Batang Serangan adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Langkat, provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Beribukota di kelurahan Batang Serangan, kecataman ini berjarak sekitar 30 kilometer dari ibukota kabupaten, Stabat. Kecamatan Batang Serangan merupakan pemekaran dari Kecamatan Padang Tualang sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah no. 43 tahun 1999. Kecamatan ini berada 11 meter di atas permukaan laut dengan luas wilayah 89.938 Ha ( 899,38 Km²).
Batas wilayah
Adapun batas wilayah kecamatan ini ialah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatas dengan Kecamatan Besitang, Sei Lepan dan Sawit Seberang
Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Bahorok
Sebelah Barat berbatas dengan Kabupaten Gayo Lues dan Aceh Tenggara
Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Padang Tualang dan Wampu
Penduduk
No
Desa/ Kelurahan
Jumlah Penduduk
Jumlah
Kepadatan Penduduk / km2
Lk
Pr
1.
Batang Serangan
2.230
2.116
4.346
591.29
2.
Sei Bamban
5.155
4.838
9.993
1196.77
3.
Karya Jadi
1.807
1.730
3.537
257.42
4.
Kwala Musam
2.194
2.217
4.411
39.51
5.
Sei Musam
2.660
2.565
5.225
16.34
6.
Sei Serdang
1.844
1.792
3.636
60.31
7.
Namo Sialang
2.414
2.350
4.764
12.70
8.
Paluh Pakih Babussalam
792
718
1.510
618.85
Jumlah
19.096
18.326
37.422
41.61
Demografi
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Indonesia 2000, penduduk Batang Serangan sangat heterogen dengan mayoritas bersuku bangsa Jawa. Adapun besaran penduduk kecamatan ini menurut suku bangsa ialah suku Jawa sebanyak 69,72%, kemudian orang Batak sebanyak 25,43% dengan mayoritas Karo sebanyak 17,62%, kemudian Toba sebanyak 5,94%, Mandailing serta Angkola sebanyak 1,87%.[3] Kemudian orang Melayu sebanyak 1,51%, Aceh 0,40%, Minang sebanyak 0,32%, Tionghoa sebanyak 0,18%, Nias 0,12% dan suku lainnya sebanyak 2,32%.[3]
Sedangkan agama yang dianut penduduk Batang Serangan, berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2024 mencatat bahwa mayoritas warga memeluk agama Islam yakni 88,82%. Selebihnya menganut agama Kristen sebanyak 11,01%, dimana Protestan sebanyak 10,80% dan Katolik 0,21%. Sebagian kecil lagi menganut agama Buddha yakni 0,17%.[2]