Puncak karier bermusik Titi adalah saat dirilisnya album Bahasa Kalbu (1999) yang meledak di pasaran dengan singel "Bahasa Kalbu", "Tak Akan Ada Cinta yang Lain", dan "Jangan Berhenti Mencintaiku". Album ini menjadikannya pemenang terbanyak dalam Anugerah Musik Indonesia 1999 dengan total lima piala, termasuk tiga kategori utama: Album Terbaik-Terbaik, Penyanyi Rekaman Terbaik-Terbaik, dan Pencipta Lagu Terbaik-Terbaik.
Kehidupan awal
Putri ketiga dari lima bersaudara pasangan John Sutanto yang berdarah Tionghoa dan Yenny Veronica Simanjuntak yang berdarah Batak ini suka menyanyi dan menari sejak kecil.[6] Bakat seni Titi juga didukung oleh kedua orang tuanya. Di tengah kondisi serba pas-pasan, Yenny menyisihkan pendapatannya untuk memasukkan Titi ke sanggar seni suara yang cukup kondang saat itu, Bina Vokalia. Tak cukup hanya itu, Yenny juga mendaftarkan Titi kursus tari Bali dan piano. Bahkan, ibunya juga menghubungi Dewi Motik, wanita pengusaha terkemuka yang dikenal luwes dan pakar mengenai kewanitaan.[7]
Cobaan datang saat Titi masuk ke jenjang SMP. Kedua orang tuanya bercerai. Ibunya pun harus berjuang sendirian menghidupi keluarganya. Meski demikian, saat Titi bercerita tentang sebuah kelompok seni terkemuka, Swara Mahardhika (SM), ibunya begitu antusias. Bersama Soraya Haque, teman sekolahnya yang juga tinggal di Tebet, Titi pun mendaftar ke sanggar pimpinan Guruh Soekarnoputra itu. Saat ia melamar di Swara Mahardhika, tes yang pertama dilakukan adalah menari. Tarian Bali yang ia lakoni di depan Guruh berhasil.[8] Keluarga Titi kembali diuji saat restoran yang selama ini menjadi tumpuan hidup mereka, terkena penertiban pelebaran jalan. Mereka pun pindah ke kawasan lain di Tebet Timur. Sayang mereka sekali lagi mendapat ujian saat Yenny bangkrut akibat arisan call. Keterpurukan ekonomi membuat mereka pindah lagi, kali ini ibunya membeli rumah yang amat sederhana di sebuah gang di kawasan Tomang. Tak hanya itu, Titi pun harus merelakan pianonya dijual demi menutup hutang. Meski begitu, ibunya tak menghentikan 'jatah' Titi ikut di SM.
Karier
Awal karier dan pemilihan Miss World (1982–1983)
Sejak masuk SM, Titi mulai menjajal dunia model. Beberapa kali wajahnya muncul di majalah remaja dan mulai dikenal masyarakat. Ibunya juga selalu mencari peluang agar Titi bisa ikut lomba bergengsi. Tahun 1983 Titi ikut Lomba Bintang Radio dan Televisi dan meraih Juara III, juga Juara Berpenampilan Terbaik. Namun bekal itu tak cukup membantu saat Titi ingin tampil di Aneka Ria Safari, ajang paling bergengsi bagi penyanyi saat itu. Titi ditolak karena belum memiliki album.
Kesempatan untuk rekaman datang dari JK Record. Tawaran itu datang berkat usaha Frans Hasibuan, koordinator acara musik Kamera Ria, tempat Titi sering tampil. Sayang Titi tidak mendapat titik temu dengan Judi Kristianto mengenai musik yang bisa dibawakannya. Saat itu, JK Record memang dikenal sebagai perusahaan rekaman yang menelurkan album mendayu, sementara Titi terbiasa mengapresiasi musik Addie MS, Chrisye, atau Guruh Soekarnoputra. Meski tak jadi rekaman, Titi tidak putus semangat untuk mencari kesempatan show dan tampil di televisi. Titi pun melirik dunia film dan mulai main dalam film-film komedi yang waktu itu memang sedang marak-maraknya. Film pertamanya, bertajuk Gepeng Bayar Kontan (1983)[9]
Film tersebut membawa Titi mendapat tawaran dari Andi Nurhayati salah satu produser film, untuk mengikuti kontes Miss World 1983 di London, Britania Raya. Tentu saja kesempatan itu tidak disia-siakan walau Titi belum pernah mengikuti kontes kecantikan di tanah air. Sayangnya, ia tidak berhasil meraih posisi dalam ajang tersebut.[4]
Album pertama, Adarapta dan kolaborasi dengan Indra Lesmana (1984–1989)
Meski kecewa lantaran gagal memenangkan kontes Miss World, namun berkat itu popularitas Titi menanjak cepat. Titi kerap mendapat tawaran bermain film dan tawaran rekaman dari Jackson Record. Pada 1984, Titi merilis album perdana, Imajinasi.[10]
Meski penjualan album perdananya tidak terlalu bagus, produser puas dengan hasilnya. Memasuki tahun 1985, Titi sudah sibuk mempersiapkan album kedua, Yang Pertama Yang Bahagia. Dalam pembuatan album itu Titi berkenalan dengan Indra Lesmana. Tak lama mereka pun menjalin cinta. Album-album Titi selanjutnya tak lepas dari garapan Indra, Ekspresi (1988), dan Titi DJ 1989 (1989). Titi juga sempat bergabung dengan Adarapta bersama Titiek Hamzah, Atiek CB dan Endah Soebroto pada tahun 1987 serta menelurkan dua album.[11] Seiring santernya isu bahwa kesuksesan Titi hanya karena Indra di sampingnya, hubungan mereka yang telah terbina selama 7 tahun pun berakhir di pertengahan tahun 1991. Setelah putus dengan Indra, orang-orang mulai mempertanyakan karier menyanyi Titi. Album-albumnya dinilai tidak sukses dan bahwa Titi bukan jaminan kelarisan album.[12]
Lenong Rumpi dan puncak karier (1990–2004)
Tak mau putus asa, Titi terus berjuang dan menjadi pribadi yang lebih ceria. Harry de Fretes pimpinan Lenong Rumpi yang tayangannya amat populer di RCTI saat itu belum mengudara secara nasional, menawari Titi untuk bergabung. Titi sukses tampil mendampingi Ira Wibowo, Debby Sahertian, Ferina Widodo, dan Ade Juwita.[13]Lenong Rumpi juga membawanya pada rekaman sebuah album, berjudul Emangnya Gue Pikirin. Bahkan, Titi juga mulai merambah dunia sinetron, antara lain Body Kuat, Lakon Tiga Duda, Jalan Pintas, Hari-Hari Gila dan yang paling populer, Nurlela.
Setelah perceraian dengan Bucek Depp rupanya membawa hikmah. Meski sempat berat di awal perceraiannya, bahkan Titi sempat berhutang pada sahabatnya, Chintami Atmanegara untuk membayar uang muka rumah, namun itu menjadi titik balik kesuksesan Titi sebagai penyanyi. Jiwa yang emosional, semangat memperjuangkan hidup, dan rasa cinta pada anak-anak membuahkan karya yang sungguh menyentuh. Album Bahasa Kalbu yang dirilis tahun 1999, sukses.[14] Album ini sarat dengan lagu-lagu berlirik indah dengan aransemen yang memikat. Bahkan Titi sukses meraih 5 penghargaan dari 6 kategori yang dinominasikan dalam ajang Anugerah Musik Indonesia 1999. Titi meraih Album Terbaik Kategori Umum, Kategori Pop; Lagu Terbaik Kategori Umum, Penyanyi Wanita Terbaik Kategori Pop dan Kategori Umum. Lagu "Bahasa Kalbu" juga menjadi soundtrack sinetron Cinta yang dibintangi Desy Ratnasari.
Pada tahun 2004, Titi meluncurkan album Immaculate Collection yang berisi beberapa hits populer antara lain "Ekspresi" (feat Indra Lesmana), "Bintang-Bintang", "Dunia Boleh Tertawa" (feat Indra Lesmana), "Bahasa Kalbu", "Salahkah Aku", "Keresahanku", dan "Kuingin". Tiga tahun sebelumnya, Titi sudah pernah meluncurkan album the best yang bertajuk Titi DJ Menyanyikan Kembali (2001). Album tersebut memang menyuguhkan sejumlah lagu yang bisa dibilang merupakan karya artistik Titi, termasuk sebuah lagu baru bertajuk "Sang Dewi".[15]
Juri Indonesian Idol, "Sang Dewi" dan 3 DIVA (2005–2009)
Pada tahun yang sama, Titi menggelar konser tunggal pertamanya dengan tajuk Titi DJ Sang Dewi Live in Concert.[18] Konser tersebut berlangsung di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Senayan pada tanggal 30 September 2005 dengan Tohpati sebagai pengarah musik dan juga Alex Hassim sebagai pengarah kreatif.[19] Tak hanya sukses sebagai lagu, album, dan tema konser, tembang "Sang Dewi" juga menginspirasi Dwi Ilalang untuk membuat film Sang Dewi (2007).[20][21] Konser tersebut juga diakui Krisdayanti dalam bukunya "My Life, My Secret" sebagai konser terbaik sepanjang tahun.[22]
Pada awal tahun 2006, Titi bersama Krisdayanti dan Ruth Sahanaya membuat suatu kumpulan yang disebut sebagai DI3VA (3 Diva).[23] Saat itu, KD, Titi DJ dan Ruth Sahanaya bersama Erwin Gutawa sebagai penata musik dan Jay Subiyakto sebagai penata artistiknya menggelar konser di 4 kota besar, Jakarta, Surabaya, Bandung dan Denpasar hingga negeri Jiran Malaysia.[24] Tak hanya konser bersama, mereka bertiga juga membuat album bersama-sama. Album bertajuk "Semua Jadi Satu" (2006) ini berisi lagu-lagu yang dibawakan 3 Diva saat konser bersama.[25] Sebagai lagu andalan dipilih karya lawas Deddy Dhukun dan Dian Pramana Poetra, "Semua Jadi Satu". Album ini menghantarkannya menerima penghargaan Anugerah Musik Indonesia pada tahun 2006 dalam kategori Karya Produksi Kolaborasi Terbaik.[26][27] Erwin-Jay dan 3 Diva akhirnya berpisah pada awal tahun 2008.[28][29][30]
Pada 30 April 2007, Titi kembali merilis album bertajuk The Best of Titi DJ.[31] Album ini berisi sepuluh lagu lawas ditambah dua lagu baru, "Galau" ciptaan Titi sendiri dan "Engkau Laksana Bulan" karya komposer legendaris Malaysia, P. Ramlee. Album ini juga menandai kerja sama pertama Titi dengan kekasihnya (yang kemudian menjadi suami ketiganya) Noviar Rachmansyah (Ovy). Karena penggarapan album hampir selesai, saat Titi mulai menjalin hubungan dengan Ovy, maka Ovy hanya berkontribusi pada desain sampul.[32]
Usai berpisah dengan Erwin dan Jay, 3 Diva kemudian mengeluarkan mini album berjudul 3 Diva (2008) yang berisi 3 lagu, yaitu "A Lotta Love" (diciptakan oleh Titi DJ), "Adilkah Ini Untukku" (diciptakan oleh Icha Jikustik), dan "Mencinta" (Titi DJ dan Anang).[33] Pada tahun yang sama, 3 Diva melakukan mini konser untuk promo album 3 Diva yang ditayangkan langsung di salah satu TV swasta.
Titi to Diana, Truth dan reuni 3 DIVA (2010–sekarang)
Pada 16 Februari 2010, Titi merilis albumnya yang bertajuk "Titi to Diana". Album ini merupakan album persembahan Titi untuk sang idola, Diana Nasution, dan oleh karena itu, hampir keseluruhan lagu di album ini adalah lagu lawas milik Diana.[34] Berisi 12 buah lagu dengan hits singel lagu yang berjudul "Jangan Biarkan". Album ini berhasil mengantar Titi memenangkan Anugerah Musik Indonesia 2011 kategori Karya Produksi Kolaborasi Terbaik.[35] Pada 7 Desember 2010, Titi memperkenalkan singel barunya yang bertajuk "Tak Ada Ujungnya" dalam acara Nagaswara Music Awards yang diadakan di Istora Senayan, Jakarta. Dalam singel ini, Titi berduet dengan suaminya saat itu, Ovi /rif. Singel yang diciptakan oleh Takaida pada tahun 2006 ini merupakan singel perdana Titi DJ setelah pindah ke label baru Nagaswara.[36] Syair lagu ini berisi mengenai hubungan sang kekasih yang berbeda keyakinan. Klip video dari singel ini merupakan satu-satunya klip yang pembuatannya paling menyita waktu dan dianggap sebagai klip Titi yang pengerjaannya paling lama sepanjang kariernya.[37]
Pada awal tahun 2011, Titi DJ kembali melakukan konser untuk memperingati 25 tahunnya berkarier di industri musik yang bertajuk "Konser Swara Sang Dewi". Konser dengan tema Go Green tersebut diadakan 4 hari dengan 7 kali pertunjukan. Konser yang diadakan di Taman Ismail Marzuki tersebut berhasil meraih rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) kategori Penyanyi Wanita Pertama Indonesia dengan 4 Hari Konser 7 Kali Pertunjukan.[38]
Pada tahun 2012, Titi bersama Ruth Sahanaya membentuk sebuah kolaborasi baru bernama Truth dan merilis album berjudul About Us pada tanggal 5 September.[39] Album ini hanya dijual di gerai KFC di seluruh Indonesia.[40]
"Kita patut berbangga karena Titi terpilih bisa mengadakan konser di MBS, karena tidak mudah mengadakan konser di sana. Dan selama ini hanya artis-artis internasional sekelas Elton John, Michael Bolton, Kenny G yang bisa mengadakan konser di sana. Dan Titi menjadi perempuan pertama dari Asia yang melakukannya,"
Pada Maret 2013, Titi kembali menggebrak dengan menjadi penyanyi wanita Asia pertama yang melakukan konser di Marina Bay Sands, Singapura.[42] Setelah pihak Marina Bay Sands melakukan survei, Grand Theater Eksklusif di negeri singa itu memutuskan untuk mengundang Titi DJ melakukan konser tunggal. Titi seolah membuka jalan bagi penyanyi Indonesia untuk melakukan konser di MBS, karena beberapa waktu setelah itu, beberapa penyanyi Indonesia seperti Syahrini,[43] dan Afgan Syahreza,[44] mengadakan konser di tempat yang sama pada tahun-tahun selanjutnya.
Setelah lama tidak melakukan konser bersama akibat karier dan kesibukan pribadi, 3 Diva kembali mengadakan konser luar negara (Singapura) pada tahun 2014 sebagai pematah isu keretakan anggota.[45]
Pada 9 Desember 2015, Titi merilis albumnya yang ke-15 bertajuk Titi in Love with Yovie.[46] Album ini berisikan 10 lagu karya Yovie Widianto, dengan utama "Bila Kuingat". Album ini merupakan album pertama dalam sejarah musik industri Indonesia yang hanya berisi lagu-lagu ciptaan Yovie yang dinyanyikan oleh satu penyanyi.[47] Album ini secara fisik hanya dijual di gerai KFC di seluruh Indonesia dan secara digital melalui ITunes. Sebelum merilis album penuh, Titi DJ merilis terlebih dahulu singel "Bila Kuingat" beberapa bulan sebelumnya di ITunes.[48]
Sepanjang tahun 2016, 3 Diva kembali mengibarkan bendera kejayaan yang dituangkan dalam konser tour di 4 kota besar, yakni Yogyakarta (23/4), Bandung (30/4), Jakarta (17/9), dan Surabaya (3/12).[49]
Maret 2018, Titi merilis singel terbarunya, "Mengapa Rindu", yang ditulis dan dibuat oleh penyanyi Yura Yunita.[50] Pada 26 September 2018, 3 Diva mengadakan konser reuninya bertajuk "Back in Time" yang diadakan di Livespace, kawasan SCBD, Jakarta Selatan.[51] Selang beberapa bulan kemudian, pada bulan Desember Titi merilis singel terbarunya yang bertajuk "Imajinasi".[52] Singel yang berjudul sama dengan album yang pernah ia ciptakan tahun 1985 ini diciptakan oleh Indah Anastasya, musisi muda yang juga merupakan mahasiswa Institut Musik Indonesia serta dilengkapi dengan aransemen musik oleh Tohpati.
Kehidupan pribadi
Kisah cinta sebelum menikah
Titi sempat menjalin cinta dengan Adjie Massaid, model dan aktor tampan yang tengah naik daun saat itu.[53] Tak sampai setahun kemudian, Titi menggandeng Ryan Hidayat, bahkan sempat mengajaknya tampil di Lenong Rumpi.[54] Titi DJ adalah mantan kekasih dari Indra Lesmana, salah satu pemusik jazz Indonesia. Setelah itu, Titi sempat jalan dengan beberapa pria lain. Pada awal pertengahan tahun 2012, Titi DJ mengakui bahwasanya dirinya pernah mencintai Denny Malik yang ia kenal setelah ia bergabung dengan Swara Mahardika.[55]
Menikah dengan Bucek Depp
Titi menambatkan hatinya pada Bucek Depp, seorang aktor Indonesia yang 7 tahun lebih muda darinya. Pada tahun 1994, ia bertunangan dengan Bucek dan kemudian menikah secara sederhana pada tanggal 9 Mei 1995. Dari perkawinannya ini, ia dikaruniai tiga orang anak, yaitu Salmaa Chetizsa dan saudara kembarnya, Salwaa Chetizsa, serta Daffa Jenaro.[56] Titi kemudian masuk Islam pada tahun 1994, mengikuti keyakinan Bucek. Kebahagiaan dengan Bucek amat tampak dalam album Titi yang diluncurkan tahun 1995 Bintang Bintang. Dalam video klipnya, Titi tampil amat bersinar, didampingi Bucek sebagai modelnya.
Setelah melahirkan anak pertamanya yang kembar, rumah tangga Bucek dan Titi mulai dilanda masalah. Namun saat akan berpisah, Titi dihadapkan pada kenyataan dirinya hamil lagi dan dengan kondisi keuangan yang memprihatinkan, karena jarang show selama hamil pertama. Kesempatan datang saat Elfa's Singers ditinggal Rita Effendy dan membutuhkan penyanyi baru. Titi pun mengikuti audisi dan diterima. Usai melahirkan anak keduanya, Bucek dan Titi bercerai setelah tiga tahun menikah. Keduanya resmi bercerai pada Desember 1997.[57]
Menikah dengan Andrew Hollis Dougharty
Setelah bercerai dengan Bucek Depp, Titi DJ kembali menikah dengan Andrew Hollis Dougharty, seorang warga negara Amerika Serikat yang masuk Islam. Pernikahannya yang berlangsung pada 5 November 1999 itu kali ini dikaruniai seorang anak perempuan yang bernama Stephanie Poetri.[58]
Setelah 7 tahun mengarungi bahtera rumah tangga dengan suami keduanya, ia resmi kembali bercerai pada 27 November 2006.[59]
Menikah dengan Ovy
Pada tahun 2007, ia kembali menikah dengan Noviar Rachmansyah (Ovy), salah satu personel grup band /rif. Pernikahan mereka dilangsungkan pada tanggal 23 Mei 2007 di Mekkah dengan disaksikan oleh Tantowi Yahya dan Habib Assegaf Abdullah sebagai saksi, serta Taufiqur SH sebagai wali hakim.[60] Maskawin yang diberikan Ovy berupa uang tunai senilai Rp 2.352.007,- yang disesuaikan dengan tanggal berlangsungnya pernikahan mereka.[61]
Setelah 4 tahun mengarungi bahtera rumah tangga dengan suami ketiganya, Titi resmi kembali bercerai setelah sidang putusan cerai di Pengadilan AgamaTigaraksa, Tangerang, Banten pada 12 Desember 2011.[62][63]
^Danawidjaja, Tari (2 Oktober 2005). "Diva Titi DJ wows, wows crowd with theatrical concert". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). hlm. 17.
^Ginting, Asriat (2007). Musisiku. Jakarta: Republika. hlm. 67-68. Pada tahun 1987, Titiek Hamzah bahkan membentuk kelompok Adarapta -- akronim dari Anak Dara Puspita. Sebetulnya Adarapta yang didukung Titi DJ, Atiek CB, dan Endah Soebroto merupakan bagian dari obsesi Titik Hamzah...
^Ramadani, Sri (7 Oktober 2001). "Indonesian men are not straightforward". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris).
^Eko Hendrawan Sofyan, Eko Hendrawan, ed. (4 Desember 2010). "Yang Baru dari Titi DJ". Kompas.com. Diakses tanggal 5 Desember 2010.Lebih dari satu parameter |editor-last= dan |editor= yang digunakan (bantuan)