer (3 mi) dari pintu masuk tambang, mengikuti putaran dan belokan menuju pintu masuk tambang. Tambang ini memiliki sejarah ketidakstabilan tanah yang pernah mengakibatkan kecelakaan sebelumnya, termasuk satu korban tewas.[4]
Upaya penyelamatan penambang pertama, Florencio Ávalos, dilakukan pada Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 23.55 CLDT, dengan kapsul penyelamat Fénix 2 mencapai permukaan 16 menit kemudian.[5][6] Pukul 21.55 CLDT tanggal 13 Oktober 2010, kesemua 33 penambang berhasil diselamatkan, hampir semuanya dalam kondisi yang baik dan dapat pulih sepenuhnya. Dua penambang menderita silikosis (salah satunya juga menderita pneumonia), dan lainnya menderita infeksi gigi dan masalah pada kornea.[7] Dua dari penambang yang diselamatkan langsung dioperasi dengan anestesi umum karena abses akar gigi yang parah.[8]
Chili memiliki sejarah panjang pertambangan yang berkembang selama abad ke-20 dan menjadikan negara ini sebagai produsentembaga terbanyak di dunia.[9] Sejak 2000, sekitar 34 orang tewas setiap tahun akibat kecelakaan tambang di Chili, dengan jumlah tertinggi 43 orang pada 2008 menurut tinjauan data yang dikumpulkan oleh badan berwenang negara Servicio Nacional de Geología y Minería de Chile (SERNAGEOMIN).[10]
Tambang ini dimiliki oleh Compañía Minera San Esteban (Perusahaan Tambang San Esteban), yang memiliki catatan keselamatan buruk dan telah mengalami serangkaian malapraktik yang berujung pada tewasnya beberapa pekerja dalam beberapa tahun terakhir.[4][11] Antara 2004 dan 2010, perusahaan ini menerima 42 denda karena menyalahi aturan keselamatan.[12] Tambang ini ditutup tahun 2007 setelah kerabat dari seorang penambang yang tewas dalam kecelakaan menggugat pimpinan perusahaan, namun tambang ini dibuka kembali pada 2008[13] meski gagal memenuhi semua persyaratan. Masalah ini masih diselidiki menurut komite pertambangan, Senator Baldo Prokurica.[14] Karena keterbatasan dana, hanya ditugaskan tiga inspektur untuk 884 tambang di Region Atacama.[12]
Pekerja tambang tembaga Chili termasuk di antara penambang dengan gaji tertinggi di Amerika Selatan.[15] Meskipun kecelakaan ini mempertanyakan keselamatan tambang di Chili, kecelakaan serius di tambang besar jarang terjadi, khususnya di tambang milik perusahaan pertambangan tembaga negara, Codelco, atau perusahaan multinasional.[9] Tetapi, tambang kecil—sepertu San José—memiliki standar keselamatan yang umumnya rendah.[9] Pekerja di tambang ini dibayar 20% lebih tinggi daripada tambang-tambang Chili lainnya karena catatan keselamatan yang buruk.[7][16]
Kecelakaan
Informasi awal
Keruntunhan dilaporkan terjadi tanggal 5 Agustus 2010 pukul 14.00 CLT seperti yang dilaporkan pihak pemilik, pertambangan Empresa Minera San Esteban, Departemen Buruh dan Kesejahteraan Masyarakat, Wakil Menteri Pertambangan Chili dan direktur SERNAGEOMIN (Badan Pertambangan dan Geologi Nasional).[17]Oficina Nacional de Emergencias del Ministerio del Interior (ONEMI – Pusat Darurat Nasional Kementerian Dalam Negeri) melaporkan pada hari itu bahwa 33 penambang terjebak di dalam tambang,[2] termasuk Franklin Lobos Ramírez, seorang pensiunan sepak bola Chili.[1] Salah seorang penambang berkebangsaan Bolivia sementara sisanya dari Chili.[1][18] Menteri Pertambangan Chili Laurence Golborne sedang berada di Ekuador ketika bencana terjadi dan tiba di tempat kejadian pada 7 Agustus.[17]
Ketika keruntuhan terjadi ada dua kelompok penambang. Awan debu terbentuk ketika tambang runtuh sehingga membutakan beberapa penambang selama enam jam dan mengakibatkan iritasi mata dan mata merah.[19] Kelompok penambang pertama berada di dekat atau di pintu masuk tambang dan berhasil keluar dengan selamat. Kelompok utama yang terdiri dari 33 penambang berada jauh di dalam tambang yang meliputi pekerja lokal dan karyawan subkontrak dari sebuah perusahaan berbeda yang secara normal seharusnya tidak bersama mereka.[20]
Kelompok terisolasi
Kelompok penambang yang terjebak mencoba keluar melalui sistem lorong ventilasi, tetapi tangga yang disyaratkan oleh aturan keselamatan tambang hilang dan lorong ini tidak berguna selama gerakan geologi tertentu.[21] Perusahaan ini sebelumnya telah diberikan perintah oleh pihak pengawas untuk memasang tangga sebagai persyaratan memulai kembali operasi, setelah kecelakaan sebelumnya yang memaksa pihak berwenang menutup tambang penuh kecelakaan ini.[12]
Pengawas penambang yang terjebak, Luis Urzúa, mengenali situasi yang terjadi dan kesulitan dalam upaya penyelamatan apapun, jika mungkin dilakukan, ia mengumpulkan para pekerja ke dalam sebuah ruangan aman bernama "pengungsian" dan mengatur para pekerja dan sumber daya yang menipis agar bisa selamat dalam jangka panjang. Penambang berpengalaman dikirim ke luar untuk mempelajari situasi, pria dengan kemampuan penting diberi peran penting, dan aturan-aturan lain diberlakukan untuk menjamin keselamatan penambang selama terjebak dalam waktu yang lama.[22]
Upaya pencarian dan penyelamatan
Lorong ventilasi
Penyelamat berupaya untuk memotong langsung reruntuhan di pintu masuk utama melalui jalur alternatif, tetapi setiap rute terhalang bebatuan yang jatuh atau terancam oleh gerakan batu yang sedang berlangsung. Keruntuhan kedua terjadi di tambang ini pada 7 Agustus ketika para penyelamat berusaha membuat akses melalui lorong ventilasi dan mereka terpaksa menggunakan alat berat.[23] Selain upaya tambahan melalui rute ini dapat menyebabkan gerakan geologi lanjutna di dalam tambang, usaha untuk mencapai para penambang yang terjebak melalui lorong ventilasi terhalang dan cara lain untuk menemukan mereka langsung diusahakan.[24]
Karena situasi yang memburuk dan kekhawatiran meningkat di kalangan masyarakat Chili, mereka bersimpati atas keadaan buruk yang dialami penambang dan keluarganya, termasuk mengikuti berbagai kritik tajam terhadap penanganan pemerintah ketika gempat bumi dan tsunami Chili, Presiden Piñera kembali ke Chili dari pelantikan presiden Juan Manuel Santos di Kolombia untuk mengambil alih langsung keadaan darurat dan pencarian penambang yang terjebak.[25] Ketika tiba di tempat, ia mengenakan rompi kerja kedap air dan helm keselamatan.
Lubang bor
Bor perkusi (bor palu putar) digunakan untuk membuat 6 [butuh rujukan] lubang bor selebar 5.5 inci (15 sentimeter) untuk mencari penambang.[26] Upaya penyelamatan dipersulit oleh peta lama dan beberapa lubang bor berbelok menjauhi target[27] karena batuan keras yang mempersulit operasi bor tersebut.[28] Pada 19 Agustus, salah satu bor mencapai daerah yang diperkirakan tempat terjebaknya penambang tetapi tidak menemukan tanda-tanda kehidupan.[29]
Penemuan
Pada 22 Agustus pukul 07.15 CLT, bor lain mencapai sebuah jalan miring pada kedalaman 688 meter (2.257 ft), sekitar 20 meter dari ruang penyelamat tempat para penambang diperkirakan ada di sana.[30] Para penambang telah mendengar suara bor mendekati mereka berhari-hari dan telah mempersiapkan catatan khusus untuk penyelamat mereka di permukaan dan menjamin bahwa mereka punya pita perekat untuk merekatkan catatan ke bor setelah ujungnya muncul ke permukaan. Catatan ini mengejutkan pihak penyelamat ketika mereka menarik bor sedikit ke atas dan menemukan catatan tersebut, para penambang hidup selamat lebih lama daripada yang diperkirakan selama ini.[31] Pukul 15.17 CLT, Presiden Sebastián Piñera memperlihatkan kepada media sebuah catatan yang ditulis di sepotong kertas dengan spidol merah yang mengkonfirmasikan bawha para penambang masih hidup. Catatan tersebut bertuliskan "Estamos bien en el refugio los 33" (Indonesia: "Kami selamat di ruang perlindungan, 33 [orang]").[32]
Beberapa jam kemudian, kamera yang dikirim melalui lubang bor berhasil melakukan kontak dengan para penambang.[33] Mereka memiliki ruang perlindungan seluas 50 meter persegi dengan dua kursi panjang,[34] tetapi masalah ventilasi telah mendorong mereka untuk pindah ke terowongan.[35] Selain ruang tersebut, mereka juga memiliki ruang terbuka sepanjang 2 km untuk bergerak.[19] Para penambang menggunakan sekop untuk menggali mencari air tanah.[36] Ada pula air yang diperoleh dari radiator kendaraan di dalam lorong tambang.[19] Suplai makanan terbatas dan mereka mengalami penurunan berat badan sebesar 8 hingga 9 kg (17–20 pon).[35] Meskipun suplai darurat dirancang untuk bertahan selama dau atau tiga hari, para penambang menjatahkan suplai tersebut dan mampu bertahan selama 17 hari tanpa kontak.[37] Mereka mengonsumsi "dua sendok kecil tuna, seteguk susu dan sebuah biskuit setiap 48 jam" dan sepotong buah persik.[19][36] Mereka menggunakan baterai truk untuk memberi tenaga pada lampu helm mereka.[35]
Anggota penting
Luis Alberto Urzúa (54), pengawas penambang yang terjebak, mengenali situasi yang terjadi dan kesulitan dalam upaya penyelamatan apapun, jika mungkin dilakukan, ia mengumpulkan para pekerja ke dalam sebuah ruangan aman bernama "pengungsian" dan mengatur para pekerja dan sumber daya yang menipis agar bisa selamat dalam jangka panjang.[38][39] Setelah insiden ini, ia memimpin tiga pria untuk menjelajahi terowongan, mengonfirmasi keadaan, dan membuat peta mendetail di wilayah itu. Ia kemudian memimpin operasi penyelamatan bersama teknisi dari permukaan[40]
Yonni Barrios (50), menjadi pihak medis untuk para penambang, memonitor kesehatan mereka, melaporkan ke permukaan, dan memberi vaksin kepada mereka[28][39]
Mario Gómez (63[diragukan – diskusikan]), menjadi pemimpin agama, mengatur sebuah kapel lengkap dengan ruangan berisi patung santa, dan membantu psikolog di permukaan[39]
Mario Sepúlveda (40), berperan sebagai pembawa jurnal video penambang yang dikirim ke permukaan untuk berkata kepada dunia bahwa mereka baik-baik saja. Media lokal menjulukinya "Super Mario" sesuai permainan video Super Mario Bros. karena energi, akal dan humornya selama membawakan video[41][42]
Kesehatan penambang
Tanggal 23, kontak suara dilakukan dengan penambang. Mereka melaporkan mengalami beberapa masalah kesehatan. Dokter operasi penyelamatan ini mengatakan kepada media bahwa "mereka hanya merasa sedikit tidak nyaman, ini lebih dari yang kami perkirakan setelah 18 hari menetap di tambang, di kedalaman 700 meter dan suhu serta kelembapan tinggi". Dokter juga melaporkan bahwa para penambang telah diberi larutan glukosa 5% dan obat untuk mencegah maag yang disebabkan kekurangan makanan.[43] Bahan makanan dikirim menggunakan kapsul plastik biru sepanjang 5-kaki (1,5 m) yang dijuluki palomas ("merpati", merujuk pada peran merpati pos) yang memakan satu jam untuk tiba ke tempat tujuan.[34][44] Para teknisi melumuri lubang bor dengan gel untuk menjamin kekukuhan terowongan dan kemudahan akses kapsul.[45] Selain larutan glukosa berenergi tinggi, tablet rehidrasi, dan obat-obatan, para penyelamat juga mengirim oksigen setelah para penambang melaporkan ketidakcukupan di dalam tambang.[44] Pengiriman makanan pokok dimulai beberapa hari kemudian.[44][46] Dua lubang bor lain selesai dibuat—satu untuk udara penuh oksigen, satu lagi untuk peralatan konferensi video yang memungkinkan obrolan harian bersama anggota keluarga.[46] Kerabat juga diperkenankan untuk menulis surat, tetapi disarankan agar dapat membuat mereka optimis.[34]
Tanpa mengkhawatirkan keadaan penambang, para penyelamat terus memberitahu penambang bahwa menurut rencana penyelamatan awal, upaya penyelamatan dapat memakan beberapa bulan, dengan tanggal pengeluaran mendekati Natal. Para penambang yang terjebak sejak Agustus telah melewati berbagai hari libur, termasuk Perayaan 50 Tahun Chili dan pertandingan sepak bola selain ulang tahun mereka. Mereka diinformasikan secara penuh pada 23 Agustus tentang batas waktu penyelamatan mereka dan kerumitan rencana mengeluarkan mereka. Menteri pertambangan melaporkan bahwa mereka merespon berita negatif dengan baik.[47]
Tim penyelamat dan konsultan mengatakan bahwa para penambang tersebut adalah orang-orang yang sangat disiplin.[28] Psikolog dan dokter mengupayakan penyelamatan untuk meyakinkan agar para penambang terus bergerak dan terfokus secara mental.[44]Lampu pijar dengan pengatur waktu dikirim ke bawah agar penambang tetap pada jadwal normal dengan mengikuti hari dan malam.[46] Para penambang menegaskan bahwa mereka mampu berpartisipasi dalam upaya penyelamatan dengan berkata "Ada sejumlah besar profesional yang akan membantu kami dalam upaya penyelamatan di bawah sini."[48] Psikolog yakin bahwa para penambang memiliki peran dalam takdir mereka karena penting untuk menjaga motivasi dan optimisme.[48] Mereka membagi kelompok dalam tugas bergantian selama 3-8 jam untuk menangani palomas, keselamatan lingkungan dan mencegah longsor batu, komunikasi dan sanitasi.[48][49][50][51] Luis Urzúa menjadi pemimpin kelompok dan penambang tertua, Mario Gómez, ditunjuk sebagai pimpinan keagamaan.[48] Pakar kesehatan jiwa mendukung struktur hierarkis mereka untuk mempertahankan ketertiban dan rutinitas para penambang yang terjebak karena kesehatan jiwa mereka sangat dikhawatirkan.[52]
Dokter menentukan Yonni Barrios sebagai penambang paling berpengalaman dalam tugas medis dan berkomunikasi mengenai masalah kesehatan karena pelatihan medis sebelumnya.[53] Ia membuat jadwal rutin, melakukan tes diagnostik, mengambil sampel, memperbarui tabel pasien dan berpartisipasi dalam panggilan konferensi harian dengan tim medis di permukaan. Ia sangat sibuk sehingga ia merekrut Daniel Herrera untuk membantu pencatatan medis.[54] Barrios memvaksin mereka untuk mencegah tetanus, dipteria, flu dan pneumonia.[28] Banyak di antara penambang yang mengalami masalah kulit karena kondisi yang panas dan basah.[28] They were sent quick-drying clothing and cots so they would not have to sleep directly on the ground.[28] Bulan September, mereka menerima peralatan pertolongan pertamamedis, termasuk tourniquet, peralatan IV, dan belat, juga pelatihan pertolongan pertama melalui konferensi video.[55]
Sanitasi adalah masalah penting dalam lingkungan yang panas dan lembap, dan para penambang melakukan berbagai cara untuk menjamin kebersihan mereka selama terjebak di tambang. "Mereka tahu cara mengelola lingkungan. Mereka punya kamar mandi khusus, pembuangan sampah dan bahkan fasilitas daur ulang," kata Dr Andre Llarena, seorang anestesiolog Angkatan Laut Chili. "Mereka memisahkan plastik dari [limbah] biologis, di lubang yang berbeda. Mereka merawat tempat mereka terjebak." Para penambang menggunakan air terjun alami untuk mandi dan menerima sabun dan sampo dari palomas, sementara baju kotor dikirim ke atas. Mereka menggali beberapa sumber air tawar yang dianggap dokter dapat diminum dan diberi tablet pemurnian air.[54]
Masalah lingkungan dan keselamatan juga menjadi pembicaraan utama. Jimmy Sanchez, penambang terjebak termuda dengan usia 19 tahun, ditugaskan sebagai "asisten lingkungan", dan menguji kualitas udara di sekitar mereka menggunakan komputer genggam yang mengukur tingkat oksigen, CO2 dan suhu udara yang secara normal mencapai 31C/86F. Setiap hari Sanchez melakukan pembacaan dari alat penganalisis udara dan mengirim laporannya ke tim medis di luar tambang. Tim penambang juga mematroli daerah mereka untuk mengidentifikasi dan memperbaiki longsor batu dan batu berbahaya yang jatuh dari langit-langit sementara tim lainnya bekerja mengubah aliran air dari operasi pengeboran.[54]
Menteri Kesehatan Jaime Mañalich mengatkaan, "Situasinya sama seperti yang dialami astronaut yang berbulan-bulan hidup di stasiun luar angkasa."[56] Tanggal 31 Agustus, satu tim dari NASA di Amerika Serikat tiba di Chili untuk memberi bantuan. Tim ini meliputi dua fisikawan, satu psikolog, dan satu teknisi.[57]
Penyelamatan
Prosedur penyelamatan petambang diumumkan pada 12 Oktober 2010 pukul 19.00 waktu lokal (22.00 UTC). Kapsul yang akan digunakan untuk menyelamatkan 33 petambang bernama Fénix (Phoenix); ada 3 kapsul itu di tempat kejadian. Penyelamat pertama yang menyelamatkan petambang adalah Manuel González Pavez (Codelco) pada 12 Oktober 2010 pukul 23.19 waktu lokal (13 Oktober 2010 pukul 02.19 UTC). Ketika menunggu penyelamatannya, keluarga yang menunggu dan tim penyelamat menyanyikan lagi kebangsaan Chili. González sampai di tambang yang ambruk dan berkomunikasi dengan para petambang pada 23.39 waktu lokal.
Rencana awalnya adalah mengembalikan kapsul ke permukaan tanpa muatan setelah mengirim masuk penyelamat pertama, untuk mengirim penyelamat kedua masuk ke dalam tambang itu sebelum mengeluarkan petambang pertama ke permukaan. Namun para penyelamat memutuskan untuk mengeluarkan petambang pertama secepatnya setelah González masuk ke dalam. Kapsul itu dicek ulang secara cepat untuk keamanan, dan setelah 15 menit, petambang Florencio Ávalos memulai perjalannya dari tambang; kejadian ini disiarkan ke penonton televisi dengan sebuah kamera yang dibawa ke dalam tambang oleh González.
^"New video gives tour of trapped miners' refuge"Diarsipkan 2017-09-05 di Wayback Machine. – Associated Press writers – Bradley Brooks and Peter Prengaman – with Federico Quilodran in Copiapo, Eduardo Gallardo in Santiago, and Michael Warren in Buenos Aires, Argentina, contributing to this report. The Associated Press, (NBC26.com) 28 August 2010 – Copyright 2010.
^"A worrying precedent". The Economist. 7 September 2006. Diakses tanggal 23 August 2010.(perlu berlangganan)