Selama 2017, Tangaran mengalami curah hujan tertinggi di bulan Desember sebanyak 562,0 milimeter dengan jumlah hari hujan sebanyak 18 [[hari. Curah hujan terendah di bulan Agustus-September dimana tercatat tidak ada hari hujan.[2]
Kondisi lahan
Pada 2016, lahan sawah di Tangaran sebanyak 4.395 hektar yang terdiri dari 4.245 hektar lahan sawah tadah hujan dan 150 hektar lahan sawah pasang surut. Lahan di Tangaran didominasi oleh lahan bukan sawah sebesar 10.274 hektar atau sekitar 55,04% dari seluruh lahan yang ada. Lahan bukan sawah tersebut setengahnya digunakan untuk perkebunan (52,83%), sedangkan sisanya untuk hutanrakyat (11,68%), tegal/kebun (0,48%), padang rumput (1,70%), penggunaan lain untuk tambak, hutan negara, kolam, empang, dll., (17,92%), dan tidak diusahakan (15,39%). Untuk lahan bukan pertanian di Tangaran meliputi 21,42% dari seluruh lahan yang ada.
Pemerintahan
Wilayah administrasi
Kecamatan Tangaran terdiri dari 8 desa, 25 dusun, 40 RW, dan 115 RT. Desa dengan wilayah terluas adalah Desa Simpang Empat dan yang terkecil adalah Desa Pancur. Seluruh desa tergolong dalam desa swakarsa dengan LPMD Tipe II.[1] Berikut adalah data desa yang ada di Kecamatan Tangaran:
Sejak awal dibentuk, Tangaran telah dipimpin oleh 8 camat sebagai berikut:
Nama Camat
Periode
A. Rahmat, S.IP., M.Si.
2006-2007
Rohaimi, S.AP.
2007-2008
Agustian, S.IP., M.Si.
2008-2010
Rusniardi, S.Pd.I.
2010-2012
Budi Susanto, S.E.
2012-2017
Rohaimi, S.AP.
2017-2018
Safuad,SP.
2019-2020
Suhut Firmansyah, S.Sos, M. Si
2019-sekarang
Penduduk
Penduduk Kecamatan Tangaran pada tahun 2017 sebanyak 23.694 jiwa yang terdiri dari 11.120 laki-laki dan 12.574 perempuan.[2] Desa dengan penduduk terbanyak adalah Simpang Empat dan yang paling sedikit adalah Merabuan. Kepadatan penduduk di Kecamatan Tangaran adalah 127 jiwa/Km² atau 2.962 jiwa/desa. Desa terpadat penduduknya adalah [[Simpang Empat, Tangaran dan yang paling kecil kepadatan penduduknya adalah [[Pancur, Tangaran.
Pendidikan
Tangaran memiliki 2 TK, 18 SD, 4 MI, 6 SMP, 1 MTs, dan 1 SMK, dan SMA NEGERI 1 Tangaran Desa Simpang Empat merupakan desa dengan sekolah terlengkap dari TK hingga SMA. Berikut adalah rasio murid/siswa terhadap guru di Kecamatan Tangaran tahun 2016:[1]
Tangaran memiliki 1 Puskesmas, 2 Puskesmas Pembantu (Pustu), dan 8 Polindes/Poskesdes. Puskesmas terletak di ibu kota kecamatan, sedangkan Pustu terletak di Desa Tangaran dan Desa Merabuan
Keagamaan
Di Kecamatan Tangaran hanya terdapat tempat ibadah umat Islam, yaitu 33 masjid dan 23 surau.
Perekonomian
Luas panen padi sawah di Tangaran tahun 2016 adalah 5.724 hektar. Lahan perkebunan dengan luas 2.935 hektar dan produksi 300 ton pada tahun 2016 terdiri dari kelapa dalam (53,27%), karet (41,55%), tebu (3,34%), kelapa sawit (0,54%), sagu (1,10%), dan kelapa hibrida (0,20%). Peternakan di Tangaran didominasi oleh ternak unggas dengan rincian 78.107 ekor ayam ras pedaging, 12.609 ekor ayam buras, dan 2.864 ekor itik. Ternak sapi di Tangaran berjumlah 2.096 ekor, sedangan kambing berjumlah 991 ekor dan babi berjumlah 15 ekor pada tahun 2016. Disektor perikanan, Tangaran menghasilkan 4.809,93 ton dari perikanan laut, 154,19 ton dari budidaya perikanan, dan sisanya 11,37 ton dari perikanan umum pada tahun 2016. Tangaran memiliki total 69 unit usaha industri kecil/rumah tangga dengan rincian 649 unit usaha industri makanan (penggilingan padi dan pabrik sagu), 7 unit usaha industri pandai besi, 11 unit usaha meubel, dan 2 unit usaha penjahitan pakaian. Perdagangan di Tangaran pada tahun 2016 didominasi oleh pedagang eceran sebanyak 209 unit, sisanya terdiri dari 10 pegadang besar, 4 rumah makan, dan 3 koperasi unit desa (KUD).