Dahulu kala di hulu Sungai Daya ada sebuah dusun bernama Lhan Na yang sekarang disebut Lam No yang didiami oleh orang-orang liar yang belum beragama. Kemudian penghuni di hulu Sungai Daya itu bercampur dengan orang-orang yang baru datang ke situ dan karena percampuran itu peradabannya bertambah maju. Setelah orang-orang dari Aceh Besar dan Pasai yang beragama Islam datang ke Daya, maka mulailah orang-orang di pesisir negeri Daya menganut agama Islam sampai akhirnya semua orang Lhan beragama Islam.[1]
Sampai saat ini baru diketahui seorang sultan yang memerintah Negeri Daya, yaitu Sultan ‘Alauddin Ri’ayat Syah bin Raja (Yambah?) Bad Syah bin ‘Abdullah Al-Malikil Mubin yang wafat pada hari Jum’at, 7 Rajab 913 H/12 November 1507 M.[2]