Istilah Sook Ching berasal dari bahasa Tionghoa yang berarti "pembersihan melalui pemurnian". Istilah inilah yang digunakan oleh Badan Warisan Nasional Singapura dalam publikasi-publikasinya. Pada saat itu, Jepang menggunakan istilah Kakyōshukusei atau "pembersihan Tionghoa", atau secara lebih halus Shingapōru Daikenshō, yang secara harfiah berarti "inspeksi besar Singapura" untuk pembantaian itu. Istilah Jepang masa kini untuk menyebut pembantaian itu adalah Shingapōru Kakyōgyakusatsujiken atau "pembantaian Tionghoa-Singapura".
Meskipun sama-sama setuju bahwa Pembantaian Sook Ching pernah terjadi, sumber-sumber Singapura dan Jepang berbeda dalam menyebutkan jumlah korbannya.