Saka (Skithia)

Skithia dan Parthia kira-kira tahun 170 SM sebelum Yuezhi menyerang Baktria.

Saka atau Saca (bahasa Persia: lama Sakā, modern ساکا; [Śaka] Error: {{Lang-xx}}: text has italic markup (help); bahasa Yunani: Σάκαι, Sákai; bahasa Latin: Sacae; Hanzi: , lama *Sək, modern Sāi)[a] adalah istilah yang digunakan di sumber-sumber Persia dan Sanskerta untuk menyebut bangsa Skithia yaitu masyarakat Iran Timur nomaden di Stepa Erasia.[2][3][4] Ilmuwan modern umumnya menggunakan istilah Saka untuk menyebut masyarakat Iran di Stepa Timur dan Cekungan Tarim.[5] René Grousset menyebutkan bahwa mereka merupakan cabang dari "rumpun Skithia-Sarmatia" yang berasal dari masyarakat Iran di stepa bagian barat laut Erasia.[6] Di Cekungan Tarim dan Gurun Taklamakan, orang Saka mendirikan daerah Khotan dan Kashgar termasuk Kerajaan Khotan yang menjadi vasal China pada masa Dinasti Han dan Dinasti Tang.

Perhiasasn emas Saka dari Baktria, Tillia tepe, Afghanistan bagian utara.

Perdebatan modern mengenai identitas "Saka" muncul sebagian karena penggunaan kata tersebut secara ambigu oleh sumber-sumber non-Saka. Menurut Herodotus, orang Persia menyebut "Saka" untuk semua bangsa Skithia.[7] Plinius (Gaius Plinius Secundus, 23–79) menyebutkan bahwa orang Persia hanya memberikan nama "Sakai" untuk suku-suku Skithia "yang paling dekat".[8] Masyarakat Asyur pada masa Esarhaddon, mencatat penyerbuan melawan kelompok orang yang disebut Ashkuza atau Ishhuza dalam bahasa Akkad.[9] Pengertian umum di antara para ilmuwan kini adalah bahwa bahasa dari orang Saka, sumber dari bahasa-bahasa Pamir di India Utara dan bahasa Khotan di Xinjiang, termasuk ke dalam bahasa-bahasa Skithia.[10]

Kelompok masyarakat lainnya yaitu Gimirrai,[9] disebut di sumber Yunani Kuno sebagai orang Cimmeria, memiliki kaitan erat dengan orang Saka. Pada naskah kuno Ibrani, Ashkuz (Ashkenaz) disebut sebagai keturunan langsung dari Gimirri (Gomer).[11]

Orang Saka bagi orang Babilonia sama dengan Gimirrai. Kedua nama digunakan di Inskripsi Behistun yang dipahat tahun 515 SM atas perintah Raja Darius yang Agung.[12] Orang-orang tersebut disebutkan bermukim di Kerajaan Urartu di Armenia. Shacusen di Provinsi Uti diberi nama dari mereka.[13]) Inskripsi Behistun awalnya hanya menyebutkan Saka sekali untuk kemudian memisahkannya menjadi beberapa kelompok yaitu:[14][15][16]

  • Sakā tigraxaudā – "Saka bertopi runcing",
  • Sakā haumavargā – dipahami sebagai "Saka peminum haoma" namun ada pula pendapat lain,[14][17][18]
  • Sakā paradraya – "Saka setelah laut", ditambahkan setelah penyerbuan Skithia Barat oleh Darius, utara Sungai Danube.[14]
  • Sakā para Sugdam – "Saka di luar Sugda (Sogdiana)", istilah lain yang ditemukan di dua inskripsi lain.[19] Istilah yang digunakan oleh untuk menyebut orang-orang di perbatasan negaranya di arah berlawanan dari Kush (Ethiopia) akan berada di sebelah timur.[14][20]

Sakā paradraya adalah bangsa Skithia di barat (Skithia Eropa) atau Sarmatia. Sakā tigraxaudā dan Sakā haumavargā diyakini berada di sebelah timur Laut Kaspia.[14] Sakā haumavargā dinilai sama dengan orang Amyrgia, orang Saka di dekat Baktria dan Sogdiana. Sakā haumavargā juga telah diajukan sebagai Sakā para Sugdam, sehingga Sakā haumavargā berada lebih jauh ke timur daripada Sakā tigraxaudā, kemungkinan di Pamir atau Xinjiang, walaupun kemungkinan mereka berada di Jaxartes karena yang disebut adalah "di luar Sogdiana" bukan Baktria.[14]

Di dunia modern, arkeolog Hugo Winckler (1863–1913) adalah orang pertama yang mengaitkan Saka dengan bangsa Skithia. J. M. Cook, dalam The Cambridge History of Iran, menyebutkan bahwa nama Persia "Sakā" dan nama Yunani dan Asyur "Skuthai" ("Iškuzai") merupakan nama umum untuk penduduk nomaden di wilayah utara.[14] Sumber-sumber Persia umumnya menyebut mereka sebagai satu suku tunggal bernama "Saka" (Sakai atau Sakas), namun sumber Yunani dan Latin menyebutkan bahwa bangsa Skithia terdiri atas banyak kelompok.[21][22] Ilmuwan modern kemudian umumnya menggunakan istilah Saka untuk menyebut masyarkat berbahasa Iran yang menghuni Stepa Erasia bagian timur dan Cekungan Tarim.[5][23]

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Terdapat pula variasi lainnya seperti Sacha.[1]

Referensi

  1. ^ Cosmographia Claudii Ptolomaei Alexandrini.
  2. ^ West, Barbara A. (January 1, 2009). Encyclopedia of the Peoples of Asia and Oceania. Infobase Publishing. ISBN 1438119135. Diakses tanggal 18 Januari 2015. 
  3. ^ "Scythian". Encyclopædia Britannica Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-21. Diakses tanggal 18 Januari 2015. 
  4. ^ P. Lurje, “Yārkand”, Encyclopædia Iranica, online edition
  5. ^ a b Beckwith, Christopher (8 Mei 2011). Empires of the Silk Road (PDF). Princeton University Press. hlm. 68. ISBN 978-0691150345. 
  6. ^ Grousset, Rene (1970). The Empire of the Steppes. Rutgers University Press. hlm. 29–31. ISBN 0-8135-1304-9. 
  7. ^ Herodotus Buku VII, 64.
  8. ^ Naturalis Historia, VI, 19, 50.
  9. ^ a b Westermann, Claus (1984). : A Continental Commentary. John J. Scullion (trans.). Minneapolis. hlm. 506. ISBN 0800695003. 
  10. ^ Kuz'mina, Elena E. (2007). The Origin of the Indo Iranians. Edited by J.P. Mallory. Leiden, Boston: Brill, pp 381-382. ISBN 978-90-04-16054-5.
  11. ^ "The sons of Gomer were Ashkenaz, Riphath,[a] and Togarmah." Lihat pula entri Ashkenaz di Young, Robert. Analytical Concordance to the Bible. McLean, Virginia: Mac Donald Publishing Company. ISBN 0-917006-29-1. 
  12. ^ George Rawlinson, memberikan catatan di terjemahannya untuk History of Herodotus, Buku VII, p. 378
  13. ^ Kurkjian, Vahan M. (1964). A History of Armenia. New York: Armenian General Benevolent Union of America. hlm. 23. 
  14. ^ a b c d e f g J. M. Cook (6 Juni 1985). "The Rise of the Achaemenids and Establishment of Their Empire". Dalam Ilya Gershevitch. The Cambridge History of Iran, Volume 2. Cambridge University Press; Reissue edition. hlm. 253–255. ISBN 978-0521200912. 
  15. ^ Briant, Pierre (29 July 2006). From Cyrus to Alexander: A History of the Persian Empire. Eisenbrauns. hlm. 173. ISBN 978-1575061207. 
  16. ^ M. A. Dandamayev. History of Civilizations of Central Asia Volume II: The development of sedentary and nomadic civilizations: 700 BC to AD 250. UNESCO. hlm. 44–46. ISBN 978-8120815407. 
  17. ^ Muhammad A. Dandamaev, Vladimir G. Lukonin (21 Agustus 2008). The Culture and Social Institutions of Ancient Iran. Cambridge University Press. hlm. 334. ISBN 978-0521611916. 
  18. ^ "Haumavargā". Encyclopedia Iranica. 
  19. ^ The Cambridge Ancient History, Volume IV. Cambridge University Press. 24 November 1988. hlm. 173. ISBN 978-0521228046. 
  20. ^ Briant, Pierre (29 Juli 2006). From Cyrus to Alexander: A History of the Persian Empire. Eisenbrauns. hlm. 178. ISBN 978-1575061207. This is Kingdom which I hold, from the Scythians [Saka] who are beyond Sogdiana, thence unto Ethiopia [Cush]; from Sind, thence unto Sardis. 
  21. ^ Journal of the Royal Asiatic Society ... – Google Books. 2007-04-06. Diakses tanggal 2010-12-30. 
  22. ^ Journal of the Royal Asiatic Society of Great Britain & Ireland, Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland-page-323
  23. ^ L. T. Yablonsky. "The Archaeology of Eurasian Nomads". Dalam Donald L. Hardesty. ARCHAEOLOGY – Volume I. EOLSS. hlm. 383. ISBN 9781848260023. 

Pranala luar