Klorin monoksida
Klorin monoksida adalah suatu spesi radikal dengan rumus kimia ClO. Senyawa ini adalah gas berwarna merah-kuning, sangat reaktif dan tidak stabil. Senyawa ini biasanya disimpan dalam bentuk hidratnya pada bentuk beku. Senyawa ini digunakan sebagai pemutih kayu,[2] biosida[3] dan pembersihan air kolam renang.[4] Reaksi dan reaktivitasSenyawa ini meluruh dalam air, membentuk gas klorin dan oksigen.[4] Senyawa ini meledak apabila dipanaskan atau apabila bereaksi dengan bahan organik, termasuk: karbon, karbon disulfida, eter, hidrokarbon, disianogen, bahan yang mudah teroksidasi (amonia, kalium, arsen, antimon, belerang, kalsium fosfida, fosfina, fosforus, hidrogen sulfida, antimon sulfida, barium sulfida, raksa sulfida, dan timah sulfida). Senyawa ini larut dalam basa, membentuk campuran klorit dan klorat.[4] Konsentrasi gas dari senyawa ini harus dibatasi hingga kurang dari 10% untuk mengurangi bahaya ledakan. Peran dalam penipisan ozonZat ini berperan penting dalam proses penipisan ozon.[5] Di stratosfer, atom klor bereaksi dengan molekul ozon untuk membentuk klorin monoksida dan oksigen.[6]
Reaksi ini menyebabkan penipisan lapisan ozon.[1] Reaksi ini terus berlangsung dan radikal ClO· dapat bereaksi lebih lanjut:
menghasilkan radikal klor. Dalam reaksi tersebut, keseluruhan reaksi peluruhan ozon dikatalisis oleh klor, karena klor pada akhirnya tidak mengalami perubahan. Persamaan reaksi secara keseluruhan adalah:
Penipisan ozon tersebut diakibatkan oleh penggunaan CFC yang meningkat. Karenanya, banyak negara menyetujui penggunaan CFC. Keadaan CFC yang nonreaktif membuatnya dapat melewati stratosfer, yang membuatnya mengalami fotodisosiasi untuk membentuk radikal Cl. Senyawa ini kemudian membentuk klorin monoksida, dan siklus ini terus berlanjut hingga dua radikal bereaksi untuk membentuk diklorin monoksida, yang mengakhiri reaksi radikal. Karena konsentrasi CFC di atmosfer sangat rendah, kemungkinan berakhirnya reaksi tersebut sangat rendah, berarti setiap radikal dapat meluruhkan ribuan molekul ozon.[7] Walaupun penggunaan CFC telah dilarang di beberapa negara, CFC dapat berada di atmosfer hingga sekitar 50-500 tahun. Hal ini menyebabkan banyak radikal klor yang dihasilkan dan karenanya sejumlah molekul ozon mengalami peluruhan sebelum radikal klor mampu bereaksi dengan klorin monoksida untuk menghasilkan diklorin monoksida. Referensi
|