Alasan yang mendasari konflik ini bermacam-macam, namun kebanyakan bersifat ekonomi. Konflik ini disebut "Peperangan Pisang", sebuah istilah yang tercipta karena adanya hubungan antara intervensi militer dengan perlindungan kepentingan dagang Amerika Serikat di Amerika Latin.
Nikaragua, diduduki A.S. tahun 1912–1933 setelah disusupi militer dan dibom dari laut selama beberapa dasawarsa.
Kuba, diduduki A.S. tahun 1898–1902 di bawah gubernur militer Leonard Wood, dan diduduki lagi tahun 1906 sampai 1909, 1912 dan 1917 sampai 1922; dikuasai di bawah Amendemen Platt sampai 1934.
Haiti, diduduki A.S. tahun 1915–1934, memicu perumusan konstitusi baru Haiti pada tahun 1917 yang mengakhiri larangan kepemilikan lahan oleh warga non-Haiti. Periode ini mencakup Perang Caco Pertama dan Kedua.[4]
Honduras, tempat United Fruit Company dan Standard Fruit Company menguasai sektor ekspor pisang dan kepemilikan lahan dan perkeretaapian Honduras, disusupi tentara Amerika Serikat tahun 1903, 1907, 1911, 1912, 1919, 1924, dan 1925.[5] Penulis O. Henry menciptakan istilah "republik pisang" pada tahun 1904 untuk menyebut kasus Honduras.
Meksiko, keterlibatan miltier A.S. terkait dengan kepentingan dagang dan politik yang sama, tetapi kasus Meksiko lebih istimewa. Amerika Serikat terlibat Perang Perbatasan dengan Meksiko tahun 1910-1919 atas berbagai alasan: mengendalikan arus imigran dan pengungsi dari Meksiko yang bergejolak karena revolusi (pacificos), dan menangkal serangan pemberontak ke wilayah Amerika Serikat. Pendudukan Veracruz tahun 1914 adalah persoalan pengaruh bersenjata, bukan persoalan keutuhan perbatasan; pendudukan ini bertujuan memotong jalur persediaan munisi Jerman ke Meksiko yang dipimpin Victoriano Huerta,[6] sosok presiden yang tidak diakui Presiden A.S. Woodrow Wilson.[6] Beberapa tahun sebelum Perang Dunia I, A.S. juga waspada dengan keseimbangan kekuasaan kawasan terhadap Jerman. Jerman terus mempersenjatai dan memberi saran kepada Meksiko yang dibuktikan oleh insiden kapal senjata SS Ypiranga tahun 1914, markas penyabotase Jerman Lothar Witzke di Ciudad de Mexico, Telegram Zimmermann tahun 1917, dan kehadiran penasihat Jerman di Pertempuran Ambos Nogales tahun 1918. Semasa Revolusi Meksiko, militer Amerika Serikat menduduki Meksiko sebanyak dua kali:[7] ketika pendudukan sementara Veracruz tahun 1914 dan antara tahun 1916 dan 1917, ketika Jenderal John Pershing dan pasukannya datang ke Meksiko untuk memimpin pencarian Pancho Villa secara besar-besaran.
Negara Amerika Latin lainnya dipengaruhi atau didominasi oleh kebijakan ekonomi dan/atau kepentingan dagang Amerika Serikat sampai ke tingkat koersi. Theodore Roosevelt mendeklarasikan Korolarium Roosevelt terhadap Doktrin Monroe pada tahun 1904 yang menegaskan hak Amerika Serikat untuk melakukan intervensi demi menstabilkan ekonomi negara-negara Karibia dan Amerika Tengah apabila mereka gagal membayar utang luar negerinya. Pada tahun 1909-1913, Presiden William Howard Taft dan Menteri Luar NegeriPhilander C. Knox mengambil kebijakan luar negeri Diplmasi Dolar yang lebih "damai dan ekonomis" meskipun masih dibantu oleh militer seperti yang terjadi di Nikaragua.
Veteran ternama
Veteran Peperangan Banana dari Amerika Serikat meliputi:
3
The unnamed parameter 2= is no longer supported. Please see the documentation for {{columns-list}}.
^The expression "Banana Wars" to refer to those interventions was coined by Lester D. Langley (1986), Mark T. Gilderhusrt, The Second Century: U.S.--Latin American Relations Since 1889, Rowman & Littlefield, 2000, p. 49.
^Lester D. Langley, The Banana Wars: United States Intervention in the Caribbean, 1898–1934, p. 3.