Dinasti Surya atau Dinasti Matahari atau Suryawangsa adalah salah satu dinasti terkemuka dalam sejarah dan mitologiagama Hindu."Surwanshi" berarti seseorang dari kalangan dinasti ini. Kaum ini dikenal paling panjang umur dan paling makmur pada zaman India Kuno sampai berdirinya Magadha. Ayodhya adalah ibu kota mereka. Kota Ayodhya didirikan oleh Waiwaswata Manu yang merupakan putra sulung Wiwaswan (Surya). Raja penting di Ayodhya yang terakhir adalah Wrehadbala, yang dibunuh oleh Abimanyu dalam perang di Kurukshetra. Raja Ayodhya terakhir dari dinasti ini adalah Sumitra, pada masa Dinasti Nanda. Dinasti penting lainnya adalah Chandrawangsa atau Dinasti Candra. Meskipun para raja banyak memiliki putra dan putri, sebagaimana aturan Manu, maka hak ada pada anak sulung. Menurut aturan ini hanya putera sulung yang berhak mewarisi tahta dan menjadi raja, itu pun jika tidak dilarang oleh para pemuka agama atau tidak memiliki cacat fisik. Meski demikian, putera yang lebih muda juga menurunkan tokoh-tokoh sejarah dari dinasti kasta Ksatria maupun Waisya.
Klan ini banyak dihubungkan dengan Rama, Raja Ayodhya yang layak menurut aturan pewarisan kerajaan namun ia didiskualifikasi oleh ayahnya karena janji yang dibuat untuk permaisuri Kekayi. Raja-raja dalam dinasti ini dimulai semenjak terciptanya dunia dan orang pertama adalah Wiwaswan atau Wiwaswat. Nama Wiwaswan berarti "Penguasa cahaya", yaitu Sang Surya atau Dewa Matahari. Putranya bernama Waiwaswata Manu. Raja terkemuka yang pertama adalah Ikswaku. Oleh karena itu, dinasti ini juga dikenal sebagai Dinasti Ikswaku.
Daftar para raja
Wiwaswan atau Wiwaswat (Surya) – Dewa Matahari, yang mendirikan Dinasti Surya. Putra Kasyapa dan Aditi. Di kemudian hari ia dikenal sebagai Surya.
Ikswaku – Raja terkemuka yang pertama dalam Dinasti Surya. Ia memiliki seratus putra. Setengahnya memerintah Utarapata (India Utara) dan sebagian lagi memerintah Daksinapata (India Selatan).
Satyabrata atau Trisangku – Raja Ayodhya. Ia menikah dengan putri dari Kekaya yang bernama Satyaraksha. Hariscandra adalah putranya. Raja Trisangku terkenal dengan kisah "Surga Trisangku" karena keinginannya yang keras untuk masuk surga dengan badan kasar.
Hariscandra – Putra Trisangku. Ia seorang raja yang terkenal akan kejujurannya dan kesetiannya terhadap dharma.
Rohitaswa – Putra Hariscandra. Ia mendirikan kota Rohtas Garh di India.
Harita
Cancu
Wijaya
Rusaka
Wreka
Bahu atau Asita – Raja Ayodhya. Ia diserang dan ditaklukkan oleh wangsa kesatria lain. Meninggalkan Ayodhya dan pergi ke Himalaya bersama permaisurinya. Pada saat itu permaisurinya hamil lalu melahirkan Sagara.
Sagara – Putera Asita. Ia merebut Ayodhya kembali yang telah diduduki oleh kesatria "Haihaya" dan "Taljanghi". Ia memiliki permaisuri bernama Kesini dan Sumati. Ia memiliki enam puluh ribu putera.
Asamanjasa atau Asmanja – Putera Sagara. Ia diusir oleh anaknya sendiri yang bernama Ansuman karena tindakannya yang buruk.
Ansuman – Putera Asamanjas. Ia mencoba untuk membawa Gangga dari surga demi membersihkan arwah paman-pamannya, tetapi usahanya tidak berhasil.
Dilipa I – Putera Ansuman. Ia mencoba untuk membawa Gangga dari surga, tetapi usahanya tidak berhasil.
Bhagiratha – Putera Dilipa. Ia berhasil membawa Gangga turun dari surga untuk membersihkan arwah leluhurnya.
Raghu II atau Dirghbahu – Putra Dilipa. Ia terkenal sebagai raja dalam legenda yang menaklukkan beberapa wilayah di Asia. Setelah kemenangannya, Dinasti Surya juga dikenal sebagai Dinasti Raghu atau Raghuwangsa.
Aja – Putra Raghu. Ia menikah dengan seorang bidadari yang bernama Indumati. Ia memiliki putera bernama Dasarata.
Rama – Putra Dasarata. Ia dipandang sebagai awataraWisnu yang ketujuh oleh umat Hindu. Ia dikenal sebagai pembunuh raksasa Rahwana dalam wiracarita terkenal bernama Ramayana. Ia menikah dengan Sita dari Mithila dan memiliki dua orang putera bernama Lawa dan Kusa.
Sumitra – Raja Ayodhya terakhir dari Dinasti Surya. Pada abad 4 SM, Raja Mahapadma Nanda dari Dinasti Nanda mendesaknya untuk meninggalkan Ayodhya. Ia melarikan diri ke Rohtas bersama putra-putranya. Kemudian puteranya yang bernama Kurma memimpin Rohtas.