Anastas Mikoyan
Anastas Ivanovich Mikoyan (bahasa Armenia: Անաստաս Հովհաննեսի Միկոյան, Anastas Hovhannesi Mikoyan; bahasa Rusia: Анаста́с Ива́нович Микоя́н, Anastás Ivánovich Mikoyán; 25 November [K.J.: 13 November] 1895-21 Oktober 1978) adalah pejuang Armenia dan mantan Wakil Perdana Menteri Uni Soviet pada masa kepemimpinan Josef Stalin dan Nikita Khrushchev. Mikoyan juga pernah menjabat sebagai Ketua Presidium Majelis Agung Uni Soviet pada tahun 1964-1965. Awal KehidupanAnastas Mikoyan lahir dari orang tua keturunan Armenia. Mikoyan lahir di Desa Sanahin yang dulunya masuk wilayah Kegubernuran Tiflis, Provinsi Lori pada tahun 1895. Bapaknya Hovhannes adalah seorang penebang kayu dan ibunya adalah seorang penenun permadani. Anastas juga memiliki seorang adik Artem Mikoyan yang menjadi penemu biro desain penerbangan Mikoyan yang kelak menjadi salah satu biro desain penerbangan pesawat jet dalam dunia penerbangan Soviet[1]. Mikoyan kemudian disekolahkan di Sekolah Nersisian di Tiflis dan Seminari Georgia di Vagharshapat (Echmiadzin) yang terafiliasi dengan Gereja Apostolik Armenia[2]. Agama menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam hidup Mikoyan. Ia juga menyatakan bahwa ia melanjutkan pendidikan dalam bidang teologi membawanya lebih dekat kepada Ateisme. Sebelum aktif di dunia politik Mikoyan telah belajar ilmu Liberalisme dan Sosialisme[3]. Pada usianya yang kedua puluh tahun, Mikoyan membentuk sebuah kelompok kerja soviet di Echmiadzin. Pada tahun 1915, Mikoyan bergabung dengan faksi Bolshevik yang ada di dalam Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia dan menjadi pemimpin pergerakan revolusioner di Kaukasus[2]. Interaksinya dengan para revolusioner Soviet mengarahkan ia ke Baku, dimana ia menjadi editor majalah Sotsyal-Demokrat dan editor majalah Izvetsia Bakinskogo Soveta[2]. Selama waktu itu, ia mengatakan akan merampok sebuah bank di Tiflis dengan menggunakan bom TNT dan ia juga mengalami patah hidung dalam perkelahian di jalanan[4]. Komuni BakuSetelah Revolusi Februari yang menggulingkan pemerintahan Tsar Rusia, Mikoyan dan Bolsheviks lainnya menemukan adanya elemen-elemen anti-Bolshevik di Kaukasus[5]. Mikoyan menjadi Komisar untuk Tentara Merah dan melanjutkan pertempuran di Baku melawan para tentara anti-Bolsheviks. Mikoyan terluka dalam pertempuran dan tercatat dalam sejarah bahwa ia menyelematkan nyawa sesama rekan partainya, Sergo Ordzhonikdze[6]. Setelah itu ia melanjutkan pekerjaan partainya menjadi salah satu dari pendiri Komune Baku dibawah kepemimpinan Stepan Shahumyan. Di Baku, Mikoyan bekerja sebagai editor dari koran resmi Komune Teghekatu dan sebagai komisar politik ia mengawasi persenjataan milisi Armenia. Mikoyan juga mengarahkan perampasan bank-bank pada bulan April 1918 dan mempertahankan Baku dari serangan tentara Turki pada bulan Juli 1918[7]. Setelah kejatuhan Baku, Shahumyan dan para pemimpin Bolshevik lainnya ditangkap oleh Kediktatoran Sentrokaspia. Sebuah unit komando yang dipimpin oleh Mikoyan, mengatur pelarian mereka dari penjara dan melarikan diri menyebrangi Laut Kaspia menuju Krasnovodsk (sekarang dikenal sebagai Türkmenbaşy). Meskipun sudah berhasil melarikan diri, mereka tetap tertangkap oleh Kediktatoran Sentrokaspia yang dikendalikan oleh Revolusioner Sosialis Sekutu-Inggris. Otoritas Sentrokaspia kemudian melakukan eksekusi terhadap 26 komisar yang ada di Baku, termasuk Shahumyan pada tanggal 20 September 1918 di gurun Turkmen[8]. Hanya secara kebetulan Mikoyan menghindari nasib mereka. Seperti yang ditulis oleh jurnalis Amerika Harrison Salisbury:
Setelah dibebaskan pada Bulan Februari 1919, Mikoyan kembali ke Baku dan melanjutkan aktivitasnya disana sambil menolong Biro Baku Komite Regional Kaukasus (Kraikom)[10]. Dalam pertengahan Perang Saudara Rusia, Komite Pusat menugaskan Mikoyan untuk menghadiri Organisasi Partai di Nizhny Novgorod pada 1920. Pada 1922 - 1926, Mikoyan menjadi Sekretaris Biro Tenggara Partai Komunis. Pada saat menjabat jabatan tersebutlah Chechnya diberikan status otonomi. Pada 1923, Mikoyan terpilih menjadi anggota Komite Pusat dan tetap menjadi anggotanya selama lebih dari lima puluh tahun[11]. Anggota PolitbiroMikoyan mendukung Stalin yang ia kenal pertama kali pada tahun 1919 kemudian berlanjut dalam pertarungan kekuasaan setelah kematian Vladimir Ilyich Lenin pada 1924[12]. Selama Kongres Ke-11 Partai Komunis Uni Soviet di tahun 1922, sebelum terjadinya pertarungan kekuasaan antara Stalin dan Leon Trotsky menjadi terbuka, Mikoyan menjelaskan bahwa Trotsky adalah seorang Negarawan tapi tidak dimata partai. Dengan itu maka berdasarkan penuturan dari penulis biografi Trotsky, Isaac Deutscher, "ia menyimpulkan banyak pikiran dari Bolshevik Lama, tetapi belum memikirkan untuk menggunakan penyebutan itu dihadapan publik[13]. Sebagai seorang Komisar Rakyat untuk Urusan Luar Negeri dan Perdagangan Luar Negeri dari tahun 1926, Mikoyan telah menggunakan banyak ide-ide dari negara-negara barat, seperti industri makanan kaleng[14]. Pada tahun 1935 Mikoyan terpilih menjadi anggota Politbiro dan menjadi satu dari pemimpin-pemimpin pertama Soviet yang melakukan perjalanan ke Amerika Serikat dalam rangka meningkatkan kerjasama ekonomi. Mikoyan menghabiskan tiga bulan pertama di AS dimana ia tidak hanya belajar tentang industri makanan namun juga bertemu dan berdialog dengan Henry Ford dan melakukan kunjungan ke Macy di New York. Ketika ia kembali, Mikoyan mengenalkan sejumlah produk-produk Amerika ke Uni Soviet, termasuk hamburger, es krim, sereal jagung, popcorn, jus tomat, buah anggur dan jagung rebus[15]. Mikoyan juga memimpin proyek produksi buku masak rumahan yang akan mendorong penggunaan dapur domestik kembali. Sebagai hasilnya sebuah buku berjudul "Buku Makanan Sehat dan Enak" (Книга о вкусной и здоровой пище) yang diterbitkan pada tahun 1939 dan edisi 1952-nya terjual sebanyak 2,5 juta eksemplar[16]. Mikoyan juga membantu mempelopori produksi es krim di Uni Soviet dan menjaga kualitas es krim dibawah pengawasannya langsung, sampai ia berhenti dari jabatannya. Stalin membuat lelucon tentang hal ini dengan mengatakan bahwa, "Kamu, Anastas lebih peduli dengan eskrim dibanding dengan komunisme"[17]. Mikoyan juga berkontribusi terhadap pengembangan produksi daging di Uni Soveiet dan salah satu pabrik sosis di era-Soviet diberi nama Mikoyan[18]. Pembersihan Besar-BesaranPada pertengahan 1930-an Stalin memulai Pembersihan Besar-Besaran yang ditujukan kepada para anggota Partai Komunis Uni Soviet yang dianggap membangkang perintah partai. Sejarawan Simon Sebag-Montefiore menilai bahwa peran Mikoyan "sangat menikmati reputasi sebagai salah satu dari banyak pemimpin partai yang baik: Mikoyan selalu menolong para korban dan berusaha keras untuk membersihkan reputasi para korban setelah wafatnya stalin." Mikoyan juga berusaha untuk menyelamatkan beberapa teman dekatnya dari jeratan eksekusi. Bagaimanapun pada tahun 1936, Mikoyan secara antusias mendukung eksekusi Grigoriy Zinoviev dan Lev Kamenev dengan mengkomplain itu hanyalah sebuah dakwaan. Mikoyan menandatangani daftar ekskusi bersama dengan para pemimpin lainnya untuk kemudian diserahkan kepada Komisariat Rakyat Untuk Urusan Dalam Negeri Uni Soviet[19]. Pembersihan yang dilakukan sering dilimpahkan kepada para pejabat yang dekat dengan Stalin untuk menguji kesetiaan mereka terhadap Stalin. Pada bulan September 1937, Stalin mengutus Georgy Malenkov dan Mikhail Litvin untuk pergi ke Yerevan, Ibukota Republik Sosialis Soviet Armenia atas respon dari kematian Sahak Ter-Gabrielyan. Misi mereka untuk mengawasi pembersihan para anggota Partai Komunis Armenia dan Sekretaris Pertama Amatuni Amatuni, Kepala NKVD lokal Khachik Mughdusi yang merupakan loyalis Beria[20]. Stalin juga mengutus Mikoyan untuk menguji kesetiannya dan mengirim sebuah sinyal kepada para pemimpin Armenia[20]. Stalin tidak memercayai Mikoyan karena kelonggarannya terhadap persekusi. Dalam beberapa hal, Mikoyan mengintervensi eksekusi teman dan koleganya untuk menyelamatkan hidup mereka[19]. Selama perjalanannya ke Armenia, Mikoyan berusaha meskipun gagal, untuk menyelamatkan Daniel Shahverdyan[20]. Bagaimanapun atas perintah Stalin, Mikoyan memimpin sebuah serangan dalam sesi sidang Komite Pusat Partai Komunis Armenia pada September 1937 dan Amatuni menyebut Mikoyan sebagai seorang pembohong[21]. Ribuan lebih orang ditangkap dan tujuh dari sembilan anggota Politbiro Armenia dicopot dari jabatan mereka[22]. Perang Dunia IIPada bulan September 1939, dibawah Pakta Molotov–Ribbentrop, Jerman Nazi dan Uni Soviet membentuk pengaruh mereka di Polandia dan Timur Eropa. Otoritas Soviet menahan lebih dari 26.000 pejabat Polandia di bagian timur Polandia dan pada bulan Maret 1940, setelah melalui tahap deliberasi, Stalin dan lima orang anggota Politbiro lainnya termasuk Mikoyan menandatangani perintah eksekusi mereka dengan dakwaan sebagai "Nasionalis dan Kontra Revolusi"[23]. Saat Jerman menginvasi Soviet pada bulan Juni 1941, Mikoyan diberikan tanggung jawab untuk mengatur transportasi logistik perang. Anaknya Vladimir Mikoyan adalah seorang pilot di Angkatan Udara Uni Soviet meninggal dalam sebuauh pertempuran karena pesawatnya ditembak jatuh diatas langit Stalingrad[24]. Tugas utama Mikoyan selama perang adalah menyuplai Tentara Merah dengan material perang, makanan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya[25]. Mikoyan juga dikenal karena perannya yang signifikan dalam merelokasi industri Soviet dari wilayah Barat Soviet yang terancam akibat perang, seperti Moskwa dan Leningrad menuju daerah timur Pegunungan Ural, Siberia Barat dan Wilayah Volga dan daerah-daerah yang dianggap aman[26]. Pada tahun 1942 atas perintah Stalin, Mikoyan menjadi Perwakilan Khusus Komite Pertahanan Negara. Mikoyan tidak menjadi anggota sampai pada titik dimana Beria percaya bahwa Mikoyan lebih berguna jika ditempatkan dalam administrasi pemerintahan[27]. Mikoyan juga diberikan penghargaan Pahlawan Buruh Sosialis di tahun 1943 karena usaha-usahanya. Pada tahun 1946 ia dilantik menjadi Wakil Perdana Menteri Uni Soviet[28]. Sebagai Menteri Perdagangan Luar Negeri, Mikoyan bertanggung jawab atas pembongkaran industri dan infrastruktur di Jerman Timur yang diduduki Soviet untuk dikumpulkan sebagai reparasi perang[29]. De-StalinisasiSesaat sebelum kematian Stalin, Stalin diyakini telah meluncur pembersihan baru melawan Mikoyan, Vyacheslav Molotov dan beberapa petinggi partai lainnya. Mikoyan dan petinggi partai lainnya mulai tidak disukai Stalin dan dalam satu kasus didakwa telah merancang agenda untuk melawan Stalin[30]. Namun rencana Stalin tidak dilaksanakan karena ia wafat sebelum Pembersihan itu disetujui[31]. Mikoyan aslinya mendukung Beria, yang merupakan tangan kanan Stalin, namun kemudian memberikan dukungan untuk menangkap Beria. Mikoyan tetap berada dalam pemerintahan setelah kematian Stalin. Ia tetap menjadi Menteri Perdagangan dibawah kepemimpinan Malenkov[32]. Mikoyan mendukung Nikita Khruschev dalam perebutan kekuasaan untuk menggantikan Stalin dan diangkat menjadi Wakil Perdana Menteri Pertama Uni Soviet sebagai imbalan atas kerjanya[33]. Pada tahun 1956, Mikoyan membantu Khruschev dalam membuat Pidato Rahasia yang disampaikan oleh Khurschev pada Kongres Ke-20 Partai[34] yang mengutuk kultus pribadi Stalin[35]. Bersama dengan Khrushchev, Mikoyan membantuk mengembaliakn beberapa pembatasan kebudayaan nasipnal yang dilarang pada masa Stalin[36]. Pada tahun 1954 Mikoyan mengunjungi Armenia dan berpidato di Yerevan, dimana ia membangkitkan semangat para warga Armenia untuk mempublikasikan kembali hasil karya karangan Yeghishe Charents[37]. Dibalik layar ia juga membantu para pemimpin Armenia Soviet, dalam merehabilitasi musuh republik[36] dan bekerja sama dengan Lev Shahumyan (anak dari Stepan Shahumyan) dan penyintas Gulag Alexei Snegov dan Olga Shatunovskaya dalam proses-proses de-Stalinisasi[36][38]. Pada tahun 1957, Mikoyan menolak membantu usaha yang dilakukan Malenkov dan Molotov untuk menggulingkan Khrushchev dari kekuasaanya dan oleh karena itu ia berhasil mengamankan posisinya sebagai salah satu sekutu dekat Khruschev. Mikoyan mem-backup Khrushcev karena dukungan kuatnya untuk proses de-Stalinisasi dan kepercayaan bahwa sebuah kemenangan oleh para kelompotan mungkin akan menyebabkan terjadinya pembersihan yang sama persis dengan pembersihan yang terjadi pada tahun 1930-an. Sebagai imbalan atas dukungan dan kemampuan ekonominya Khruschev menjadikan Mikoyan sebagai Wakil Perada Menteri Pertamanya. Pada tahun 1962, Khruschev mengirim Mikoyan dan Frol Kozlov ke Novocherkassk untuk menghadapi pemberontakan yang tumbuh di wilayah selatan kota. Meskipun Mikoyan menolak penggunaan militer dan mengupayakan dialog dengan para demonstran, Kovlov menekankan untuk menggunakan respon yang keras dan sebagai efek dari tindakan Kozlov, maka timbullah Pembantaian Novocherkassk[39]. Diplomasi Luar NegeriChinaMikoyan menjadi anggota Politbiro pertama yang berkomunikasi dengan Ketua Partai Komunis China, Mao Zedong. Mikoyan tiba di Markas Besar Partai Komunis China pada tanggal 30 Januari 1949, sehari sebelum pemerintahan Nasionalis pimpinnan Chiang Kai-shek meninggalkan Nanjing yang merupakan ibukotanya dan mengungsi ke Guangzhou. Mikoyan melaporkan bahwa Mao memproklamasikan Stalin untuk menjadi Pemimpin Tertinggi Dunia Komunis dan "Guru Bangsa Tiongkok", namun dalam laporannya Mikoyan juga menambahkan detail bahwa Mao sebenarnya ragu atas perkataannya[40]. Atas perintah Stalin, Mikoyan meminta agar komunis China menangkap jurnalis AS Sidney Rittenberg[41] CekoslowakiaPada tanggal 11 November 1951, Mikoyan mengadakan kunjungan mendadak ke Praha untuk menyampaikan pesan Stalin kepada Presiden Klement Gottwald bahwa Rudolf Slánsky, mantan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Cekoslowakia harus ditangkap. Gottwald keberatan atas perintah itu, dan Mikoyan memutuskan pembicaraan telepon dengan Stalin, sebelum mengulangi permintaannya, setelah itu Gottwald akhirnya menuruti keinginan Stalin. Ini adalah langkah tunggal sebelum persiapan Persidangan Slánsky[42]. Peran Mikoyan dalam represi terhadap Cekoslowakia tetap dirahasiakan sampai Prague Spring ditahun 1968. HongariaPada bulan Juli 1956, Mikoyan mengunjungi Republik Rakyat Hongaria untuk mengawasi pemberhentian Diktator Mátyás Rákosi. Mikoyan kembali lagi ke Hongaria pada bulan Oktober untuk mengumpulkan informasi terkait perkembangan krisis yang dilakukan melalui revolusi melawan Partai Rakyat Pekerja Hongaria yang terjadi disana. Bersama dengan Mikhail Suslov, Mikoyan bertolak menuju Budapest dalam kawalan rombongan yang melihat terjadinya penembakan-penembakan di jalanan. Mikoyan mengirim telegram ke Moskwa melaporkan pendapatnya tentang apa yang terjadi di Hongaria. "Kami mendapat kesan bahwa Ernő Gerő khususnya, tetapi rekan-rekan lainnya juga, melebih-lebihkan kekuatan lawan dan meremehkan kekuatan mereka sendiri," tulisnya bersama Suslov[43]. Mikoyan menolak keras keputusan yang dikeluarkan oleh Khrushcev dan anggota Politbiro lainnya untuk menggunakan tentara Soviet, karena Mikoyan percaya dengan menggunakan tentara Soviet akan menghancurkan reputasi Uni Soviet dimata internasional dan malah memperdebatkan penerapan "intimidasi militer" dan tekanan ekonomi[44]. Penghancuran revolusi oleh pasukan Soviet hampir menyebabkan pengunduran diri Mikoyan[45] Amerika SerikatKebijakan garis keras liberalisasi Mikoyan membuat membaiknya hubungan antara Uni Soviet dan Amerika Serikat pada akhir 1950-an. Sebagai Utusan Utama Khrushchev, Mikoyan mengunjungi Amerika Serikat beberapa kali. Meskipun diisukan bahwa terjadi Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, banyak rakyat Amerika Serikat yang menyambut Mikoyan dengan ramah, termasuk Senator Hubert Humprey yang mengkarakterisasikan Mikoyan sebagai seseorang yang menunjukkan atitude yang fleksibel dan Gubernur New York W. Averell Harriman yang menganggap Mikoyan sebagai seorang Politisi Soviet yang "tidak kaku"[46]. Pada bulan November 1958, Khruschev membuat upaya yang gagal untuk mengubah Berlin menjadi sebuah Kota Independen, "Kota Besas" Demiliterisasi yang memberikan Amerika Serikat, Britania Raya dan Prancis ultimatum untuk menarik mundur pasukan mereka dari sektor yang masih dikuasai mereka di wilayah Berlin Barat atau ia akan memberikan hak akses Berlin Barat kepada Jerman Timur. Mikoyan tidak setuju dengan tindakan Khrushchev, mengklaim bahwa mereka telah melanggar "Prinsip Partai". Khrushchev kemudian mengajukan ultimatum itu kepada Komite Pusat. Sejarawan Ruud van Djik percaya bahwa Mikoyan marah karena Khrushchev tidak berkonsultasi dulu dengannya terkait ultimatum tersebut. Ketika ditanya oleh Khrushchev untuk mengurangi tegangan dengan Amerika Serikat, Mikoyan menjawab, "Kau yang memulai maka kau yang selesaikan!"[47]. Meskipun bersikap demikian, Mikoyan diketahui beberapa kali pergi ke Washington, D.C., dimana untuk pertama kalinya seorang anggota senior Dewan Menteri Uni Soviet mengunjungi Amerika Serikat untuk melaksanakan misi diplomatik. Lebih lanjutnya Mikoyan melaksanakan misinya dengan melakukan tindakan-tindakan tidak formal yang belum pernah berlaku sebelumnya, diawali dengan mengutarakan permintaan visanya ke Kedutaan Besar AS sebagai "liburan dua minggu" untuk mengunjungi temannya, Mikhail Menshikov, Duta Besar Soviet untuk Amerika Serikat saat itu. Gedung Putih dibuat lengah oleh misi diplomatik yang tampaknya dadakan ini, Mikoyan diundang untuk berbicara dengan banyak organisasi elit Amerika seperti Dewan Hubungan Luar Negeri dan Klub Detroit di mana dia menyatakan harapannya agar Uni Soviet memiliki kehidupan yang lebih damai. hubungan dengan AS. Saat berada di Cleveland, Mikoyan menghadiahkan troika kepada industrialis Cyrus Eaton dan mengagumi Menara Terminal kota, yang mengingatkannya pada menara di Universitas Negeri Moskwa[48]. Sebagai tambahan dari agenda-agendanya yang telah berjalan, Mikoyan dimanjakan dengan kesempatan-kesempatan pertemuan tidak formal seperti menghadiri sarapan pagi di Restorant Howard Johnson's, mengunjungi Macy's di Kota New York dan bertemu dengan selebritas Hollywoord seperti Jerry Lewis dan Sophia Loren sebelum mengadakan pertemuan dengan Presiden Dwight David Eisenhower dan Menteri Luar Negeri John Foster Dulles[49] meskipun Mikoyan gagal mengubah kebijakan Berlin AS[50], ia dipuji di AS karena meringankan tensi dengan penekanan inovatif pada soft diplomacy yang sebagian besar berjalan baik dengan publik Amerika[51]. Mikoyan juga kecewa saat Khurschev keluar dari KTT Paris 1960 atas Krisis U-2 Tahun 1960 yang ia percaya telah meningkatkan ketegangan Perang Dingin yang berlangsung lebih dari lima belas tahun. Bagaimanapun pada waktu-waktu tersebut, Mikoyan tetap menjadi sekutu Khruschev. Sebagaimana Mikoyan sebut bahwa Khurschev "terlibat [dalam] histeris yang tidak dapat dimaafkan"[52]. Pada bulan November 1963 Mikoyan diminta Khrushchev untuk mewakili Uni Soviet dalam pelaksanaan pemakaman John F. Kennedy[53]. Pada saat upacara pemakaman, Mikoyan muncul dalam keadaan terguncang akibat kematian John F. Kennedy. Mikoyan kemudian didekati oleh janda Kennedy, Jacqueline Kennedy yang memegang tangannya dan mengatakan sebuah pesan "Tolong sampaikan kepada Tn. Ketua (Nikita Khhruschev) bahwa saya tau dia dan suamiku bekerja sama dalam menggapai dunia yang damai, dan sekarang, dia dan kamu harus menyelesaikan pekerjaan suami ku"[54]. Kuba dan Krisis MisilPemerintah Soviet menyambut Presiden Kuba yang digulingkan, Fulgencio Batista pada tahun 1959. Khruschev menyadari bahwa Kuba dapat menjadi sekutu potensial Soviet di Karibia dan menjadikan Mikoyan sebagai salah satu diplomat utama di Amerika Latin. Mikoyan juga menjadi pejabat Soviet pertama yang mengunjungi Kuba setelah revolusi, kecuali para agen intelijen Soviet dan Mikoyan juga membuat perjanjian dagang dengan pemerintah baru Kuba[55]. Mikoyan meninggalkan Kuba dengan hasil yang gemilang dengan mengatakan bahwa atmosfer disana membuat ia merasa "seperti kembali ke masa ia kanak-kanak dulu"[56]. Khruschev juga mengatakan kepada Mikoyan bahwa idenya untuk menjual misil senjata ke Kuba. Mikoyan menentang ide tersebut dan juga menolak ide memberi kewenangan kepada Kuba dalam mengelola misil-misil tersebut[55]. Pada awal November 1962, setelah Amerika Serikat dan Uni Sovuet menyetujui untuk menghilangkan misil nuklir dari Kuba, Khrushchev mengutus Mikoyan ke Havana untuk membantu mengurus penarikan misil[57][58]. Sebelum memulai negosiasi dengan Fidel Castro, Mikoyan telah diberitahu bahwa istrinya Ashken telah wafat di Moskwa. Mikoyan memutuskan tetap berada di Havana dan meminta anaknya Sergo Mikoyan untuk mewakilinya dalam upacara penguburan Ashken[59]. Castro bersikukuh bahwa rudal tetap ada tetapi Mikoyan, yang berusaha menghindari konfrontasi penuh dengan Amerika Serikat, berusaha meyakinkannya sebaliknya. Dia mengatakan kepada Castro, "Anda tahu bahwa tidak hanya dalam surat-surat ini tetapi hari ini juga, kami berpegang pada posisi bahwa Anda akan menyimpan semua senjata dan semua spesialis militer kecuali senjata 'ofensif' dan personel dinas terkait, yang berjanji akan ditarik dalam surat Khrushchev [27 Oktober][60]." Castro menolak gagasan konsesi lebih lanjut, yaitu penghapusan pembom Il-28 dan senjata nuklir taktis yang masih tersisa di Kuba. Tetapi setelah beberapa minggu negosiasi yang menegangkan dan melelahkan, dia akhirnya mengalah dan misil serta pembom disingkirkan pada bulan Desember tahun itu[61]. Kepala Negara Uni Soviet dan PensiunPada 15 Juli 1964, Mikoyan diangkat menjadi Ketua Presidium Majelis Agung Uni Soviet menggantikan Leonid Brezhnev yang menerima promosi dalam Partai. Jabatan baru Mikoyan merupakan jabatan yang seremonial saja dengan catatan pertimbangan kesehatan fisik Mikoyan dan usianya yang sudah lanjut[62]. Beberapa sejarawan meyakinkan bahwa pada tahun 1964, Mikoyan percaya bahwa Khruhschev telah menjadi beban Partai dan Mikoyan juga terlibat dalam kudeta bulan Oktober 1964 yang membawa Leonid Brezhnev dan Alexei Kosygin ketampuk kekuasaan[63]. Namun William Taubman menyangkal ini dan menyatakan bahwasanya hanya Mikoyan yang membela Khrushchev. Meskipun begitu Mikoyan tetap memilih untuk mendukung pemberhentian Khruschev. Sendirian di antara rekan-rekan Khrushchev, Mikoyan berharap mantan pemimpin itu baik-baik saja di masa pensiunnya, dan dia, sendirian, mengunjungi Khrushchev di dacha-nya beberapa tahun kemudian. Mikoyan meletakkan karangan bunga dan mengirimkan surat belasungkawa di pemakaman Khrushchev pada tahun 1971[64]. Karena pembelaannya kepada Khruschev, Mikoyan kehilangan kehormatan dihadapan para pemimpin baru Soviet. Politbiro memaksa Mikoyan untuk mengundurkan diri dari keanggotaan Politbiro karena usianya. Mikoyan juga kehilangan jabatannnya sebagai kepala negara dan digantikan oleh Nikolai Podgorny pada 3 Desember 1965[65]. Saat pensiun, Mikoyan, seperti Khrushchev, menulis memoar yang jujur namun selektif dari karier politiknya, termasuk aktivitas revolusionernya di Baku[66]. Dia meninggal pada 21 Oktober 1978, pada usia 82 tahun, karena sebab alami dan dimakamkan di Pemakaman Novodevichy di Moskow. Atas jasa-jasanya ia dianugerahi Ordo Lenin[67][68]. Karakteristik PribadiSimon Sebag-Montefiore menyebut Mikoyan sebagai "langsing, berhati-hati, cerdik, dan rajin". Seorang pria yang cerdas, dia menguasai beberapa bahasa. Selain bahasa Armenia dan Rusia, ia mengerti bahasa Inggris dan belajar bahasa Jerman sendiri dengan menerjemahkan Das Kapital karya Karl Marx versi Jerman ke dalam bahasa Rusia. Tidak seperti banyak pemimpin Soviet lainnya, Mikoyan tidak takut berdebat dengan Stalin. "Seseorang tidak pernah bosan dengan Mikoyan", catat Artyom Sergeev, sementara Khrushchev memanggilnya seorang angkuh sejati. Namun, Khrushchev memperingatkan untuk mempercayai "rubah cerdik dari timur itu"[69]. Dalam percakapan dekat dengan Vyacheslav Molotov dan Nikolai Bukharin, Stalin menyebut Mikoyan sebagai "bebek dalam politik"; dia mencatat, bagaimanapun, bahwa jika Mikoyan mengambil bidikan serius, dia akan meningkat[70]. Mikoyan memiliki lima anak laki-laki (Stepan, Vladimir, Aleksei, Vano, dan Sergo), dan mengadopsi dua putra mendiang pemimpin Bolshevik Stepan Shahumyan. Dia memiliki begitu banyak anak di bawah asuhannya sehingga dia dan istrinya menghadapi masalah keuangan. Istrinya Ashkhen akan meminjam uang dari istri anggota Politbiro lain yang memiliki anak lebih sedikit. Jika Mikoyan mengetahui hal ini, menurut anak-anaknya, dia akan menjadi marah[71]. Mikoyan sangat bangga dengan identitas Armenianya, dan dalam pertemuan tahun 1959 dengan Wakil Presiden AS Richard Nixon di Washington, dia bahkan mengangkat masalah perlakuan terhadap orang Armenia di Turki[72]. Dia sangat senang bertemu dengan sesama orang Armenia di luar negeri, termasuk mantan duta besar AS Edward Djerejian[73]. Namun, di Armenia pasca-Soviet, warisan Mikoyan masih diperdebatkan[74]. Para pengkritiknya menunjuk pada partisipasinya dalam pembersihan tahun 1930-an di Armenia atas perintah Stalin[74]. Pendukungnya berpendapat bahwa dia adalah tokoh utama di panggung politik global dan biasanya menunjukkan perannya dalam meredakan krisis misil Kuba[74]. Yang lain menekankan peran penting Mikoyan dalam de-Stalinisasi di Armenia, termasuk pidatonya pada Maret 1954 di Yerevan dan keterlibatannya yang signifikan dalam rehabilitasi[75]. Kontribusi Mikoyan untuk pembangunan negara Soviet Armenia termasuk dukungan untuk proyek ekonomi besar, seperti kanal Arpa–Sevan[76]. Sebagai Wakil Tertinggi Soviet untuk Yerevan, dia menjalin hubungan dekat dengan para pemimpin Armenia Soviet seperti Yakov Zarobyan dan Anton Kochinyan dan secara teratur berkonsultasi dengan mereka tentang urusan Armenia[76]. Meskipun kemampuannya terbatas untuk membantu para pemimpin Armenia di Nagorno-Karabakh, dia bersimpati pada keprihatinan Armenia[76][77], dan putranya Sergo kemudian menjadi pendukung terkemuka gerakan Karabakh[78]. Meskipun putus dengan Gereja Armenia, Mikoyan mempertahankan hubungan baik dengan Catholicos Vazgen I[79]. Ia juga pendukung komposer Aram Khachaturian[80], dan Marsekal Ivan Bagramyan di antara teman-teman pribadinya[81]. Dijuluki Vicar of Bray politik dan dikenal sebagai "Survivor" pada masanya, Mikoyan adalah salah satu dari sedikit Bolshevik Tua yang terhindar dari pembersihan Stalin dan dapat pensiun dengan nyaman dari kehidupan politik. Ini disorot dalam sejumlah ucapan populer dalam bahasa Rusia, termasuk "Dari Ilyich [Lenin] ke Ilyich [Brezhnev] ... tanpa serangan jantung atau stroke!"(Ot Ilyicha do Ilyicha bez infarkta i paralicha)[69]. Seorang pejabat veteran Soviet menggambarkan karir politiknya sebagai berikut: "Bajingan itu bisa berjalan melalui Lapangan Merah pada hari hujan tanpa payung [dan] tanpa basah. Dia bisa menghindari tetesan hujan."[69] Daftar Referensi
Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Anastas Mikoyan.
Bacaan Lebih Lanjut
Pranala luar
|