Pembantaian Sook ChingPembantaian Sook Ching (Hanzi: 肅清大屠殺) adalah suatu pemusnahan sistematis atas unsur-unsur yang diduga membahayakan di antara orang Tionghoa di Singapura oleh Angkatan Darat Kekaisaran Jepang selama penjajahan Jepang, setelah pasukan kolonial Britania Raya menyerah pada tanggal 15 Februari 1942. Sook Ching belakangan juga digunakan untuk menyebut pembantaian yang ditujukan kepada orang Tionghoa-Malaya. Pembantaian tersebut terjadi pada tanggal 4 Maret 1942 di berbagai tempat. Istilah Sook Ching berasal dari bahasa Tionghoa yang berarti "pembersihan melalui pemurnian". Istilah inilah yang digunakan oleh Badan Warisan Nasional Singapura dalam publikasi-publikasinya. Pada saat itu, Jepang menggunakan istilah Kakyōshukusei atau "pembersihan Tionghoa", atau secara lebih halus Shingapōru Daikenshō, yang secara harfiah berarti "inspeksi besar Singapura" untuk pembantaian itu. Istilah Jepang masa kini untuk menyebut pembantaian itu adalah Shingapōru Kakyōgyakusatsujiken atau "pembantaian Tionghoa-Singapura". Meskipun sama-sama setuju bahwa Pembantaian Sook Ching pernah terjadi, sumber-sumber Singapura dan Jepang berbeda dalam menyebutkan jumlah korbannya. Lihat jugaPranala luar |