Halaman ini berisi artikel tentang sebuah film pendek Indonesia. Untuk kegunaan lain, lihat
JK.
JK adalah sebuah film biografi pendek Indonesia karya sutradara Hanung Bramantyo yang mengisahkan mengenai perjalanan hidup Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009. Film ini berdurasi hanya 6 menit dan ditayangkan di bioskop 21 sebelum film utama dimainkan serta di beberapa stasiun televisi swasta nasional di Indonesia. Film JK mulai ditayangkan pada Juni 2009.[1] Pembuatan film JK memakan waktu satu bulan lamanya,[2] dengan pengambilan gambar selama tiga hari di Jakarta dan untuk suasana kampung halaman Jusuf Kalla di Watampone, Bone, Sulawesi Selatan, dibuatkan set di Depok.[3]
Plot
Film ini mengisahkan mengenai Jusuf Kalla mulai dari masa kecilnya, ketika mengalami sulit, saat kota kelahirannya mengalami ketegangan politik, hingga harus terpisah dari keluarganya, pelajaran mengambil keputusan di tengah situasi sulit, dan pelajaran bahwa pemimpin adalah seorang yang harus mau berkorban untuk orang banyak.[4]
Pemeran
- Muhammad Ihsan Tarore (Ihsan 'Idol') sebagai Jusuf Kalla pada usia 16-24 tahun.[2] Ihsan mengatakan bahwa ia mempelajari mengenai Jusuf Kalla melalui internet dan bertanya kepada keluarga Jusuf Kalla. Ia juga harus melakukan reading sampai 3 hari untuk melatih logat Makasar yang bahasanya merupakan campuran Ambon, Batak, dan Melayu.[5] Ihsan terpilih melalui proses pemilihan peran (casting) dan dipilih karena wajahnya dianggap mirip dengan Jusuf Kalla pada waktu muda.[6]
- Daksa Lintang sebagai Jusuf Kalla usia 8 tahun.
- Sopyan Dado sebagai Hadji Kalla.
- Lilis Ireng sebagai Ibu Athirah.
Kontroversi
Psikolog Tika Wibisono memaparkan bahwa film JK jelas-jelas bagian dari cara kampanye capres, karena waktunya tepat pada masa kampanye, sehingga film ini dapat dikatakan sebagai sebuah soft campaign, di mana Jusuf Kalla banyak tampil, dengan kredo-kredonya dan opini pribadi. Namun, sutradara film JK, Hanung Bramantyo, menyatakan bahwa sekalipun dirilis pada masa kampanye Pemilu Presiden 2009 di mana Jusuf Kalla maju sebagai salah satu calon presiden, film ini bukan merupakan bagian dari aksi kampanye Jusuf Kalla. Hanung menyatakan bahwa dalam film ini ia tidak membuat tentang partai dan calon presiden, tetapi hanya sebagai film biografi sosok Jusuf Kalla saja.[5][7]
Referensi
Pranala luar
|
---|
Film | |
---|
Film pendek | |
---|
Film televisi | |
---|
Film yang diproduseri | |
---|