Dobrica Ćosić
Dobrosav "Dobrica" Ćosić (bahasa Serbia: Добрица Ћосић, pelafalan dalam bahasa Serbo-Croatian: [dɔ̂brit͡sa t͡ɕɔ̌ːsit͡ɕ]; 29 Desember 1921 – 18 Mei 2014) adalah seorang politikus, penulis, dan ahli teori politik asal Serbia. Ia adalah presiden pertama Republik Federal Yugoslavia dari tahun 1992 sampai 1993. Para pengagumnya sering menyebut dirinya sebagai "Bapak Bangsa", karena pengaruhnya pada politik Serbia modern dan gerakan kebangkitan nasional di akhir 1980-an.[1] Selama dan setelah Perang YugoslaviaPada tahun 1992, ia menjadi Presiden Republik Federal Yugoslavia, yang terdiri dari Serbia dan Montenegro. Pada Malam Natal Ortodoks Timur pada Januari 1993, Ćosić muncul di televisi Serbia untuk mengingatkan tuntutan "kapitulasi nasional" yang datangnya dari Barat. "Jika kita tidak menerima, kita akan dimasukkan ke dalam kamp konsentrasi dan menghadapi serangan tentara yang paling kuat di dunia". Kekuatan-kekuatan luar, katanya, bertekad untuk mengsubordinasikan "orang-orang Serbia di bawah hegemoni Muslim."[2] Pada tahun berikutnya, Ćosić berbalik melawan Slobodan Milošević, dan meletakkan jabatannya karena alasan itu. Pada tahun 2000, Ćosić bergabung denga Otpor!, sebuah organisasi bawah tanah anti-Milošević. Pada tahun 2010, ia menyatakan dukungannya atas Tentara Serbia Bosnia di bawah komando Ratko Mladić selama Perang Bosnia.[3] Pada tahun 2011, sebuah tipuan internet menyebabkan sebuah televisi Serbia yang dikelola oleh negara mengumumkan hal yang salah, yakni Ćosić dianugerahi Hadiah Nobel Sastra. Hadiah Nobel tersebut sebenarnya dimenangkan oleh Tomas Tranströmer.[4] ReferensiWikimedia Commons memiliki media mengenai Dobrica Ćosić.
|