Sujud tilawah adalah jenis sujud yang dilakukan disebabkan adanya bacaan Al-Qur'an yang merupakan ayat sajdah. Pelaksanaanya pada saat salat maupun ketika tidak salat. Sujud tilawah hanya disunnahkan kepada makmum ketika imam membacakan ayat sajdah dan langsung sujud.[1]
Pendahuluan
Sujud adalah bagian dari ibadah dalam agama Islam. Sujud ada empat macam, yaitu sujud dalam Salat, Sujud sahwi, sujud syukur, dan sujud tilawah. Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan disebabkan adanya bacaan Al-Qur'an, yaitu bacaan ayat-ayat sajdah.[2]
Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong.
Hadis
Dari Ibnu Umar ra bahwa Nabi ﷺ pernah membaca Al Qur’an yang di dalamnya terdapat ayat sajadah. Kemudian ketika itu beliau bersujud, kami pun ikut bersujud bersamanya sampai-sampai di antara kami tidak mendapati tempat karena posisi dahinya. (HR Muslim, 5, no. 133)
Ayat sajdah dalam mushaf Alquran bisa diketahui dengan mudah dengan melihat tanda ayat sajdah. Setiap cetakan mushaf memiliki penanda sendiri. Pada umumnya, berbentuk seperti tugu dengan ujung berbentuk waru. Ayat-ayat yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Surah Al-A'raf [7]: 206
Surah Ar-Ra'd [13]: 15
Surah An-Nahl [16]: 50
Surah Al-Isra` [17]: 109
Surah Maryam [19]: 58
Surah Al-Hajj [22]: 18
Surah Al-Hajj [22]: 77
Surah Al-Furqan [25]: 60
Surah An-Naml [27]: 26
Surah As-Sajdah [32]: 15
Surah Sad [38]: 24
Surah Fussilat [41]: 38
Surah An-Najm [53]: 62
Surah Al-Insyiqaq [84]: 21
Surah Al-'Alaq [96]: 19
Panduan
Tata Cara
Di luar salat
Gerakan sujud tilawah sama seperti gerakan sujud dalam salat, tetapi dilakukan hanya satu kali. Tidak didahului takbiratul ihram dan tidak diakhiri salam.[5] Dalam sujud tilawah membaca bacaan sujud tilawah.
Di dalam salat
Dari posisi berdiri, langsung menuju sujud dengan membaca takbir tanpa disertai rukuk. Dalam sujud membaca bacaan sujud tilawah. Kemudian berdiri dari sujud dengan membaca takbir dan boleh memilih apakah ingin menyambung bacaan surah dari ayat sajdah ataukah tidak. [6]
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى Subhânaka Allâhumma robbanâ wa bi ḥamdika, allâhummagh firlî
Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku
اللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ
سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ Allâhumma laka sajadtu, wa bika âmantu wa laka aslamtu,
sajada wajhî lilladzî kholaqohû, wa showwarohû, wa syaqqo sam’ahû, wa bashorohû. Tabârakallâhu aḥsanul kholiqîn.”
Ya Allah, kepada-Mu lah aku bersujud, karena-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri.
Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta
^Hambali, Muhammad (2017). Rusdianto, ed. Panduan Muslim Kaffah Sehari-Hari: Dari Kandungan hingga Kematian. Yogyakarta: Laksana. hlm. 227. ISBN978-602-407-185-1.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Al-Lahim, Shalih bin Abdullah (2008). Sujûd at-Tilâwah wa Ahkâmuhu (dalam bahasa bahasa Arab). Damam: Dar Ibnu al-Jauzi.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)