Prasasti Astana Gede atau Prasasti Kawali merujuk pada beberapa prasasti yang ditemukan di kawasan KabuyutanKawali, kabupatenCiamis, terutama pada prasasti "utama" yang bertulisan paling banyak (Prasasti Kawali I). Adapun secara keseluruhan, terdapat enam prasasti. Kesemua prasasti ini menggunakan bahasa Sunda kuno dan aksara Sunda kuno. Meskipun tidak berisi candrasangkala, prasasti ini diperkirakan berasal dari paruh kedua abad ke-14 berdasarkan nama raja.
Inilah jejak (tapak) (di) Kawali (dari) tapa dia Yang Mulia Prabu Raja Wastu (yang) mendirikan pertahanan (bertahta di) Kawali, yang telah memperindah kedaton Surawisesa, yang membuat parit pertahanan di sekeliling wilayah kerajaan, yang memakmurkan seluruh pemukiman. Kepada yang akan datang, hendaknya menerapkan keselamatan sebagai landasan kemenangan hidup di dunia.
Teks di bagian tepi tebal:
Jangan dimusnahkan!
Jangan semena-mena!
Ia dihormati, ia tetap.
Ia menginjak, ia roboh.
Bacaan selanjutnya
J. G. de Casparis. Indonesian Paleography, 1975.
Yoseph Iskandar. Sejarah Jawa Barat: yuganing rajakawasa. Geger Sunten, Bandung.
Richadiana Kartakusuma. 2005. Situs Kawali: ajaran Sunda dalam tradisi mégalitik? dalam Sundalana4: 41-64. Pusat Studi Sunda, Bandung.
^Hasan Jafar, Titi Surti Nastiti (2016). "Prasasti-prasasti dari Masa Hindu Buddha (Abad ke-12-16 Masehi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat". PURBAWIDYA. Vol. 5 (No. 2): 101–116.