Arinal Djunaidi
Arinal Djunaidi[1] gelar Sutan Dalom Pemukamarga[2] (lahir 17 Juni 1956) adalah politikus Indonesia dan mantan pegawai negeri sipil yang sedang menjabat Gubernur Lampung periode 2019–2024 bersama Chusnunia Chalim sebagai Wakil Gubernur Lampung. Sebelum menduduki jabatannya sebagai gubernur, Arinal pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah provinsi Lampung periode 2014–2016. Latar belakang dan pendidikanArinal Djunaidi dilahirkan di Tanjung Karang, Kota Bandar Lampung pada tanggal 17 Juni 1956. Ia berasal dari keluarga petani di Kabupaten Way Kanan. Ayahnya berasal dari Negara Batin dan ibunya berasal dari Negeri Besar.[3] Arinal mengenyam pendidikan di SD Negeri 17 Kampung Sawah Bandar Lampung (1964–1970), SMP Negeri 2 Bandar Lampung (1970–1971), dan Sekolah Pertanian Menengah Atas Tanjung Karang (1971–1975, kini SMK PP Negeri Lampung).[4] Ia berkuliah di Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila) dan meraih gelar Sarjana Pertanian (Ir.) pada 1981.[5] Ia dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa bidang ilmu ekonomi dari Unila pada 2023.[6] AktivismeSemasa berkuliah dan sesudah lulus, Arinal aktif mengikuti sejumlah organisasi. Ia tercatat menjadi pengurus Dewan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lampung (1978–1981), Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lampung (1978–1980), Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Lampung (1981–1982), Wakil Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Lampung (1982–1984), Komisaris Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia Lampung (1983–1985), Wakil Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia Lampung dua periode sejak 1985 hingga 1991, dan Sekretaris Umum Persatuan Insinyur Indonesia Lampung dua periode sejak 1995 hingga 2002.[5] KarierArinal memulai karier birokrat dengan menjabat Kepala Seksi Penyuluhan Dinas Pertanian Kotamadya Bandar Lampung pada 1986. Empat tahun kemudian, ia dipromosikan menjadi Kepala Seksi Penyuluhan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung. Pada 1994, ia dipindahkan menjadi Kepala Seksi Pengembangan Agribisnis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung.[5] Pada 1999, Arinal diangkat menjadi Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Metro. Tiga tahun kemudian, instansinya berganti nama menjadi Dinas Pertanian saja. Pada 2005, ia dipromosikan menjadi Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung. Sejak 2010 hingga 2014, setiap tahunnya ia berganti-ganti jabatan di Sekretariat Daerah Provinsi Lampung mulai dari Asisten Pembangunan (2010), Asisten Kesejahteraan (2011), Asisten Pemerintahan (2012), dan Asisten Kesejahteraan (2013).[5] Pada 17 Juli 2014, ia diangkat menjadi Sekretaris Daerah Provinsi Lampung oleh Gubernur Muhammad Ridho Ficardo.[7] Arinal pensiun sebagai pegawai negeri sipil dan sekretaris daerah pada 30 Juni 2016.[8] Setelah pensiun, ia menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya (Golkar) pada 2017.[9] Pada pemilihan umum Gubernur Lampung 2018, Arinal mencalonkan diri sebagai calon gubernur dengan dukungan Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional dengan Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim sebagai pasangannya.[10] Tiket tersebut mengamankan 37,78% suara dalam kontestasi empat pasangan calon untuk mengalahkan petahana Muhammad Ridho Ficardo,[11] dan pasangan tersebut dilantik pada 12 Juni 2019.[12] KontroversiPenganiayaan pegawai maskapai dan pengancaman wartawanPada April 2016, Arinal yang masih menjabat Sekretaris Daerah Provinsi Lampung mengancam seorang reporter berita lokal ketika reporter tersebut mendekatinya atas tuduhan bahwa Djunaidi telah menganiaya pegawai Garuda Indonesia, meskipun Arinal kemudian meminta maaf atas ancaman tersebut.[13][14] Respon negatif atas kritikan pembangunan LampungSemenjak video kritik Bima Yudho Saputro terhadap kondisi Provinsi Lampung menjadi pembicaraan umum di masyarakat,[15] perhatian publik ditujukan kepada para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung, tak terkecuali Arinal. Beberapa sumber mengatakan bahwa Arinal sempat mencaci maki orang tua Bima, dan mengatakan bahwa orang tua Bima "tidak bisa mendidik anak".[16][17] Meski demikian, dalam pernyataan terpisah, Arinal membantah telah mencaci maki orang tua Bima.[18][19] Kritik tersebut membuat Presiden Joko Widodo melakukan inspeksi dadakan ke beberapa ruas jalan di Lampung pada 5 Mei 2023.[20] Presiden Joko Widodo melayangkan sindiran halus dengan mengatakan, "Jalan (di Provinsi Lampung) sangat mulus, Saya dan Pak Zulkifli Hasan sampai tertidur." Zulkifli Hasan pun tersenyum kecil dan membalas sindiran halus Presiden Joko Widodo dengan kalimat "Ibu hamil bisa ngelahirin (di mobil)". [21] Di lain kesempatan di Kabupaten Lampung Tengah, Presiden Joko Widodo menyatakan kesiapan pemerintah pusat untuk mengambil alih pembangunan beberapa ruas jalan di Provinsi Lampung. Mendengar hal tersebut, Arinal bertepuk tangan dan mengucap syukur.[22] Selanjutnya, Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah pusat akan "mengambil alih" perbaikan 15 ruas jalan yang sudah rusak parah dalam kurun waktu yang lama dan menganggarkan "kurang lebih Rp800 miliar".[23] Kehidupan pribadiArinal menikah dengan Riana Sari dan memiliki tiga orang anak bernama Rissana Innisa Arinal, Isfansa Mahani Arinal, dan Lakeisha Aila Innisa Arinal.[5] PenghargaanDimasa kepimpinan Arinal Djunaidi dan Chusnunia Chalim Pemerintah Provinsi Lampung cukup banyak memperoleh penghargaan selama menjabat. Mulai dari penghargaan yang diberikan oleh komunitas hingga lembaga pemerintah. Total lebih dari 150 penghargaan yang telah diperoleh oleh Arinal Djunaidi. Salah satunya Penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian dari Kementerian Pertanian RI kepada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang diberikan langsung oleh wakil Presiden Ma'ruf Amin, di Aula Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (14/8/2023) Arinal dinilai berhasil dalam pencapaian peningkatan produksi pertanian di Provinsi Lampung serta kontribusinya pada pembangunan sektor pertanian. [24] Tanda kehormatan
Referensi
|