Kartini (film)
Kartini adalah sebuah film drama biografi Indonesia tahun 2017 dari tokoh perjuangan emansipasi wanita Indonesia, Kartini. Film ini menjadi penampilan ketiga Kartini di layar lebar setelah biografi R.A. Kartini (1984), dan kisah fiksi asmara Kartini Surat Cinta untuk Kartini (2016). Dian Sastrowardoyo berperan sebagai Kartini. AlurFilm ini bercerita tentang Kartini (Dian Sastrowardoyo) yang tumbuh dengan melihat langsung ibunya yang bernama Ngasirah (Christine Hakim) menjadi orang terbuang di rumahnya sendiri. Hal ini terjadi dikarenakan ibunya tidak memiliki darah ningrat dan menjadi seorang pembantu. Sang ayah bernama Raden Sosroningrat (Deddy Sutomo) yang sangat mencintai Kartini tidak berdaya melawan tradisi yang sudah turun temurun. Sepanjang perjalanan hidupnya, Kartini berjuang untuk menyetarakan hak bagi semua orang, baik ningrat ataupun bukan, terutama hak pendidikan untuk perempuan. Bersama kedua saudarinya yang bernama Roekmini (Acha Septriasa) dan Kardinah (Ayushita), Kartini berjuang mendirikan sekolah untuk kaum miskin dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi semua masyarakat Jepara.[1] Pemeran
ProduksiRencana produksi Kartini pertama kali diumumkan pada 21 April 2015—bertepatan dengan Hari Kartini—oleh produser Robert Ronny lewat akun Twitter pribadinya. Robert mengunggah sebuah poster pengantar yang menampilkan wajah yang mirip dengan Dian Sastrowardoyo, sekaligus menampilkan informasi bahwa film ini akan disutradarai Hanung Bramantyo, diproduksi Legacy Pictures, dan ditayangkan tepat setahun setelahnya.[2] Keesokan harinya, Hanung membenarkan Dian yang akan memerankan Kartini, walau awalnya sempat mengajukan nama Maudy Ayunda atau Eva Celia.[3] Proses produksi juga diumumkan akan dimulai pada akhir 2015.[a] Film ini menghabiskan dana sebesar Rp12 miliar.[5] PenayanganIklan film pengantar pertama kali ditayangkan pada 31 Januari 2017,[6] sementara iklan film ditayangkan pada 21 Maret 2017.[7] Film ini ditayangkan perdana pada 12 April 2017 di di Metropole XXI, Menteng, Jakarta Pusat.[8] Lalu, penayangan serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 19 April 2017.[9] Film ini menjaring 57.202 penonton di hari pertama,[10] manakala sudah disaksikan 323.686 penonton pada minggu pembuka (hingga 23 April), sehingga menempati peringkat kedelapan mengungguli From London to Bali dengan capaian 301.032 penonton dalam 10 besar film terlaris Indonesia 2017 saat itu.[11] Dengan pencapaian itu, Hanung mengunggah status yang menyayangkan masih banyak yang membandingkan film ini dengan film lainnya yang bergenre komedi, horor, percintaan, dan laga, yang mendapatkan tanggapan beragam dari warganet.[12] PenerimaanBeberapa orang menyatakan tidak ingin menonton film ini sebagai bentuk protes setelah sebuah insiden ketika Dian bergidik ketika menepis seorang penggemar yang menyentuh tangan Dian sembari terus berjalan yang diunggah ke cerita Instagram akun miliknya sendiri yang akhirnya dihapus.[13] Penghargaan dan Nominasi
SekuelHanung membuka kemungkinan adanya film sempalan jika film ini sukses.[14] CatatanRujukan
Pranala luar
|