Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia
Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) didirikan pada tanggal 11 April 2002 oleh Daniel Hutapea dengan tujuan untuk menyatukan pengusaha dan pekerja.[1] Partai ini bertujuan menciptakan sinergi positif antara kedua kelompok ini, tidak hanya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para investor, tetapi juga untuk memperkuat bangsa dan mendorong kemandirian ekonomi. PPPI membayangkan masa depan di mana mogok kerja dan gangguan kerja serupa dapat diminimalkan karena pengusaha dan pekerja dapat bernegosiasi tanpa campur tangan pemerintah.[2] Beberapa asosiasi bisnis dan serikat pekerja terlibat dalam pembentukan partai ini, termasuk Gapensi, Kadin, Aspanji, Iwapi, Kowani, PHRI, Hipmi, Apindo, Organda, REI, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Serikat Pekerja Pos Indonesia, Serikat Pekerja Asuransi, dan lain-lain.[2] Pemilihan Umum 2009Menjelang pemilihan umum 2009, PPPI mengalami peningkatan dukungan; serikat pekerja SPSI menginstruksikan anggotanya untuk memilih partai ini, banyak pengusaha terkemuka bergabung, termasuk dari Argo Manunggal Group, Sofian Fanandi, Tekmaxo, dan Bakrie Group, serta beberapa aktor seperti Krisdayanti, Lidya Kandou, dan Rhoma Irama.[3] Partai ini bertujuan untuk mendapatkan suara dari 150 juta pemilih kelas pekerja yang memenuhi syarat pada saat itu.[4] Namun, saat pemilihan berlangsung, kinerja PPPI di bawah harapan. Partai ini hanya memperoleh 745.625 suara, setara dengan 0,72% dari total suara, dan tidak berhasil mendapatkan kursi di parlemen.[5] Pemilihan Umum 2014PPPI mendaftar sebagai peserta pemilihan umum 2014,[6] tetapi tidak berhasil lolos verifikasi.[7] Pemilihan Umum 2019PPPI mendaftarkan diri untuk mengikuti pemilihan umum 2019 pada tanggal 16 Oktober 2017 di Komisi Pemilihan Umum menjelang batas akhir pendaftaran peserta pemilu.[8] Daniel menyebut bahwa jika PPPI lolos sebagai peserta pemilu 2019, mereka berniat untuk membantu pemerintah mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Ia menambahkan bahwa PPPI dibentuk untuk memperjuangkan dan mewakili para pengusaha dan pekerja.[9] Referensi
|