Keratuan Semaka adalah salah satu kerajaan di Teluk Semaka, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, antara abad 15 hingga 18.Keratuan Semaka beberapa kali sempat pindah tempat. Namun memasuki abad 18, Keratuan Semaka menetap di Pekon Sanggi Unggak, Kecamatan Bandar Negeri Semuong.Keratuan Semaka dipimpin oleh Ratu Tunggal Balak Kuasa yang merupakan Raja Keratuan Semaka. Keratuan Semaka berjaya pada abad 15 sampai 18. Dulu, Keratuan Semaka awalnya menampung penduduk dari kerajaan Sekala Brak Buai Anak Tumi atau Kerajaan Sekhala Bekhak kuno. [1]
Saat itu kekuasaannya ditumbangkan kelompok yang kemudian mendirikan Paksi Pak Sekala Brak . Dulunya, Sekala Brak Buai Anak Tumi adalah animisme. Kemudian dikalahkan Sekala Brak Paksi Pak yang sudah Islam. Dan Keratuan Semaka menampung pelarian Sekala Brak Buai Anak Tumi.setelah menampung Sekala Brak Buai Anak Tumi, Keratuan Semaka kian diakui saat membantu Kesultanan Banten dalam menaklukan Rawayan atau yang saat ini dikenal sebagai Suku Badui di Pandeglang, Banten. Saat itulah disebutkan Keratuan Semaka masuk wilayah kekuasaan Kesultanan Banten.[2]
Keratuan Semaka semakin diakui lagi setelah mengirimkan bantuan pasukan perang ke Radin Inten untuk melawan kolonialisme. Bukti itu masih ada berupa meriam berwarna hitam yang ditempatkan di teras museum. Setelah abad 18, Keratuan Semaka mulai redup oleh beberapa faktor. Diantaranya seperti tidak tersebutkan lagi nama Keratuan Semaka dan berganti dengan sebutan Semoung. Kemudian pimpinannya lebih memilih menyebarkan ajaran agama Islam daripada membesarkan dan menguatkan kekuasaan keratuan. Saat ini keratuan Semaka dipimpin oleh Sultan Abu Syahlan.