Siloam Hospitals
PT Siloam International Hospitals Tbk. (berbisnis dengan nama Siloam Hospitals, bahasa Indonesia: Rumah Sakit Siloam) adalah sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang berkantor pusat di Lippo Village, Tangerang.[1] Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini mengoperasikan 40 rumah sakit dan puluhan klinik kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia.[3][4] Perusahaan ini adalah bagian dari Lippo Group. Sejarah1996 - 2010Cikal-bakal bisnis rumah sakit Siloam dapat ditarik pada tahun 1996, ketika didirikan "PT Siloam Gleneagles Health Care" sebagai sebuah perusahaan patungan antara Lippo Group dan Parkway Hospitals (perusahaan rumah sakit asal Singapura, dengan kepemilikan 60-40%). Perusahaan ini kemudian membuka RS Siloam Gleneagles pertama di Lippo Village di tahun 1996. Perusahaan ini lalu melantai di Bursa Efek Surabaya pada tahun 1997,[5] dengan melepas 32% sahamnya dengan harga penawaran Rp 2.950 per lembar saham.[6] Pada tahun 1998, Parkway melepas saham perusahaan ini yang mereka pegang, sehingga perusahaan ini sepenuhnya menjadi milik Lippo Group.[7] Pada tahun 1998, Lippo Group mengakuisisi PT Baligraha Medikatama Tbk yang memiliki RS Graha Medika di Kebon Jeruk dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta.[8] Di saat yang sama, PT Siloam Gleneagles Health Care Tbk kemudian juga mengakuisisi RS Budi Mulia di Surabaya dan membuka rumah sakit baru di Lippo Cikarang. Lippo lalu menggabungkan PT Siloam Gleneagles Health Care Tbk ke dalam PT Baligraha Medikatama Tbk di tanggal 28 Maret 2000.[9] Bekas pemegang saham PT Siloam Gleneagles Health Care pun menjadi pengendali PT Baligraha Medikatama Tbk.[8] Nama PT Baligraha Medikatama Tbk lalu diubah menjadi PT Siloam Health Care Tbk, dengan memiliki 4 rumah sakit. Pada tanggal 2 Agustus 2004, PT Siloam Health Care Tbk digabung ke dalam PT Lippo Karawaci Tbk.[10][9] Setelah digabung, merek dan bisnis Siloam Hospitals pun dikelola oleh PT Lippo Karawaci Tbk. 2010 - 2014Pada tahun 2010, Lippo kembali melakukan restrukturisasi. Anak usaha Lippo Karawaci Tbk yang tidak aktif,[9] yakni PT Sentralindo Wirasta (didirikan pada 27 Agustus 1996, eks-anak usaha PT Siloam Health Care Tbk),[11] kemudian dijadikan pengendali dari semua rumah sakit yang memakai nama Siloam. Pada tahun 2010 juga, melalui kolaborasi Universitas Pelita Harapan dan Mochtar Riady Institute of Nanotechnology, perusahaan ini mulai membangun sebuah rumah sakit pendidikan.[12] Pada bulan Maret 2011, perusahaan ini membuka rumah sakit pertamanya di Pulau Sumatra dan Pulau Kalimantan, yakni di Jambi dan Balikpapan. Pada bulan Oktober 2011, Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC) diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada bulan April 2012, perusahaan ini mengakuisisi Klinik Kardiovaskular di Cinere, Depok, dan pada bulan Mei 2012, perusahaan ini juga membuka Paviliun B pada Siloam Hospitals Lippo Village. Sepanjang tahun 2012, perusahaan ini membuka rumah sakit baru di Manado, Makassar, dan Palembang. Pada bulan November 2012, perusahaan ini membuka Siloam Heart Institute di Siloam Hospitals Kebon Jeruk. Pada bulan Januari 2013, perusahaan ini membuka rumah sakit pertamanya di Pulau Bali, dan pada bulan Februari 2013, perusahaan ini juga membuka Gamma Knife Center di Siloam Hospitals Lippo Village. Pada bulan Juli 2013, perusahaan ini membuka Siloam Hospitals TB Simatupang di Jakarta Selatan. Menjelang penawaran umum perdananya pada tahun 2013, perusahaan ini mengubah namanya dari PT Sentralindo Wirasta menjadi PT Siloam International Hospitals.[13] PT Siloam International Hospitals akhirnya resmi menjadi perusahaan publik pada tanggal 12 September 2013, dengan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Lippo Karawaci melepas 13,5% saham dari PT Siloam International Hospitals Tbk,[14] dengan harga Rp 9.000 per lembar saham.[15] Pada bulan Desember 2013, perusahaan ini mengakuisisi Bali Indonesia Medika Citra (BIMC) yang berlokasi di Kuta dan Nusa Dua, Bali. 2014 - sekarangPada bulan Mei 2014, perusahaan ini membuka rumah sakit baru di Purwakarta, dan pada bulan Agustus 2014, perusahaan ini mengakuisisi Siloam Hospitals ASRI di Jakarta Selatan yang berspesialisasi di bidang urologi. Pada bulan Desember 2014, Siloam Hospitals Kupang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Perusahaan ini juga membuka rumah sakit baru di Medan. Pada bulan Desember 2015, Paviliun B pada Siloam Hospitals Lippo Village diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani. Pada bulan Januari 2016, perusahaan ini membuka rumah sakit baru di Labuan Bajo, dan pada bulan April 2016, perusahaan ini juga membuka rumah sakit baru di Buton. Pada bulan Mei 2016, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan Siloam Hospitals Blu Plaza, dan pada bulan Juni 2016, perusahaan ini membuka rumah sakit baru di Samarinda. Pada bulan Maret 2017, perusahaan ini mengakuisisi Rumah Sakit Umum Sentosa di Bekasi Timur, Klinik Chandra Sentosa, dan Rumah Sakit Grha Ultima Medika di Mataram. Pada bulan Mei 2017, perusahaan ini juga mengakuisisi Rumah Sakit Umum Putra Bahagia di Cirebon. Pada bulan Juli 2017, perusahaan ini membuka rumah sakit baru di Bangka Belitung dan Bogor. Perusahaan ini juga mengakuisisi Rumah Sakit Hosana Medica di Bekasi dan membuka rumah sakit baru di Yogyakarta. Sepanjang tahun 2018, perusahaan ini membuka rumah sakit baru di Lubuklinggau, Jember, Semarang, Palangkaraya. Sepanjang tahun 2019, perusahaan ini membuka rumah sakit baru di Kelapa Dua, Tangerang dan Paal Dua, Manado. Pada bulan November 2019, Rumah Sakit Siloam Syubannul Wathon di Jawa Tengah diresmikan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Pada tahun 2020, untuk menanggulangi pandemi COVID-19, perusahaan ini menetapkan Siloam Hospitals Mampang, Siloam Hospitals Kelapa Dua, dan Siloam Hospitals Paal Dua sebagai rumah sakit khusus COVID-19.[4][3] Penghargaan
FasilitasRumah sakitIndonesia bagian baratSumatera Utara
Jambi
Sumatera Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Banten
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
Daerah Istimewa Yogyakarta
Indonesia bagian timurJawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku
Klinik
Anak usahaHingga akhir tahun 2021, perusahaan ini memiliki 13 anak usaha, yakni:
Referensi
Pranala luar
|