Istilah "tidak memandang bulu" dalam bahasa Yunani: οὐ προσωπολημψία (ou prosōpolēmpsia, tidak memfavoritkan) juga diucapkan oleh rasul Petrus ketika melihat di rumah Kornelius, bahwa keselamatan Kristus tersedia pula bagi orang-orang bukan Yahudi (Kisah Para Rasul 10:34):
Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.[5]
Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap;[6]
Ayat 24
Seperti ada tertulis: "Sebab oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain."[7]
Apa yang sudah dikatakan di atas dalam bentuk pertanyaan retoris, dan ditegaskan dalam pasal 2:23 sebagai ringkasan, akhirnya dibuktikan dengan sebuah kutipan dari Yesaya 52:5:[8]
Mereka yang berkuasa atas dia memegahkan diri, demikianlah firman TUHAN, dan nama-Ku terus dihujat sepanjang hari.[9]
Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang.[10]
^Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
^John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.