Lokasi terjadinya peristiwa ini adalah di daerah orang Gadara[4] atau di tanah orang Gerasa,[5] di tepi timur Danau Galilea, dimana kapal yang membawa rombongan Yesus mendarat setelah berlayar menyeberang dari Kapernaum.[6] Setelah membuat mukjizat itu, Yesus diminta oleh penduduk setempat untuk meninggalkan mereka, maka Ia dan murid-murid berlayar kembali ke "kota-Nya sendiri", yaitu Kapernaum.[7]
Sesuai catatan kitab-kitab Injil, di lokasi mukjizat ini ada dermaga, kuburan tempat orang itu tinggal, tanah lapang tempat babi-babi merumput, sebuah kampung/kota di dekatnya tempat orang berasal, dan yang terpenting, ada satu tebing curam tempat babi-babi itu terjun ke danau. Sejumlah pakar menduga reruntuhan "Umm Qais" sebagai lokasi kota Gadara. tetapi desa ini terletak 10 km di tenggara danau Galilea.
Pada tahun 1985, karena turunnya permukaan air danau, bekas-bekas dermaga ditemukan di selatan Tel Samra. Dermaga ini merupakan pelabuhan terbesar di sisi timur danau, lebih besar dari Hippos (Susita), kota Dekapolis lain di tepi danau yang sama. Panjang dermaganya sekitar 250 meter dengan 5 meter lebar landasan. Tempat kapal berlabuh, sekitar 200 meter panjangnya. Juga ada jalanan pantai sepanjang 500 meter.[8] Mendel Nun, seorang nelayan dari Kibbutz Ein Gev dan pakar terkenal mengenai Danau Galilea menyimpulkan: "Orang dapat menduga bahwa pelabuhan bagus semacam ini bukan hanya untuk populasi yang sedikit. Mungkin sekali inilah dermaga utama kota besar Gadara, yang terletak di atas pengunungan Gilead di hulu sungai Yarmuk, kota Yunani terbesar dan paling megah di antara kota-kota yang mengelilingi Danau Galilea.[9][10] Di tempat ini, di dekat dermaga, ada bukit-bukit di mana salah satunya menjorok ke danau. Tepian ini sekarang menjadi tempat dinamai Tell es S’alib, dekat daerah es-Samrah,[11] sedangkan Nun mencatat nama tempat itu Kursi atau Khersa (mirip dengan "Gerasa" atau "Gergsa"/"Gergesa"). Gambaran visual lokasi ini dapat dilihat di karya Mendel Nun The Land of the Gadarenes.[12] Penggalian oleh B. De Vries yang diselesaikan tahun 1973 menemukan kuburan Romawi dari zaman Yesus, di lembah dekat es-Samrah.[13] Di sinilah orang itu mungkin pernah tinggal saat masih kerasukan roh jahat. Juga di dekat sana ada lembah luas yang memadai untuk menampung ribuan babi dengan pohon-pohon ek yang menyediakan biji-bijian makanan babi. Dengan demikian tampaknya lokasi pendaratan di daerah Gerasa atau Gadara ini telah dapat dipastikan.
Catatan Alkitab
Dalam tiga kitab Injil pada bagian Perjanjian Baru di AlkitabKristen, peristiwa ini dicatat terpisah dan merupakan kejadian yang berbeda dengan mukjizat pengusiran roh-roh jahat yang terjadi di waktu-waktu dan tempat-tempat lain, karena secara khusus peristiwa mukjizat ini hanya terjadi sekali di tempat tersebut. Dalam ketiga narasi Injil, episode ini mengikuti mukjizatYesus meredakan angin ribut. Kemudian setelah Yesus kembali ke Kapernaum, diikuti oleh mukjizat penyembuhan putri Yairus (Injil Matius menyisipkan kisah penyembuhan seorang lumpuh, sebelum pertemuan antara Yesus dengan Yairus).
28 ¶ Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara,
1 ¶ Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa.
26 ¶ Lalu mendaratlah Yesus dan murid-murid-Nya di tanah orang Gerasa yang terletak di seberang Galilea.
28 ... datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus.
2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia.
27 Setelah Yesus naik ke darat, datanglah seorang laki-laki dari kota itu menemui Dia; orang itu dirasuki oleh setan-setan 1 dan sudah lama ia tidak berpakaian dan tidak tinggal dalam rumah, tetapi dalam pekuburan.
28 ...Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu.
3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai,(4) karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. (5) Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.
29 ... Karena sering roh itu menyeret-nyeret dia, maka untuk menjaganya, ia dirantai dan dibelenggu, tetapi ia memutuskan segala pengikat itu dan ia dihalau oleh setan itu ke tempat-tempat yang sunyi.
29 Dan mereka itupun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"
6 Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, (7) dan dengan keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!" (8) Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!"
28 Ketika ia melihat Yesus, ia berteriak lalu tersungkur di hadapan-Nya dan berkata dengan suara keras: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus Anak Allah Yang Mahatinggi? Aku memohon kepada-Mu, supaya Engkau jangan menyiksa aku." (29) Ia berkata demikian sebab Yesus memerintahkan roh jahat itu keluar dari orang itu.
---
9 Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak." (10) Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.
30 Dan Yesus bertanya kepadanya: "Siapakah namamu?" Jawabnya: "Legion," karena ia kerasukan banyak setan. (31) Lalu setan-setan itu memohon kepada Yesus, supaya Ia jangan memerintahkan mereka masuk ke dalam jurang maut.
30 Tidak jauh dari mereka itu sejumlah besar babi sedang mencari makan. (31) Maka setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya: "Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu." (32) Yesus berkata kepada mereka: "Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air.
11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, (12) lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!" (13) Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira 2000 jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.
32 Adalah di sana sejumlah besar babi sedang mencari makan di lereng gunung, lalu setan-setan itu meminta kepada Yesus, supaya Ia memperkenankan mereka memasuki babi-babi itu. Yesus mengabulkan permintaan mereka. (33) Lalu keluarlah setan-setan itu dari orang itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau lalu mati lemas.
33 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan setibanya di kota, diceriterakannyalah segala sesuatu, juga tentang orang-orang yang kerasukan setan itu. (34) Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah mereka berjumpa dengan Dia, merekapun mendesak, supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
14 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. (15) Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. (16) Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. (17) Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
34 Setelah penjaga-penjaga babi itu melihat apa yang telah terjadi, mereka lari lalu menceritakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. (35) Dan keluarlah orang-orang untuk melihat apa yang telah terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan mereka menjumpai orang yang telah ditinggalkan setan-setan itu duduk di kaki Yesus; ia telah berpakaian dan sudah waras. Maka takutlah mereka. (36) Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu memberitahukan kepada mereka, bagaimana orang yang dirasuk setan itu telah diselamatkan. (37) Lalu seluruh penduduk daerah Gerasa meminta kepada Yesus, supaya Ia meninggalkan mereka, sebab mereka sangat ketakutan.
---
18 Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. (19) Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" 5:20 Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.
38 Dan orang yang telah ditinggalkan setan-setan itu meminta supaya ia diperkenankan menyertai-Nya. Tetapi Yesus menyuruh dia pergi, kata-Nya: (39) "Pulanglah ke rumahmu dan ceriterakanlah segala sesuatu yang telah diperbuat Allah atasmu." Orang itupun pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya.
9:1 Sesudah itu naiklah Yesus ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri.
21 Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu
37 ... Maka naiklah Ia ke dalam perahu, lalu berlayar kembali.
Origenes, tokoh gereja dari abad ke-3, mengidentifikasi "Gergesa" sebagai sebuah "kota kuno" di pesisir "Danau Tiberias", sebagai tempat terjadinya mukjizat ini. "Danau Tiberias" adalah nama yang digunakan untuk menyebut "Danau Galilea" pada sastra rabbinik dari abad ke-2, sehingga catatan Origenes tampaknya melestarikan detail sejarah yang dapat dipercaya.ancient city” in the vicinity of the “Sea of Tiberias,” as the site of the miracle of the swine. “Sea of Tiberias” is also the name used for the Sea of Galilee in second-century rabbinic literature; hence, Origen has preserved historically reliable details.[15]Eusebius, tokoh gereja dari abad ke-4, memuat kontradiksi pada catatannya: di satu tempat ia menyebutnya desa "Gergesa" dekat Danau Tiberias sebagai tempat mukjizat,[16] sedangkan sebelumnya ia menyebutnya "Gadara", tampaknya untuk mengomentari satu bacaan Matius 8:28 yang memuat "Gadara."[17] Di bagian lain bukunya, Eusebius juga menyebut nama "Girgashi" (tanah orang Girgashit) yang disebut dalam Ulangan 7:1, di mana ia menulis bahwa "orang-orang lain mengatakan bahwa itulah Gadara.”[18] Jadi, ada dugaan bahwa Eusebius mengidentifikasi Girgashi dengan Gadara. Eusebius sendiri kadang kala menyebutkan nama-nama kota dan desa yang ada pada zamannya, karena mengandung kemiripan dengan suatu tempat di Alkitab, tanpa menyamakannya; sehingga, tidak dapat dipastikan bahwa Eusebius menyamakan Gadara dengan Girgashi.[19]
Pada tahun 1969 orang Israel membangun sebuah jalan di sepanjang tepian timur Danau Galilea, 3 mil di utara Kibbutz Ein Gev. Seorang dari penghuni Kibbutz, Mendel Nun, adalah peneliti serius arkeologi dan tradisi danau tersebut. Ketika ia naik sepeda membuntuti salah satu buldozer yang mengerjakan jalan itu, ia melihat bahwa "lapisan tanah yang baru diuruk itu mengandung sejumlah pecahan periuk dan bahan bangunan dari zaman Bizantin ... Pada kedua sisi bakal jalan itu muncul bagian atas dari tembok-tembok yang mencuat dari selokan-selokan galian. Saya segera melaporkan hal ini kepada Department of Antiquities (Departemen Purbakala)."[20] Pekerjaan pembangunan jalan dihentikan dan daerah itu dieksplorasi. Para arkeolog menemukan suatu biara besar dan pusat ziarah dari abad ke-5 atau ke-6 M, termasuk satu basilika. Akhirnya pembangunan jalan dibelokkan lebih dekat ke danau. Tempat ini ternyata adalah bekas desa kuno "Gergesa", di mana terdapat tebing-tebing terjal, beberapa ratus meter di selatan desa Kursi. Sekarang tempat ini menjadi taman nasional.[21] Lembah dekat tempat ini dilalui oleh sungai Samakh (artinya "ikan") dimana "selama musim pembiakan pada malam-malam hari musim dingin, datang berlimpah-limpah kelompok ikan sardin ke tepian desa Kursi untuk meletakkan telur-telur mereka di batu-batu."[22] Pada siang hari datanglah ikan barbel, pemakan ikan-ikan sardin yang sedang berbiak itu. Bagi para nelayan, tempat ini kemungkinan adalah tempat menangkap ikan "di seberang" danau dari Kapernaum, sebagaimana dicatat pada Matius 8:28.
Perlu dicatat sejumlah hal mengenai penyebutan nama "Gadara" atau "Gerasa" (nama terakhir ini kemungkinan merupakan ejaan kuno, sebagaimana halnya "Gergesa" pada beberapa abad kemudian, untuk kota Khersa atau Kursi, bukan kota modern Jerash):[23]
Ketiga Injil menulis bahwa Yesus datang ke khora ("daerah" atau "tanah") segolongan orang (orang "Gadara", Γαδαρηνῶν Gadarēnōn menurut Injil Matius; atau orang "Gerasa", Γερασηνῶν, Gerasēnōn atau dieja orang "Gergesa", Γεργεσηνῶν, Gergesēnōn, menurut kedua Injil lainnya), tetapi bukan dari kota (polis) itu sendiri. Menurut penelitian modern, kota Gadara (sekarang desa "Umm Qais") terletak 6 mil (10 km) di sebelah tenggara Danau Galilea, sedangkan kota besar Gerasa (sekarang Jerash di Yordania) terletak 30 mil, jadi lebih jauh lagi, ke arah tenggara. Kota Gerasa ini didirikan oleh Aleksander Agung dan kemudian juga merupakan pusat pemerintahan daerah, sehingga kemungkinan namanya dipakai untuk menyebut daerah pemerintahannya yang meliputi pesisir timur Danau Galilea. Gadara adalah kota yang lebih kecil tetapi cukup penting untuk perdagangan karena memiliki permandian air panas dan pelabuhan sendiri di sungai yang mengalir ke Danau Galilea, sehingga dikenal dalam hal perpajakan oleh seorang pemungut cukai seperti Matius.[23]
Penduduk daerah itu meminta Yesus untuk meninggalkan (h)orion ("batas resmi wilayah", legal boundary) mereka, yang menunjukkan bahwa lokasi itu di batas suatu daerah pemerintahan.[23]
Injil Lukas juga menggunakan istilah peri-khora ("daerah sekitar") orang Gerasa, menunjukkan bahwa ini lebih luas dari wilayah yang melingkupi kota Gerasa, dan dapat berarti termasuk tempat-tempat lain di wilayah Dekapolis (termasuk Gadara, Hippos, dan lain-lain).[23]
Peristiwa ini terjadi cukup jauh, meskipun tidak terlalu jauh, dari kota terdekat, karena para penjaga babi itu harus pergi beberapa waktu lamanya ke kota yang tidak disebutkan namanya itu, dan cukup waktu sampai kedatangan orang-orang kota bagi orang yang kerasukan setan itu untuk berpakaian. Yesus juga menyuruh orang itu kembali ke kota. Injil Lukas juga menyebut bahwa daerah tempat mereka mendarat itu berbukit-bukit, jadi mungkin mereka sudah mulai berjalan menuju ke arah kota Gadara ketika bertemu dengan orang yang kerasukan. Lagipula tempat pemeliharaan babi biasanya terletak tidak terlalu dekat dengan suatu kota. Demikian pula pekuburan juga di luar kota, meskipun tidak terlalu dekat dengan danau pula.[23]
Injil Matius merujuk bahwa "tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu", yang biasanya berkaitan dengan jalur perdagangan atau pengangkutan yang menghubungkan tempat-tempat pemukiman.[23]
Satu atau dua orang kerasukan setan
Injil Matius melaporkan yang kerasukan setan itu "dua orang" (bahasa Yunani: δύο, dyo; duo), sedangkan hanya disebut "seorang" pada Injil Markus (ἄνθρωπος, anthrōpos) dan Injil Lukas (ἀνήρ, anēr). Namun, ketiga sumber itu sama-sama menyatakan bahwa yang merasuki adalah banyak setan sekaligus, yang menamakan diri "Legion". Injil Markus dan Injil Lukas tidak menyebut "hanya satu orang", sehingga tidak bertentangan dengan Injil Matius yang lebih detail menyebutkan ada lagi orang lain yang kerasukan setan di dekatnya, tetapi tidak ikut berbicara dengan Yesus. Perlu diingat bahwa Matius sebagai salah satu dari keduabelas Rasul merupakan saksi mata peristiwa itu, sedangkan Markus dan Lukas bukan saksi mata, melainkan mendapat informasi itu dari saksi-saksi mata atau sumber-sumber tidak langsung.[24][25]
^Kata-kata dan penjelasan Eusebius sangat mirip dengan tulisan Origenes, menunjukkan suatu ketergantungan/pengutipan. Kedua penulis mungkin menggunakan leksikon geografi yang sama yang sekarang sudah hilang.