Bahasa Jawa Jombang atau Dialek Jombang (bahasa Jawa: ꦧꦱꦗꦮꦗꦺꦴꦩ꧀ꦧꦁ, translit. Basa Jawa Jombang) disebut juga sebagai Boso Njombangan adalah sebuah dialek bahasa Jawa dalam rumpun dialek Arekan (sedikit beririsan dengan rumpun dialek Mataraman) terutama dibagian barat dan selatan Jombang, dialek Jombang dituturkan di wilayah Kabupaten Jombang dan bagian selatan Lamongan.
Dialek ini banyak dipengaruh dialek Surabaya yang terkenal egaliter dan blak-blakan. Namun, juga sedikit dipengaruhi dialek Mataraman yang terkenal halus. Oleh sebab itu, dialek Njombangan merupakan peralihan dari dua dialek bahasa Jawa, antara dialek Surabaya dan dialek Mataraman.[2]
Karena terletak di kawasan yang beririsan, sebagian besar masyarakat Kabupaten Jombang dapat memahami kedua dialek, baik dialek Arekan Surabaya/Jombang dan dialek Mataraman, dengan fasih.
Kosakata
Kosakata dialek Jombang mengandung
89% berasal dari dialek Surabaya dan 10% dari dialek Mataraman, sedangkan sisanya adalah kosakata khas daerah Jombang sendiri. Bahasa Jawa Jombang memiliki kesamaan fonem / pengucapan dengan Bahasa Jawa Surabaya sehingga kedua penutur tidak akan kesulitan memahaminya. Contoh-contoh kosakata Jombang di antaranya sebagai berikut:
- arek = bocah
- cak/cacak = kakak laki-laki
- cekakik = ampas kopi
- dhung/dhong = mengerti/paham
- Wis dhung? = Sudah paham?
- glati = pisau
- ket = sejak/dari
- ket biyen = sejak dulu
- sumer = panas
- awak sumer = badan panas
- nduk = di
- nduk Jombang = di Jombang
- teko = dari
- teko ndi? = dari mana?
- lek = kalau
- pating = makin/semakin
- mene = besok
- pancet = tetap
- gojlok = bercanda
- kate = mau/ingin
- dipacok’i = dijodohin
- jipik = ambil
- ndisor = bawah
- anjok = sampai
- umuk = bohong/omong kosong
- benter = panas
- jek/tas = baru saja
- tas teko = baru saja datang
- ketlisut = tertinggal
- sakjane = meskipun/walaupun
- yo an, jek an, wis an (akhiran)
- glani = segitunya
- anggit = pikir/menurut
- cakut = baru saja
- lesu = lapar
- tepak = bertepatan
- obak = permainan
- tambul = menganggur
- moncol = sombong
- pokro = layak
- jekethek = kebanyakan tingkah
- nda, gok = sapaan untuk teman akrab
- mamulo = oleh karena itu
- dilalah = rupa-rupanya
- anyi-anyi = malu-malu
- rempon = gosip
- carangunu = misal
- dapak = jangankan
Referensi
Pranala luar
|
---|
Penulisan | | |
---|
Tingkatan | |
---|
Dialek | Bagian Barat | |
---|
Bagian Tengah |
|
---|
Bagian Timur |
|
---|
|
---|
Bahasa terkait | |
---|
Topik terkait | |
---|