Batang Toru merupakan aliran utama pada sistem daerah aliran sungai (DAS) Batang Toru dengan luas mencapai 3.300 km2 (1.300 sq mi).[1] Membentang mulai dari Sibirongbirong, Tarutung hingga Sipirok, kemudian menuju pesisir barat Sumatera di Sawongon, Muara Upu. DAS Batang Toru merupakan kelompok DAS yang bermuara ke pesisir barat Sumatera, wilayah perairan Samudera Hindia.[5]
Di sebelah timur, DAS Batang Toru berbatasan dengan hulu DAS Barumun Bila yang mengalirkan airnya ke pesisir timur Sumatera. Kemudian dibagian tenggara, DAS Batang Gadis dan DAS Siriam, keduanya bermuara ke pesisir barat Sumatera. Di sebelah timur berbatasan dengan hulu DAS Nabirong, hulu DAS Bangop, hulu DAS Kolang dan hulu DAS Sibundong, dimana keempatnya juga bermuara ke pesisir barat Sumatera. Di sebelah utara berbatasan dengan bagian hulu DAS Asahan Toba yang mengalirkan airnya ke pesisir timur Sumatera, wilayah perairan Selat Malaka.[5]
Sungai ini mengalir di wilayah utara pulau Sumatra yang beriklim hutan hujan tropis (kode: Af menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[6] Suhu rata-rata setahun sekitar 24 °C. Bulan terpanas adalah Februari, dengan suhu rata-rata 26 °C, and terdingin Mei, sekitar 22 °C.[7] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 3379 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah November, dengan rata-rata 520 mm, dan yang terendah Juli, rata-rata 156 mm.[8]
Ekologi
Sungai ini mengalir di jantung daerah habitat orangutan Tapanuli, sejenis orangutan yang diidentifikasi sebagai spesies terpisah pada tahun 2017.[9]
Pemanfaatan
Aliran Batang Toru digunakan untuk keperluan irigasi dengan dibangunnya bendungan baru pada 2018 dan selesai pada 2021 di Kabupaten Tapanuli Utara untuk memenuhi kebutuhan daerah irigasi seluas 3.200 hektar.[10]
Proyek PLTA Batang Toru membangun bendungan dan terowongan di sungai ini, yang dibiayai oleh Tiongkok, untuk menyediakan tenaga listrik selama 6 jam sehari.[9]