Pacino adalah aktor yang pernah belajar di Herbert Berghof Studio dan Actors Studio di New York City, di mana ia diajarkan oleh Charlie Laughton dan Lee Strasberg. Pacino pertama kali bermain film dan mendapat peran kecil dalam film Me, Natalie (1969). Ia mulai dikenal luas saat mendapatkan peran utama sebagai pecandu heroin dalam film The Panic in Needle Park (1971). Ia mendapatkan pengakuan internasional ketika berperan sebagai Michael Corleone dalam film The Godfather (1972). Ia menerima nominasi Oscar pertamanya lewat film tersebut, dan ia juga berperan dalam sekuel The Godfather Part II (1974) dan The Godfather Part III (1990). Penampilan Pacino sebagai Corleone saat ini dianggap sebagai salah satu penampilan layar terbesar dalam sejarah film.
Pada usia remaja "Sonny", begitulah ia dikenal oleh teman-temannya, ingin menjadi pemain bisbol, dan juga dijuluki sebagai "Sang Aktor".[3] Pacino gagal dalam banyak kelas di sekolahnya, tetapi tidak dalam pelajaran bahasa Inggris. Ia putus sekolah pada usia 17. Ibunya tidak setuju dengan keputusannya; mereka beradu argumen dan Pacino pun meninggalkan rumah. Ia bekerja di pekerjaan yang bayarannya rendah, sebagai petugas kebersihan, dan petugas pos, untuk membiayai studi aktingnya.[1] Ia pernah bekerja di ruang surat untuk majalah Commentary.[4]
Ia mulai merokok dan minum pada usia sembilan, dan mulai menggunakan ganja pada usia 13, tetapi ia tidak pernah menggunakan obat keras.[5] Dua teman terdekatnya meninggal akibat penyalahgunaan narkoba pada usia 19 dan 30.[6] Tumbuh di The Bronx, ia terlibat sesekali dalam perkelahian dan dianggap sebagai pembuat onar di sekolah.[7]
Ia berakting dalam sandiwara ruang bawah tanah di teater bawah tanah New York, tetapi ia ditolak masuk Actors Studio saat remaja.[3] Pacino kemudian bergabung dengan Herbert Berghof Studio (HB Studio), di mana ia bertemu dengan guru akting Charlie Laughton, yang menjadi mentor dan teman terbaiknya.[3] Dalam periode ini, ia sering menganggur dan menjadi tunawisma, dan kadang-kadang tidur di jalan, di bioskop, atau di rumah teman.[2][8]
Pada tahun 1962, ibunya meninggal pada usia 43.[9] Pada tahun berikutnya, kakek Pacino, James Gerardi, salah satu orang paling berpengaruh dalam hidupnya, juga meninggal.[1]
Dalam sebuah wawancara ia berbicara tentang Strasberg dan efek Actors Studio pada kariernya. "Actors Studio sangat berarti bagi saya. Lee Strasberg belum mendapatkan kredit yang layak ia dapatkan. Mereka adalah titik balik yang luar biasa dalam hidup saya. Mereka langsung bertanggung jawab atas keputusan saya untuk berhenti dari semua pekerjaan dan tetap tinggal untuk berakting."[11]
Dalam wawancara lain ia menambahkan, "Menarik untuk bekerja dengannya [Lee Strasberg] karena ia begitu menarik ketika ia berbicara tentang adegan atau berbicara tentang orang-orang. Aku hanya ingin mendengar ia berbicara, karena hal-hal yang akan ia katakan, Anda tidak pernah dengar sebelumnya ... Ia punya pemahaman besar ... ia sangat mencintai aktor."[12]
Pada tahun 1967, Pacino menghabiskan waktunya di Charles Playhouse, Boston, ia tampil dalam drama Awake and Sing! yang ceritanya ditulis oleh Clifford Odets, di sana ia mendapatkan gaji besar pertamanya $ 125 per minggu. Ia juga bermain dalam sandiwara America, Hurrah, di mana ia bertemu aktris Jill Clayburgh saat bermain sandiwara tersebut. Mereka memiliki hubungan asmara selama lima tahun dan pindah kembali bersama ke New York City.[13]
Pada tahun 1968, Pacino membintangi sandiwara The Indian Wants the Bronx yang ceritanya ditulis oleh Israel Horovitz di Astor Place Theater, bermain sebagai Murph, seorang anak punk jalanan. Pacino memenangkan Obie Award untuk kategori Aktor Terbaik dalam perannya pada sandiwara tersebut, sementara lawan mainnya, John Cazale memenangkan kategori Aktor Pendukung Terbaik dan Horowitz memenangkan kategori Sandiwara Baru Terbaik.[14]Martin Bregman melihat sandiwara yang diaminkan Pacino dan kemudian menjadi manajer Pacino, kemitraan yang membuahkan hasil pada tahun-tahun mendatang, Bregman mendorong Pacino untuk bermain dalam The Godfather, Serpico dan Dog Day Afternoon.[15] "Martin Bregman menemukanku saat aku bermain teater. Saat itu aku berusia 26 atau 25. Dan ia menemukanku dan kemudian menjadi manajerku. Dan itulah sebabnya aku di sini. Aku berutang kepada Marty," itulah pernyataan Pacino sendiri tentang perjalanan kariernya.[16]
Pacino dan tim produksi The Indian Wants the Bronx pergi ke Italia untuk memainkan sandiwara tersebut dalam Festival dei Due Mondi di Spoleto. Itu merupakan perjalanan pertama Pacino ke Italia; ia kemudian ingat bahwa "tampil untuk penonton Italia adalah pengalaman yang luar biasa".[13] Pacino dan Clayburgh tampil dalam "Deadly Circle of Violence", salah satu episode dari serial televisi ABC, berjudul NYPD, tayang pada 12 November 1968. Clayburgh pada waktu itu juga muncul dalam sinetron, Search for Tomorrow, memainkan peran sebagai Grace Bolton. Ayahnya Clayburgh mengirimkan uang kepada pasangan ini setiap bulan untuk membantu.[17]
Pacino kembali ke panggung teater pada musim panas 2010, ia berperan sebagai Shylock dalam sandiwara The Merchant of Venice.[19] Sandiwara ini dimainkan di Teater Broadhurst pada bulan Oktober, dan meraih penghasilan $ 1 juta di box office dalam minggu pertama.[20][21] Penampilannya dalam sandiwara tersebut membuatnya masuk dalam nominasi Tony Award untuk kategori Aktor Utama Drama Terbaik.[22] Pada Oktober 2012, Pacino membintangi peringatan 30 tahun drama klasik karya David Mamet berjudul Glengarry Glen Ross, yang terus dipertunjukan hingga 20 Januari 2013.[23]
Karier film
Karier film awal
Pacino menemukan kenikmatan berakting dan menyadari bahwa ia memiliki bakat akting saat belajar di The Actors Studio. Namun, pekerjaan awalnya tidak menguntungkan secara finansial.[2] Setelah sukses di panggung teater, Pacino membuat debut filmnya pada tahun 1969 dengan penampilan singkatnya di film Me, Natalie, sebuah film independen yang dibintangi Patty Duke.[24] Pada tahun 1970, Pacino menandatangani kontrak dengan agen bakat Creative Management Associates (CMA).[13]
Performa Pacino membuatnya mendapatkan nominasi Academy Award, dan menawarkan contoh utama dari gaya akting awalnya, seperti yang dijelaskan oleh Halliwell's Film Guide sebagai gaya "intens" dan "kepalan tangan erat"-nya. Pacino memboikot upacara Academy Award, karena merasa terhina atas nominasi dirinya untuk penghargaan Aktor Pendukung, ia menganggap bahwa dirinya memiliki waktu tampil dalam film tersebut lebih lama daripada lawan mainnya dalam film itu dan juga pemenang kategori Aktor Terbaik, Marlon Brando−yang mana Brando juga memboikot penghargaan tersebut, tetapi untuk alasan yang tidak terkait.[27]
Pada tahun 1973, ia membintangi film Scarecrow bersama dengan Gene Hackman, dan memenangkan Palem Emas pada Festival Film Cannes. Pada tahun yang sama, Pacino dinominasikan sebagai Aktor Terbaik Academy Award setelah membintangi film Serpico, berdasarkan kisah nyata seorang polisi New York City, Frank Serpico, yang menyamar untuk mengekspos korupsi yang terjadi di antara sesama petugas kepolisian.[27] Pada tahun 1974, Pacino kembali berperan sebagai Michael Corleone dalam sekuel film The Godfather Part II, yang merupakan sekuel pertama dan memenangkan Film Terbaik Oscar. Sementara itu, Pacino dinominasikan untuk Oscar ketiganya.[27]
Newsweek menggambarkan penampilannya dalam The Godfather Part II sebagai "bisa dibilang penggambaran terbesar sinema tentang pengerasan hati".[28] Pada tahun 1975, ia menikmati keberhasilan lebih lanjut dengan dirilisnya Dog Day Afternoon, berdasarkan kisah nyata perampok bank John Wojtowicz.[2] Film tersebut disutradarai oleh Sidney Lumet, yang juga menyutradarainya dalam film Serpico beberapa tahun sebelumnya, dalam film Dog Day Afternoon, Pacino kembali dinominasikan untuk Aktor Terbaik Oscar.[29]
Pada tahun 1977, Pacino berperan sebagai pembalap mobil di film Bobby Deerfield, disutradarai oleh Sydney Pollack, dan menerima nominasi Golden Globe untuk Aktor Terbaik - Drama. Film berikutnya adalah film drama ruang sidang ...And Justice for All, yang lagi-lagi Pacino dipuji oleh para kritikus untuk kemampuan aktingnya yang serba bisa, dan dinominasikan sebagai Aktor Terbaik Oscar untuk keempat kalinya.[29] Namun ia kalah dari Dustin Hoffman yang bermain dalam film Kramer vs. Kramer−peran yang Pacino tolak.[29]
Selama tahun 1970-an, Pacino mendapatkan empat nominasi Oscar untuk Aktor Terbaik, untuk penampilannya di Serpico, The Godfather Part II, Dog Day Afternoon, dan ...And Justice for All.[2]
1980-an
Karier Pacino merosot pada awal 1980-an, penampilannya dalam film kontroversial Cruising, memicu protes dari komunitas gay New York,[30] dan penampilannya dalam komedi-drama Author! Author!, mendapat kritikan.[1] Namun, dalam film Scarface, yang disutradarai oleh Brian De Palma, terbukti menjadi sorotan dalam kariernya dan menjadi peran yang menentukan.[2] Setelah dirilis, film ini dikritik karena konten kekerasan, tetapi kemudian menerima pujian kritis.[31] Film ini melakukannya dengan baik di box office, mendapatkan pendapatan lebih dari US$ 45 juta di dalam negeri.[32] Pacino memperoleh nominasi Golden Globe untuk perannya sebagai gembong narkoba Kuba, Tony Montana.[33]
Pada tahun 1985, Pacino bekerja pada proyek pribadinya, The Local Stigmatic, sebuah film adaptasi dari sandiwara tahun 1969 oleh penulis Inggris Heathcote Williams. Film ini tidak dirilis secara teatrikal, tetapi kemudian dirilis sebagai bagian dari satu set kotak Pacino: An Actor's Vision pada tahun 2007.[2]
Filmnya tahun 1985 berjudul Revolution yang bercerita tentang seorang penjebak bulu selama Perang Revolusi Amerika, adalah sebuah kegagalan komersial yang besar dan mendapatkan kritik pedas, Pacino menyalahkan proses produksi yang tergesa-gesa,[34] sehingga membuatnya absen selama empat tahun dari dunia perfilman. Pada saat itu Pacino kembali ke panggung teater. Ia muncul dalam sandiwara Julius Caesar pada tahun 1988. Pacino mengatakan tentang kevakumannya dari film: "Aku ingat kembali ketika semuanya terjadi, '74, '75, memainkan The Resistible Rise of Arturo Ui diatas panggung teater dan membaca bahwa alasan aku pergi kembali ke panggung teater adalah karena karier film saya mulai memudar! Itu sudah menjadi semacam jenis etos, cara di mana teater dirasakan, sayangnya."[35][36] Pacino kembali ke dunia film pada tahun 1989, membintangi film Sea of Love,[2] ia berperan sebagai seorang detektif yang memburu seorang pembunuh berantai yang menemukan korban melalui kolom di koran. Film ini mendapat ulasan yang solid.[37]
1990-an
Pacino menerima nominasi Academy Award untuk perannya sebagai Big Boy Caprice di film Dick Tracy pada tahun 1990, kritikus Roger Ebert menilai Pacino sebagai "pencuri-adegan".[38] Kemudian pada tahun itu ia juga berperan kembali sebagai salah satu karakter yang paling terkenal, Michael Corleone, dalam film The Godfather Part III (1990).[2] Film ini mendapat ulasan yang beragam, dan memiliki masalah dalam hal pra-produksi karena penulisan ulang naskah skenario dan batalnya salah satu aktor untuk bermain dalam film sesaat sebelum produksi.
Pada tahun 1991, Pacino membintangi film Frankie dan Johnny bersama dengan Michelle Pfeiffer, yang juga pernah beradu akting dengan Pacino dalam film Scarface. Pacino memerankan seorang juru masak yang baru keluar dari penjara, di mana ia mulai berhubungan dengan pelayan (Pfeiffer) di restoran tempat mereka bekerja. Film ini diadaptasi dari sandiwara Broadway karya Terrence McNally berjudul Frankie and Johnny in the Clair de Lune (1987), yang menampilkan Kenneth Welsh dan Kathy Bates. Film ini mendapatkan tanggapan yang beragam, meskipun Pacino kemudian mengatakan ia menikmati bermain dalam film tersebut.[39]
Pada tahun 1992, Pacino memenangkan Academy Award untuk Aktor Terbaik, untuk perannya sebagai seorang Letnan Kolonel Angkatan Darat AS yang buta bernama Frank Slade dalam film Scent of a Woman.[2] Pada tahun itu, ia juga dinominasikan sebagai Aktor Pendukung Terbaik Academy Award untuk perannya dalam film Glengarry Glen Ross, hal ini membuat Pacino tercatat sebagai aktor pertama yang menerima dua nominasi untuk dua film berbeda pada tahun yang sama, dan memenangkan kategori peran utama atau aktor terbaik.[2]
Pacino membintangi film drama kejahatan Carlito's Way bersama dengan Sean Penn pada tahun 1993, di mana ia memerankan seorang gangster yang dibebaskan dari penjara dengan bantuan pengacaranya (Penn) dan bersumpah untuk bertobat serta kembali ke jalan yang benar. Pacino juga membintangi film Heat arahan sutradara Michael Mann pada tahun 1995, di mana ia dan Robert De Niro muncul dalam satu film bersama-sama untuk pertama kalinya (meskipun keduanya, Pacino dan De Niro membintangi The Godfather Part II, mereka tidak bermain bersama dalam satu adegan apapun).[2]
Pada 1996, Pacino membintangi film dokudrama Looking for Richard, film itu berisi adegan pilihan dari sandiwara William Shakespeare, Richard III. Pacino memainkan peran Setan dalam film thriller supernatural The Devil's Advocate (1997) yang juga dibintangi oleh Keanu Reeves. Film ini sukses di box office, meraih penghasilan US$ 150 juta di seluruh dunia.[40] Roger Ebert menulis di Chicago Sun-Times, "karakter setan yang diperankan oleh Pacino, dimainkan dengan senang dan gembira."[41]
Dalam film Donnie Brasco, Pacino bermain sebagai mafia gangster "Lefty", diangkat dari kisah nyata penyamaran agen FBI Donnie Brasco (Johnny Depp) dan usahanya untuk menjatuhkan mafia dari dalam. Pacino juga membintangi film The Insider bersama Russell Crowe, film ini mendapatkan banyak nominasi Oscar, setelahnya ia membintangi film arahan sutradara Oliver Stone, Any Given Sunday pada tahun 1999.
2000-an
Pacino tidak menerima nominasi Academy Award lainnya sejak memenangkannya lewat film Scent of a Woman, tetapi ia memenangkan tiga Golden Globe sejak tahun 2000, yang pertama adalah Cecil B. DeMille Award pada 2001 untuk pencapaian seumur hidup di film.[42]
Pada tahun 2000, Pacino merilis sebuah film beranggaran rendah yang diadaptasi dari sandiwara Chinese Coffee karya Ira Lewis untuk ditayangkan pada festival-festival film.[43] Proyek film ini memakan waktu hampir tiga tahun untuk menyelesaikannya dan didanai sepenuhnya oleh Pacino.[43]Chinese Coffee disertakan bersama dengan dua film langka Pacino lainnya yang ia produksi sendiri, yakni The Local Stigmatic dan Looking for Richard, pada satu set kotak DVD khusus berjudul Pacino: An Actor's Vision, yang dirilis pada 2007. Pacino memproduksi prolog dan epilog untuk cakram yang berisi film-film.[44]
Pacino menolak tawaran untuk memerankan kembali perannya sebagai Michael Corleone dalam permainan komputerThe Godfather. Akibatnya, Electronic Arts tidak diizinkan untuk menggunakan kemiripan wajah atau suara Pacino dalam permainan tersebut, meskipun karakter Michael Corleone muncul di dalamnya. Ia malah mengizinkan rupa wajahnya untuk muncul di permainan video yang diadaptasi dari film Scarface, berjudul Scarface: The World Is Yours.[45]
Sutradara Christopher Nolan bekerja sama dengan Pacino dalam film Insomnia, sebuah remake dari film Norwegia dengan nama yang sama, Insomnia dibintangi juga oleh Robin Williams. Film dan penampilan Pacino diterima dengan baik, mendapatkan peringkat yang menguntungkan, 93 persen pada ulasan situs agregasi Rotten Tomatoes.[46] Film ini memang cukup baik di box office, mendapat $ 113 juta di seluruh dunia.[47] Film Pacino berikutnya, S1m0ne, tidak mendapatkan banyak pujian kritis atau keberhasilan box office.[48]
Ia berperan sebagai seorang wartawan di dalam film People I Know, sebuah film yang mendapat sedikit perhatian meskipun penampilan Pacino diterima dengan baik.[49] Jarang mengambil peran pendukung, ia menerimanya saat tampil di film Gigli, pada tahun 2003.[49] Dalam film The Recruit yang dirilis pada tahun 2003, menampilkan Pacino sebagai perekrut CIA dan dibintangi juga oleh Colin Farrell. Film ini mendapat tinjauan yang beragam,[50] dan menggambarkan Pacino sebagai sesuatu "pribadi yang tidak bisa diikuti".[49] Pacino berikutnya berperan sebagai pengacara Roy Cohn pada miniseri HBO tahun 2003, Angels in America, sebuah adaptasi dari sandiwara karya Tony Kushner yang memenangkan Penghargaan Pulitzer, yang juga berjudul sama.[2] Untuk penampilannya ini, Pacino memenangkan Golden Globe ketiganya, untuk kategori Aktor Terbaik Miniseri atau Film Televisi, pada tahun 2004.[51]
Pacino bereperan sebagai Shylock dalam film adaptasi tahun 2004 arahan sutradara Michael Radford, The Merchant of Venice, ia memilih untuk membawa kasih sayang dan kedalaman karakter tradisional saat bermain sebagai tokoh jahat.[52] Dalam film Two for the Money, Pacino berperan sebagai agen judi olahraga dan juga mentor untuk Matthew McConaughey, bersama Rene Russo. Film ini dirilis pada 8 Oktober2005 dan mendapat tanggapan yang beragam.[53] Desson Thomson menulis di The Washington Post, "Al Pacino telah bermain sebagai mentor berkali-kali, ia harus mendapatkan penghargaan kingmaker."[54]
Film 88 Minutes dirilis pada 18 April 2008, di Amerika Serikat, setelah dirilis di berbagai negara lain pada tahun 2007. Film ini juga dibintangi oleh Alicia Witt dan mendapat kritikan tajam,[58] meskipun kritikus menemukan kesalahan dalam plot, namun tidak pada akting Pacino.[59] Dalam film Righteous Kill, Pacino dan Robert De Niro bermain sebagai detektif kepolisian New York yang mencari pembunuh berantai. Film ini dirilis ke bioskop pada 12 September 2008. Lou Lumenick dari New York Post memberi Righteous Kill satu bintang dari empat, dan ia mengatakan: "Al Pacino dan Robert De Niro mendapatkan gaji yang banyak tetapi malah tampil membosankan di Righteous Kill, bergerak lambat, thriller polisi yang konyol dan akan dikirim langsung sisanya ke tempat sampah di Blockbuster jika dibintangi oleh orang lain."[60]
Pada Mei 2011, Pacino diberikan penghargaan spesial "Glory to the Film-maker" di Festival Film Venice ke-68.[63] Penghargaan ini diserahkan menjelang pemutaran perdana filmnya Wilde Salomé, film ketiga yang disutradarai oleh Pacino.[63] Pacino, yang memainkan peran Herodes dalam film, menjelaskan bahwa film tersebut sebagai "proyek pribadi terbesarnya".[63]
Pacino membintangi sebuah film televisi biografi pada tahun 2013 yang ditayangkan di HBO tentang percobaan pembunuhan produser rekaman Phil Spector, berjudul Phil Spector.[64]
Pacino dan Robert De Niro dilaporkan ditetapkan untuk membintangi proyek film mendatang berjudul The Irishman, yang akan disutradarai oleh Martin Scorsese dan akan dibintangi juga oleh Joe Pesci.[65] Diumumkan juga pada bulan Januari 2013 bahwa Pacino akan memainkan peran sebagai mantan pelatih sepak bolaPenn State University, Joe Paterno di film yang berjudul Happy Valley dan diangkat berdasarkan pada biografi Paterno oleh reporter olahraga Joe Posnanski.[66]
Kehidupan pribadi
Meskipun ia tidak pernah menikah, Pacino memiliki tiga anak. Yang tertua, Julie Marie (lahir 1989), adalah putrinya dengan pelatih akting Jan Tarrant. Ia juga memiliki anak kembar, Anton James dan Olivia Rose (lahir 25 Januari 2001), hasil hubungannya dengan aktris Beverly D'Angelo, dengannya, ia memiliki hubungan dari tahun 1996 sampai 2003.[67][68] Pacino juga memiliki hubungan dengan Diane Keaton, lawan mainnya dalam trilogi Godfather. Hubungan putus-sambung mereka berakhir setelah pembuatan film The Godfather Part III.[69] Ia juga telah memiliki hubungan dengan Tuesday Weld, Jill Clayburgh, Marthe Keller, Kathleen Quinlan dan Lyndall Hobbs.[44]
Internal Revenue Service mengajukan hak gadai pajak terhadap Pacino, mengklaim ia berutang kepada pemerintah total $ 188.000 pada tahun 2008 dan 2009. Seorang perwakilan Pacino menyalahkan mantan manajer bisnisnya Kenneth Starr atas perbedaan tersebut.[70]
Pacino telah dinominasikan dan telah memenangkan banyak penghargaan selama karier aktingnya, termasuk delapan nominasi Oscar (menang satu), 15 nominasi Golden Globe (menang empat), lima nominasi BAFTA Awards (menang dua), dua kali menang dalam Primetime Emmy Awards untuk karyanya di televisi, dan meraih dua piala Tony Awards untuk performanya di panggung teater. Pada tahun 2007, American Film Institute memberikan Pacino penghargaan prestasi seumur hidup dan pada tahun 2003, pemirsa televisi Inggris menobatkan Pacino sebagai bintang film terbesar sepanjang masa dalam jajak pendapat untuk Channel 4.[72]
^"AFI Lifetime Achievement Award: Al Pacino". Al Pacino merupakan ikon perfilman Amerika. Ia membuat beberapa karakter hebat di film — dari Michael Corleone hingga Tony Montana sampai Roy Cohn. Kariernya mengilhami penonton dan seniman laainnya. AFI dengan bangga memberikannya penghargaan Life Achievement ke-35.